Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan proses pembelajaran dan proses pembentukan karakter peserta didik, untuk melaksanakan proses pembelajaran tentulah guru harus mengawalinya dengan menyiapkan administrasi perencanaan pembelajaran yang sistemis agar proses pembelajaran terlaksana dengan efektif dan efisien. Salah satu unsur administrasi perencanaan pembelajaran yang perlu disiapkan oleh guru dalam menyelenggarakan pembelajaran adalah menyusun silabus dan RPP. Berdasarkan pengamatan di lapangan, didapatkan data bahwa masih banyak ditemukan guru yang belum memahami bagaimana penyusunan silabus dan RPP oleh sebab itu dengan bimbingan berkelanjutan diharapkan kemampuan guru dalam menyusun silabus dan RPP dapat dipahami dan ditindaklanjuti oleh guru. Tindakan penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan sekolah yang berlangsung selama 2 siklus. Setiap siklus akan melakasanakan 2 kali tatap muka. Pada siklus I materi bimbingan adalah pengembangan silabus, sedangkan materi bimbingan padaa siklus II adalah penyusunan RPP. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah deskripti kuantitaif dan kualitatif. Melalui penelitian dilapangan diperoleh data tentang penerapan bimbingan berkelanjutan menunjukkan data yakni pada siklus I rata-rata hasil aktivitas dan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan RPP adalah 75 dan pada siklus II rata-rata hasil aktivitas dan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan RPP mengalami peningkatan yakni sebesar 83,89. Ketuntasan kompetensi meningkat dari sklus I dan II yaitu masing-masing 72,5 dan 77,5. Hal ini berarti dimana apabila silabus dan RPP yang disusun oleh guru mata pelajaran minimal mencapai nilai kualitatif B (Baik) maka bisa dikatakan bahwa penelitian telah berhasil.