Eka Devinta Novi Diana
Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret /Dr. Moewardi, Surakarta, Central Java, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Tingkat Stres dengan Derajat Keparahan Akne Niluh Wijayanti; Eka Devinta Novi Diana; Muhamad Eko Irawanto
Health and Medical Journal Vol 5, No 1 (2023): HEME January 2023
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v5i1.1095

Abstract

Latar belakang: Akne merupakan suatu penyakit inflamasi kronis pada unit pilosebasea yang ditandai dengan lesi pleomorfik yang terdiri dari komedo, papula, pustula dan nodula. Salah  satu faktor yang penting pada patogenesis akne vulgaris adalah stres namun penelitian dalam hal ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara tingkat stres dengan tingkat derajat akne. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dilaksanakan di Poli Kulit Kelamin RSUD DR Moewardi Surakarta (Agustus-November 2019). Kriteria inklusi adalah pasien dengan diagnosis akne vulgaris derajat ringan hingga berat, bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani lembar persetujuan medis. Kriteria eksklusi berupa riwayat kebiasaan merokok, menggunakan kontrasepsi hormonal, mengkonsumsi kortikosteroid dalam jangka waktu panjang, memiliki komorbid, serta menggunakan terapi akne (topikal dan sistemik) dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Tingkat stres dihitung dengan Depression anxiety stress scale (DASS-42) sedangkan derajat keparahan akne dievaluasi dengan Global acne grading system (GAGS). Korelasi dianalisis dengan Tes korelasi Spearmandan p<0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil: 58 pasien dengan akne vulgaris, skor GAGS untuk penilaian derajat keparahan akne dengan tingkat ringan, sedang, dan berat sebanyak37, 18 dan 2 pasien, skor DASS menunjukkan tingkat normal, ringan, sedang dan berat pada 47, 7, 3 dan 0 pasien. Tes Spearman Correlation(p=0,81) dengan koefisien korelasi (r=0,32). Kesimpulan: Pada penelitian didapatkan adanya hubungan yang lemah antara tingkat stres dengan derajat keparahan aknemeskipun tidak signifikan secara statistik. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti jumlah subjek penelitian yang kecil dan karakteristik subjekpenelitian yang heterogen, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.