Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Personal Branding pada Siswa SMA 5 Terbuka Cinangka – Depok, Jawa Barat Muhammad Kausar; Nurdin Nurdin; Angga Adetia Rizki; Atiah Atiah; Rika Rahmat Darniati B
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Mengabdi (JIMAWAbdi) Vol 2, No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Mengabdi (JIMAWAbdi)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.663 KB) | DOI: 10.32493/jmab.v2i1.18959

Abstract

Pengabdian ini berjudul “Penerapan Personal Branding Pada Siswa Sekolah Menengah Atas 5 Terbuka, Depok-Jawa Barat”. Tujuan umum dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman secara praktis ilmu dalam menerapkan personal branding. Metode yang digunakan adalah metode survey dan penyampaian materi secara langsung serta simulasi dan diskusi mengenai manajemen pengelolaan pendidikan, Revolusi Industri 4.0 dan penerapan personal branding untuk membekali siswa dalam menghadapi kemajuan dunia di era revolusi industri. Kesimpulan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah bahwa akan dilakukan pendampingan dan pemaparan materi dalam penerapan personal branding dan dibentuk kelompok-kelompok untuk mendampingi siswa dalam pemaparan materi.
Membangun Karakter Siswa Melalui Teks Narrative Story di SMK Al Hasra Depok Nurdin Nurdin; Ismi Adinda; Al Khansa Nova Misbahillah
Acitya Bhakti Vol 3, No 1 (2023): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v3i1.24257

Abstract

Terdapat empat keterampilan utama dalam Bahasa Inggris yang harus dimiliki oleh peserta didik yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang paling dasar, namun banyak membawa manfaat. Semakin sering siswa membaca, maka akan semakin besar peluang untuk dapat mengembangkan karakter yang mereka dapatkan dari bacaan tersebut. Narasi adalah jenis fiksi yang menyerap minat pembaca yang berasal dari berbagai usia maupun berbagai penyandang status sosial. Cerita Narasi secara umum menyangkut beberapa peristiwa yang berjalan sesuai kronologis waktu. Suatu peristiwa bisa memenuhi syarat menjadi suatu cerita Narasi jika adanya perubahan dari keadaan awal hingga akhir cerita. Dalam sebuah cerita Narasi, terdapat pesan moral yang dapat diteladani oleh para pembacanya. Sehingga diharapkan setelah membaca cerita Narasi tersebut, mereka dapat mengembangkan karakter yang sebelumnya belum mereka miliki, atau bahkan merubah karakter mereka menjadi berkelakuan baik. Melalui kegiatan PkM ini, mahasiswa-mahasiswi dan dosen-dosen pembimbing prodi Sastra Inggris Universitas Pamulang bertujuan untuk mengembangkan karakter para siswa khususnya siswi-siswi SMK Al Hasra. Melalui media Narrative Text yang digunakan dengan terlebih dahulu menjelaskan definisi, struktur, bahkan pengenalan kosakata baru yang terdalam cerita tersebut, perubahan karakter yang signifikan terjadi pada siswi-siswi tersebut setelah PkM selesai dilaksanakan.
Membangun Karakter Siswa Melalui Teks Narrative Story di SMK Al Hasra Depok Nurdin Nurdin; Ismi Adinda; Al Khansa Nova Misbahillah
Acitya Bhakti Vol. 3 No. 1 (2023): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v3i1.24257

Abstract

Terdapat empat keterampilan utama dalam Bahasa Inggris yang harus dimiliki oleh peserta didik yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang paling dasar, namun banyak membawa manfaat. Semakin sering siswa membaca, maka akan semakin besar peluang untuk dapat mengembangkan karakter yang mereka dapatkan dari bacaan tersebut. Narasi adalah jenis fiksi yang menyerap minat pembaca yang berasal dari berbagai usia maupun berbagai penyandang status sosial. Cerita Narasi secara umum menyangkut beberapa peristiwa yang berjalan sesuai kronologis waktu. Suatu peristiwa bisa memenuhi syarat menjadi suatu cerita Narasi jika adanya perubahan dari keadaan awal hingga akhir cerita. Dalam sebuah cerita Narasi, terdapat pesan moral yang dapat diteladani oleh para pembacanya. Sehingga diharapkan setelah membaca cerita Narasi tersebut, mereka dapat mengembangkan karakter yang sebelumnya belum mereka miliki, atau bahkan merubah karakter mereka menjadi berkelakuan baik. Melalui kegiatan PkM ini, mahasiswa-mahasiswi dan dosen-dosen pembimbing prodi Sastra Inggris Universitas Pamulang bertujuan untuk mengembangkan karakter para siswa khususnya siswi-siswi SMK Al Hasra. Melalui media Narrative Text yang digunakan dengan terlebih dahulu menjelaskan definisi, struktur, bahkan pengenalan kosakata baru yang terdalam cerita tersebut, perubahan karakter yang signifikan terjadi pada siswi-siswi tersebut setelah PkM selesai dilaksanakan.
Pemanfaatan Lagu untuk Meningkatkan Perbendaharaan Kata Bahasa Inggris Nurdin Nurdin; Ragil Yunansyahtika; Maria Imaculata Zetta Devi
Acitya Bhakti Vol. 3 No. 2 (2023): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v3i2.28161

Abstract

Perbendaharaan kata bahasa Inggris adalah aspek penting untuk menunjang pemahaman bahasa Inggris para peserta didik. Kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan perbendaharaan kata bahasa Inggris di SD N 1 Daru, Tangerang. Kegiatan PMkM menggunakan metode pembelajaran fun-learning yaitu memberikan kosakata melalui lagu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Lagu yang digunakan adalah twinkle-twinkle little star, Old MacDonald Had  Farm, dan Fruit Song. Tidak hanya berpatokan pada lirik lagu yang disediakan melainkan juga mengembangkan tema masing-masing lagu untuk lebih memperkaya perbendaharaan kata. Proses evaluasi yang dilakukan guna mengetahui hasil pemahaman para siswa dengan melakukan pengamatan pada respons siswa dan latihan menuliskan kosakata terkait materi yang telah diberikan. Setelah pengamatan respons siswa, hasil pekerjaan di koreksi dan dilakukan pengumpulan data, ditemukan bahwa mayoritas siswa telah berhasil mencapai keberhasilan tolok ukur kegiatan pengabdian. Kegiatan PMkM ini diharapkan dijadikan acuan oleh pihak mitra untuk berinovasi mengembangkan metode pembelajaran sesuai kebutuhan zaman.