Sulastri ,, Sulastri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SELEKSI INDUK KAMBING BOERAWA GRADE 1 DAN 2 BERDASARKAN NILAI MOST PROBABLE PRODUCING ABILITY BOBOT ANAK UMUR ENAM BULAN Yuwanda, Fitri; ,, Sulastri; Hamdani, M. Dima Iqbal
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.368 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v4i1.p%p

Abstract

The aim of this research was to compare MPPA value for 6 months body weight (6 MBW) of 30 heads Boerawa grade 1 (BG1) and 30 heads Boerawa grade 2 (BG2) does and to determine ten heads of the best BG2 does as replacement stock. Research was conducted by survey method at Karya Makmur-1, Karya Makmur-II, and Pelita Karya-III goat farmer groups located at Wonoharjo village, Sumberejo subregency, Tanggamus regency, Lampung province. Sample observed was selected by purposive sampling. Variables observed were 6 MBW of offspring group of BG1 does and BG2 does at the first and second parity. The variables was analysed to know repeatability value and MPPA value for 6 MBW. Repeatability value were estimated by interclass correlation method, MPPA value of BG1 and BG2 was analysed by t student test. Result of this research indicated 6 MBW of offspring group of BG1 does (20.57 ± 1.12 kg) was not different (P>0.05) with the offspring group of BG2 does (22.70 ± 1.06 kg), repeatability value of BG1 and BG2 were 0.29 and 0.33, respectively, MPPA value of BG1 (20.57 kg) were not different (P>0,05) with BG2 (22.70 kg). It could be concluded that genetic potency of BG1 does and BG2 does was not different and the best ten BG2 does were JJ2 (MPPA 23.49 kg), DD3 (23.42 kg), LL1 (23.40 kg), JJ1 (23.32 kg), BB3 (23.29 kg), GG1 (23.27 kg), AA1 (23.14 kg), EE2 (23.08 kg), AA2 (2.05 kg), and GG2 (23.05 kg). (Keywords: Boerawa goat, repeatability, Most probable producing ability, interclass correlation).
PERBANDINGAN CLUSTERING OPTIMALISASI STOK BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA K – MEANS DAN ALGORTIMA K – MEDOIDS ( STUDI KASUS : KLINIK BEN WARAS ) Setiawan, Bagus Arief; ,, Sulastri
Proceeding SENDI_U 2021: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Klinik Ben waras merupakan layanan kesehatan yang menyediakan pelayanan medis. Klinik ini bukan hanya melayani pemeriksaan kesehatan melainkan juga mempunyai unit usaha berupa toko yang menjual barang – barang medis, dan berbagai barang kebutuhan non medis seperti makanan, minuman dan kebutuhan lainnya. Penimbunan stok barang terjadi ketika jumlah penjualan yang fluktuatif yang mengakibatkan stok barang yang tersedia tidak stabil sehingga berdampak langsung ke konsumen. Ketersediaan barang yang tidak dikelola dengan baik juga berdampak pada instansi ketika barang habis disaat permintaan konsumen tinggi maka yang akan terjadi adalah permintaan barang harus di undur sehingga berdampak langsung ke penjualan barang di instansi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan algoritma K – Means dan algoritma K – Medoids untuk pengoptimalan stok barang pada Klinik Ben Waras. Pada penelitian ini menggunakan data stok barang Klinik Ben Waras dengan total 1.529 data menggunakan proses perhitungan manual serta software Rstudio untuk perhitungan komputasi. Pada perhitungan manual menghasilkan 3 klaster dan pada pada aplikasi rstudio menghasilkan 3 klaster. Hasil rerata barang keluar menggunakan rstudio pada algoritma K – Means adalah klaster 1 rerata barang keluar yang tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 87, pada klaster 2 rerata barang keluar yang tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 227, dan pada klaster 3 rerata barang keluar yang tertinggi terjadi pada bulan agustus sebesar 14,9. Hasil rerata barang keluar menggunakan rstudio pada algoritma K – Medoids adalah klaster 1 rerata barang keluar yang tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 11,9 , pada klaster 2 rerata barang keluar yang tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 24,5, dan pada klaster 3 rerata barang keluar yang tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 227.