Nur Ainiyah
Department Of Nursing, Faculty Of Nursing And Midwifery, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendampingan Kader dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo Diah Retno K; Yunik Windarti; Nur Ainiyah; Kartika Yuliani; Yunyastiti Dwidya Palupi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.492 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.964

Abstract

Latar belakang: Sampah merupakan masalah yang selalu dihadapi dalam setiap negara baik negara maju maupun negara berkembang. Permasalahan sampah adalah masalah serius karena dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Untuk itu perlu dicarikan solusi dan pemecahan, terlebih sampah plastik yang merupakan peringkat kedua daftar sampah di Indonesia. Metode: Pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi beberapa tahapan diantaranya, Koordinasi dan Perizinan, Persiapan sarana dan prasarana, Pelaksanaan kegiatan, Monitoring & Evaluasi. Pelaksanaan pendampingan Kader dalam pengelolaan sampah pada santri di PP. Zainul Hasan Genggong Probolinggo dilakukan secara offline di PP. Zainul Hasan Genggong Probolinggo dengan sebanyak 21 peserta yang hadir dari santri dan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Mei 2122. Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para santri dan pengurus memiliki pemahaman tentang mpah dan pemilahan sampah. Selain itu, para santri dan pengurus pondok pesantren juga telah memahami dengan baik hal-hal yang berkaitan dengan sampah dan proses pemilahannya karena sebelumnya telah disosialisasikan oleh pihak pondok pesantren. Pada pelaksanaan pengmas, terdapatantusiasme peserta dalam menyimak materi yang disampaikan sehingga dapat memberikan pertanyaan pada materi yang belum dipahami peserta. Kesimpulan: Terciptanya peningkatan pemahaman mengenai sampah dan pengelolaannya, pemahaman cara memilah sampah, dampak negatif sampah bagi kesehatan dan lingkungan, danpengetahuan tentang edukasi mengenai prosedur pemilahan sampah di lingkungan pondok pesantren.Kader Sehat
Influence of Self-Motivation and Health Locus of Control on Adherence to Medication Among Hypertension Patients Nur Ainiyah; Najmiatu Zuhriyah; Chilyatiz Zahroh; Siti Damawiyah; Diah Retno Kusumawati; R. Khairiyatul Afiyah; Syiddatul Budury; Andikawati Fitriasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 26 No 1 (2023): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v26i1.2526

Abstract

Hypertension is one of the more common comorbidities among patients infected with the Sars-CoV-2 virus, which causes COVID-19, but many hypertensive patients do not comply with taking medication. This study analyzed the relationship of self-motivation and health locus of control with self-management (medication adherence) among hypertensive patients during the COVID-19 pandemic at Private Hospital Surabaya, Indonesia. The research adopted a correlative analytic design with a cross-sectional approach, and the study’s population comprised 74 hypertensive patients recruited by simple random sampling who were treated at Private Hospital Surabaya, Indonesia The instruments used included the Treatment Self-Regulation Questionnaire to measure self-motivation, the Multidimensional Health Locus of Control Scale to measure locus of control, and the Morisky Medication Adherence Scale–8 to measure self-management (medication adherence). Spearman’s rank correlation coefficient was employed for data analysis to measure the relationships between self-motivation, locus of control, and with self-management (adherence to taking medication). The results reveal a relationship between self-motivation and adherence to medication at a level of p = 0.000 and a relationship between health locus of control and adherence to taking medication at a level of p = 0.000 among hypertensive patients during the COVID-19 pandemic at Private Hospital Surabaya, Indonesia. The findings suggest the value of efforts to provide motivation to patients and support their being more responsible in controlling their health conditions by adherence to medication.   Abstrak Pengaruh Motivasi Diri dan Locus of Control pada Kepatuhan Minum Obat Pasien dengan Hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan komorbiditas tertinggi pada pasien yang terinfeksi virus Sars-CoV-2 penyebab COVID-19, diperparah dengan masih banyaknya pasien hipertensi yang tidak patuh minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi diri dan health locus of control dengan self-management (kepatuhan minum obat) pada pasien hipertensi pada era pandemi COVID-19 di rumah sakit swasta Surabaya. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien hipertensi yang dirawat di rumah sakit swasta Surabaya Indonesia dengan simple random sampling sebanyak 74 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah the Treatment Self-Regulation Questionnaire untuk mengukur motivasi diri, Multidimensional Health Locus of Control Scale untuk mengukur locus of control, dan Morisky, Medication Adherence Scale untuk mengukur selfmanagement (kepatuhan pengobatan). Analisis data yang digunakan untuk mengukur self-motivation, locus of control dengan self-management (kepatuhan minum obat) adalah tes Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi diri dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di era pandemi COVID-19 di rumah sakit swasta Surabaya dengan taraf (p = 0,000), dan ada hubungan antara lokus kesehatan dengan pengendalian dan kepatuhan minum obat bagi pasien hipertensi di era pandemi COVID-19 di rumah sakit swasta Surabaya (p = 0,000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya dengan memberikan motivasi dan dukungan untuk lebih bertanggung jawab dalam mengontrol kondisi kesehatannya (patuh minum obat). Kata Kunci: kepatuhan minum obat, locus of control, pasien hipertensi, self-motivation
Perbedaan Efektifitas Terapi Masase Punggung Dan Latihan Fisik Peregangan (Stretching) Terhadap Intensitas Low Back Pain Pada Lansia Siti Damawiyah; Yanis Kartini; Nur Ainiyah; Lono Wijayanti
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 8 No 2 (2023): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v8i2.14805

Abstract

Lansia berpotensial mengalami nyeri punggung bawah sebagai akibat dari kemunduran fisik yang dicetuskan oleh aktivitas sehari – hari. Usia semakin tua seseorang semakin tinggi beresiko mengalami penurunan elastisitas tulang yang memicu terjadinya gejala Low Back Pain atau nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan efektivitas terapi masase punggung dan latihan fisik peregangan (stretching) terhadap  intensitas Low Back Pain pada lansia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimental dengan pendekatan one group pretest – posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh  lansia penderita Low Back Pain. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, untuk penetapan sampel dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur intensitas nyeri menggunakan lembar observasi berupa skala Bourbonais . Analisa data  menggunakan  Mann Whitney Test. Terjadi penurunan intensitas nyeri Low Back Pain baik pada kelompok perlakuan I maupun pada kelompok perlakuan II.  Intensitas nyeri Low Back Pain yang dirasakan oleh  responden  kelompok perlakuan I sebelum dilakukan terapi  massage punggung sebagian besar (53,3%) mengalami nyeri sedang dan intensitas nyeri Low Back Pain sesudah dilakukan terapi massase punggung  sebagian besar  (73,3%) mengalami nyeri ringan. Intensitas nyeri Low Back Pain yang dirasakan oleh  responden kelompok perlakuan II sebelum dilakukan latihan fisik peregangan sebagian besar (60%) mengalami nyeri sedang dan intensitas nyeri Low Back Pain sesudah dilakukan latihan fisik peregangan sebagian besar  (53,3%) mengalami nyeri ringan. Berdasarkan hasil uji Mann Withney Signed Rank Test , didapatkan nilai p adalah 0,01 dengan demikian p value < α (0,01 < 0,05), maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna intensitas nyeri Low Back Pain sebelum dan sesudah  diberikan terapi masase punggung. Berdasarkan hasil uji Mann Withney Signed Rank Test, didapatkan nilai p adalah 0,032 dengan demikian p value < α (0,032 > 0,05), maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna intensitas nyeri Low Back Pain sebelum dan sesudah  diberikan latihan peregangan fisik. Terdapat perbedaan yang bermakna intensitas nyeri Low Back Pain sebelum dan sesudah  diberikan terapi masase punggung.Terdapat perbedaan yang bermakna intensitas nyeri Low Back Pain sebelum dan sesudah  diberikan latihan peregangan fisik. Tidak ada perbedaan yang bermakna atau homogen intensitas nyeri Low Back Pain  untuk kelompok Perlakuan I (massase punggung) dan Kelompok Perlakuan II (peregangan fisik).Â