Pembelajaran sejarah sering kali bersifat pasif dan berpusat pada guru, sehingga kurang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Kondisi ini berdampak pada rendahnya keterampilan kolaboratif peserta didik, padahal keterampilan tersebut sangat penting dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan model pembelajaran Discovery Learning dalam melatih keterampilan kolaboratif siswa di kelas XE.1 SMA Negeri 2 Pulau Punjung serta mengidentifikasi kendala dan solusi yang dialami selama penerapan model pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Proses reduksi data, penyajian data, dan formulasi kesimpulan digunakan dalam analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Discovery Learning mampu melatih enam aspek keterampilan kolaboratif peserta didik, yaitu kontribusi aktif, tanggung jawab, kerja produktif, penghargaan terhadap pendapat orang lain, diskusi kelompok, dan komunikasi. Meskipun terdapat kendala seperti kurangnya partisipasi beberapa peserta didik, adanya kecemasan saat presentasi di depan kelas, dan pemilihan kelompok yang kurang optimal. Kendala tersebut dapat diatasi melalui pendekatan guru yang personal dan strategi pengelolaan kelas yang efektif, memberikan latihan yang cukup dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mengatasi kecemasan saat presentasi. Dengan demikian model Discovery Learning terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan kolaboratif peserta didik dalam pembelajaran sejarah.