Refki Sanjaya
Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH JARAK TANAM PADA PRODUKTIVITAS TANAMAN CAISIM (Brassica chinensis vrachinensi) Jonathan anugrah lase; Refki Sanjaya; Dian Lestari
AgriMalS Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.399 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v2i2.613

Abstract

Abstrak: Caisim merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis yang banyak diminati masyarakat. Salah satu upaya meningkatkan hasil panen caisim, dapat dilakukan budidaya secara hidroponik. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tanaman yakni jarak tanam. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui jarak tanam yang tepat terhadap produktivitas tanaman caisim secara hidroponik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode ekperimental. Perlakuan jarak tanam terdiri atas 4 taraf yaitu P1: Jarak tanam 10 cm x 20 cm, P2: Jarak tanam 20 cm x 20 cm, P3: Jarak tanam 30 cm x 20 cm dan P4: Jarak tanam 40 cm x 20 cm. Setiap perlakuan terdiri dari 10 ulangan. Data primer diperoleh dengan cara mengamati pertumbuhan caisim selama 5 minggu dengan interval seminggu sekali. Adapun variabel yang diamati yakni tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar panen. Jarak tanam dapat mempengaruhi produktivitas tanaman Caisim. Perlakuan jarak tanam 30 cm x 20 cm memberikan hasil lebih baik terhadap tinggi batang, jumlah daun, dan berat segar panen caisim.
PENGARUH MACAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS Refki Sanjaya; Deni Pratama Putra
AgriMalS Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.359 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v2i2.611

Abstract

Abstrak: Produksi jagung manis ditingkat petani Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya produksi tersebut disebabkan banyaknya kendala yang dihadapi dalam pengusahaan jagung manis, diantaranya kesuburan tanah yang rendah. Kecenderungan petani untuk saat ini menggunakan pupuk anorganik. Pengaruh negatif penggunaan pupuk anorganik adalah kondisi fisik tanah menjadi buruk, hasil panen menurun dari hasil sebelumnya, tanaman menjadi tidak normal pertumbuhannya, meracuni tanah dan mencemari lingkungan, serta berbahaya bagi kesehatan manusia. Alternatif mengatasi pengaruh negatif tersebut yaitu dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk ini cenderung mampu meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan di dalam tanah dan tersedia bagi tanaman, serta sumber energi bagi jasad mikro. Penelitian ini  terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah jenis pupuk kandang yang berbeda dan faktor kedua level dosis yang berbeda. Parameter pertumbuhan tanaman yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang, sedangkan parameter produksi yang diamati adalah berat kering brangkasan, jumlah buah dan bobot buah. Hasil aplikasi jenis pupuk kandang ayam dan level dosis 30 ton/ha pada tanaman jagung manis menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik, sedangkan produktivitas tertinggi pada perlakukan jenis pupuk kandang burung puyuh dengan level dosis 30 ton/ha.
PENGEMBANGAN INSEKTISIDA NABATI DARI TANGKAI BUAH LADA (Piper nigrum L.) UNTUK MENGURANGI PENGGUNAAN INSEKTISIDA KIMIA Refki Sanjaya; Santori
AgriMalS Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.302 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v2i2.612

Abstract

Abstrak: Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu organisme pengganggu pada tanaman perkebunan, pangan, maupun hortikultura yang biasanya menyebabkan kerusakan pada daun. Seekor ngengat betina ulat grayak dapat menghasilkan 2000–3000 butir telur. Upaya pengendalian hama ulat grayak, petani masih menggunakan insektisida kimia. Penggunaan insektisida kimia tidak hanya diaplikasikan pada tanaman juga tempat penyimpanan. Hal ini dapat membahayakan kesehatan konsumen terutama jika menggunakan insektisida kimia yang tingkat residunya tinggi dan tidak mudah larut dalam air. Alternatif untuk mengatasi pengaruh negatif tersebut yaitu dengan beralih menggunakan insektisida alami yakni insektisida nabati seperti tangkai buah lada yang memiliki potensi sangat baik untuk digunakan dalam pengendalian hama tanpa memusnahkannya. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan insektisida nabati dari tangkai buah lada metode rebus dan fermentasi yang kemudian selanjutnya diaplikasikan pada larva hama ulak grayak menggunakan metode kontak dan racun perut. Hasil penelitian menunjukan interaksi antara metode pembuatan dan cara aplikasi insektisida nabati dari tangkai buah lada pada mortalitas ulat grayak tidak menunjukan hasil signifikan.   
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TANAM AGRONIKA PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata sturt) dewantara Rio; Refki Sanjaya
AgriMalS Vol 3 No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Sweet corn production at the Indonesian farmer level is still very low. The low production is due to the many obstacles faced in the cultivation of sweet corn, including low soil fertility. The tendency of farmers to currently use inorganic fertilizers. The negative effect of using inorganic fertilizers is that the physical condition of the soil becomes worse, crop yields decrease from previous results. An alternative to overcome this negative effect is by using organic fertilizers. This fertilizer tends to increase the amount of water that can be held in the soil. in the soil and available to plants, as well as a source of energy for micro-organisms. The aim is to determine the effectiveness of the use of agronomic fertilizers on the growth of sweet corn, and to determine the level of effectiveness of the use of agronic fertilizers. This study consisted of using agronic fertilizers with different dosage levels. The observed plant growth parameters were plant height, number of leaves, and stem diameter, while the observed production parameters were stover weight, firm weight and non-husked weight. Data analysis. Parameter data obtained were analyzed statistically with 95% variance then continued with Duncan's test at 5% level. The results of the application of agronomic fertilizer types and dose levels of 2.4 Kg per plot, 4.8 Kg per plot, 7.2 Kg per plot, on sweet corn plants showed the highest growth and production with a better dose level of 7.2 per plot. Keywords: Dosage, Sweet Corn, Growth, Organic Fertilizer, Productio
Banana Waste (Musa acuminata Cavendish Subgroup) as A Sources Eco-Feed for Ruminants in Lampung Province: Potential and Nutrient Content ULVI FITRI HANDAYANI; BOBY ARYA PUTRA; AYU SRI ENDAYANI; A. RESHI DANU NARWASTU; REFKI SANJAYA
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v11i2.p106-120

Abstract

This research was conducted to determine the potential of banana waste (Musa acuminata Cavendish Subgroup), nutritional content, and phytochemical compounds. This study used descriptive analysis using interviews and field observations, as well as proximate analysis of the nutrient content i.e. whole banana, banana peel, and banana stem waste, and also phytochemical screening of banana peels and banana stems. Based on dry matter, whole banana waste contains 10.23% Ash, 1.80% Fat, 3.82% Crude Protein (CP), 8.81 Crude Fiber (CF), and 75.34% Nitrogen-Free Extract (NFE). Banana peel waste contains 6.33% Ash, 4.12% Fat, 4.67% CP, 18.46 CF, and 66.42% (NFE). Banana stem waste contains 25.84% Ash, 1.74% Fat, 11.64% CP, 41.88 CF, and 18.90% (NFE). Banana banana stems and peels contains flavonoids, tannins, saponins, and terpenoids but they does not contain alkaloids. Whole banana waste, or banana peel and banana stem waste, from the Cavendish banana species (Musa acuminata Cavendish Subgroup) has the potential to be used as animal feed ingredients, especially for ruminants. However, further research is needed for livestock or the processing of banana waste to be optimally utilized.