Agus Aan Adriyansyah
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perilaku dan Budaya Santri sebagai Penguatan Promosi Kesehatan Di Pondok Pesantren Wiwik Afridah; Agus Aan Adriyansyah; Novera Herdiani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.997 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.993

Abstract

Pesantren sebagai sub-kultur masyarakat, sangat berperan dalam perkembangan dunia pendidikan. Sebagai Lembaga Pendidikan islam tertua, pesantren dituntut mampu memberikan solusi jernih terhadap setiap hentakan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat. Besarnya jumlah santri pada pondok pesantren, diharapkan mampu memberi kontribusi besar pula terhadap pembangunan khususnya sumber daya manusia. Kehidupan di pondok pesantren akan menjadi bekal dan pembiasaan yang baik, khususnya dalam hal menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat. Masih banyaknya permasalahan kesehatan yang terjadi akibat kurangnya kesadaran dan pemahaman yang tinggi terhadap makna “bersih adalah sebagian daripada iman”, menjadikan program studi kesmas terpanggil berkontribusi melalui integrasi mata kuliah yang menjadi keunggulan mewujudkan pondok pesantren bersih sehat harmonis di Jawa Timur (Bersahaja). Solusi yang ditawarkan pada kegiatan pengabdian terintegrasi ini, antara lain; 1) memberikan edukasi dasar – dasar PHBS kepada santri secara langsung, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terkait urgensi dari implementasi PHBS. 2) memberikan pendampingan terhadap pemilahan sampah dan pengelolaannya, dan 3) membudayakan perilaku bersih, sehat, harmonis (guyub, rukun, ramah anak) secara sinergi di setiap aktivitas yang ada di masing-masing pondok pesantren, melalui metode participatory educative and development model. Hasil dari kegiatan pengabdian terintegrasi ini mendapatkan respon dan antusiasme yang cukup tinggi. Dari pengalaman selama ini, kegiatan hanya dilakukan satu waktu saja, setelah itu tidak ada keberlanjutannya. Sementara, untuk kegiatan pengabdian terintegrasi ini akan berlangsung sepanjang tahun, dan akan dilanjutkan dengan Angkatan selanjutnya ketika masuk pada mata kuliah terkait. Harapannya, santri akan membudaya secara baik, terhadap implementasi PHBS, sekaligus terus berikhtiar dalam promosi kesehatan kepada masyarakat secara umum.