Beras merupakan salah satu produk pascapanen saat disimpan di gudang sering mendapatkan gangguan dari hama kutu beras yaitu Sitophilus oryzae, Penyimpanan merupakan salah satu hal yang menentukan kualitas dan kuantitas dari beras. Hama Sitophilus oryzae tergolong sebagai hama primer yang mampu menyerang biji utuh. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berlokasi di Jl. Jenderal Besar A.H. Nasution Kec. Medan Johor, Kota Medan. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial yang terdiri dari 13 taraf perlakuan, yaitu : P0 = Tanpa Perlakuan, PRK1 = 10 gram rimpang kencur, PRK2 = 20 gram rimpang kencur, PRK3 = 30 gram rimpang kencur, PBC1 = 10 gram bunga cengkeh, PBC2 = 20 gram bunga cengkeh, PBC3 = 30 gram bunga cengkeh, PKJ1 = 10 gram kulit jeruk purut, PKJ2 = 20 gram kulit jeruk purut, PKJ3 = 30 gram kulit jeruk purut, PDS1 = 10 gram daun sirih, PDS2 = 20 gram daun sirih and PDS3 = 30 gram daun sirih. Variabel pengamatan meliputi : persentase mortalitas imago, jumlah larva, jumlah pupa, jumlah imago, dan Susut bobot beras. Hasil penelitian menunjukkan insektisida nabati berpengaruh sangat nyata dalam mengendalikan hama Sitophilus oryzae. Pestisida nabati dari Bunga cengkeh merupakan perlakuan yang terbaik dalam mengendalikan hama Sitophilus oryzae dengan persentase mortalitas mencapai 100%. Pestisida nabati bunga cengkeh dengan dosis 30 g merupakan yang paling efektif dalam mengendalikan hama kutu beras (Sitophilus oryzae). Nilai LD50 dari pestisida nabati bunga cengkeh adalah 12,83 g. Nilai LT50 dari pestisida nabati bunga cengkeh adalah 23,86 hari. Perlakuan P6 (bunga cengkeh dosis 30 g) merupakan perlakuan yang terbaik terhadap mortalitas hama Sitophilus oryzae.