PLN UID Jawa Timur pada bulan oktober 2018 me-launching program terbaru diantaranya adalah Gardu Induk Tanpa Operator (GITO). Salah satu dampak dari program GITO adalah kurangnya pemantauan terhadap kabel outgoing 20 KV. Akibat yang akan terjadi bila kabel outgoing 20 KV tidak dipantau adalah breakdown atau kerusakan pada kabel outgoing 20 KV dan dapat berdampak buruk pada peralatan yang lainnya. Bahkan kebakaran akan terjadi bila kerusakan yang ada di kabel outgoing 20 KV sangat besar. Untuk itu diperlukan alat yang dapat memantauan kabel outgoing 20 KV secara kontinu untuk mengatasi dampak permasalah tersebut. Aspek yang perlu dipantau dari kabel outgoing 20 KV adalah suhu kabel outgiung 20 KV. Sensor yang dipakai adalah sensor inflamerah MLX90614 karena dapat mengukur suhu kabel tanpa harus menyentuh kabel outgoing 20 KV. Komunikasi yang digunakan berbasis IoT (Internet of Things) dengan menggunakan mikrokontroler wemos D1 mini. Pemantauan hotspot pada kabel outgoing dapat dipantau oleh operator gardu induk dan dispatcher menggunakan smartphone yang telah tersambung dengan internet secara kontinu menggunakan aplikasi blynk yang sudah terinstal di dalam smartphone. Sehingga hotspot yang terjadi pada kabel outgoing 20 KV segera dapat dilakukan perbaikan untuk menjaga kehandalan sistem ketenagalitrikan PT PLN (Persero).