Tri Atika Febriany
Faculty Of Law, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Pontianak

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN PESAWAT TANPA AWAK (DRONE) UNTUK MEMBANTU PROSES PENELITIAN INDETIFIKASI LOKASI TANAH YANG TERINDIKASI SEBAGAI TANAH TERLANTAR Heru Yudi Kurniawan; Tri Atika Febriany
Res Judicata Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/rj.v3i2.2598

Abstract

Persoalan tanah terlantar bukanlah menjadi hal baru di Indonesia, sudah banyak aturan terdahulu yang dapat dijadikan dasar pelarangan bagi seseorang atau badan hukum untuk tidak memanfaatkan lahan / tanah yang dimiliki sesuai dengan peruntukan hak yang diberikan oleh negara. Tanah – tanah yang terindikasi sebagai tanah terlantar dapat ditemukan dengan ciri-ciri fisik lokasi tanah tidak dirawat, ditumbuhi dengan tanaman liar dan tidak jarang menjadi lokasi pembuangan sampah oleh masyarakat. Untuk mendapatkan gambaran data penelitian tentang lokasi tanah terindikasi terlantar saat ini dapat memanfaatkan pesawat tanpa awak (drone) karna dapat menghasilkan gambar yang baik serta efisien. Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris. Melihat kejadian sebenarnya yang dialami dilokasi penelitian secara realtime.  Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan pesawat tanpa awak (drone) dapat menjadi salah satu pilihan untuk mempercepat proses pengumpulan data, efisiensi waktu serta anggaran
Efektivitas Penggunaan Video sebagai Media Pembelajaran pada Perguruan Tinggi (Studi Kasus pada Mata Kuliah Hukum Acara Perdata) Tri Atika Febriany; Heru Yudi Kurniawan
Res Judicata Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.826 KB) | DOI: 10.29406/rj.v2i1.1485

Abstract

Hukum Acara merupakan salah satu mata kuliah yang mendukung kemahiran calon sarjana hukum dalam tata cara beracara. Sebagai mata kuliah pembuka yang kemudian akan dilanjutkan dengan Praktek Latihan Kemahiran Hukum atau PLKH mahasiswa dapat memahami bagaimana teori serta praktik beracara. Timbul suatu persoalan yang mana dalam suatu teori beracara yang panjang tetapi tidak dapat memiliki suatu visualisasi yang baik. Untuk itu dirasa perlu memberikan gambaran bagaimana jalannya persidangan, dengan pemberian media berlajar dalam bentuk Video. Melakukan perekaman pada jalannya persidangan diperbolehkan sebagaimana pada Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perekaman Proses Persidangan. Sesungguhnya memperoleh Video Persidangan tidaklah sukar di zaman sekarang, kemudahan akses internet dan media sosial “youtube” telah memberikan akses secara gratis, akan tetapi hal ini tidak akan menambah khazanah keotentikan hak cipta, serta tidak dapat memberikan kesempatan calon sarjana hukum UM Pontianak menambah dan mengasah kemampuan kemahiran dibidang beracara dimuka pengadilan.
The Implementation of Intellectual Property Registration for Startups in the Industrial Revolution Era 4.0 in Pontianak Tri Atika Febriany; Heru Yudi Kurniawan; Deni Setiyawan
Indonesia Law Reform Journal Vol. 2 No. 3 (2022): November, 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.365 KB) | DOI: 10.22219/ilrej.v2i3.23309

Abstract

The development of thinking supported by the ease of obtaining information in real-time with the assistance of a smartphone has changed a person’s pattern of life and the way to socialize. With the current technology, face-to-face socialization has been shifted to video calls. Not only socializing patterns, trading patterns have also been affected. Today trading process is not only held conventionally (buyers come to the store), but also by using the available applications. Through the applications, we can buy goods without having to leave the house. The presence of this change cannot be separated from the role of technology-based startups which create an application offering a variety of convenience services. The growth of the nation’s startups has now penetrated the world market. Some Indonesian startups have a valuation of US $ 1 billion and are included in the Unicorn class such as Tokopedia, Buka Lapak, and Traveloka. Now Go-Jek has also entered the Decacorn class. To protect their business, businessmen need to register their brands for intellectual property. Considering the importance of intellectual property in the industrial revolution 4.0, the researchers carried out this research to protect digital startups in Pontianak, especially in terms of intellectual property registration.