Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam dan penyiraman air laut terhadap pertumbuhan semai tanaman nyamplung serta untuk mengetahui apakah ada interaksi antar kedua perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan di desa Boroko Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dimulai dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan penyiraman air laut terdiri dari 3 perlakuan dengan simbol “A” yaitu tanpa penyiraman air laut sebagai kontrol (A0), Penyiraman air laut dosis 25% (A1), penyiraman air laut dosis 75% (A2). Sedangkan faktor media tanam terdiri dari 5 perlakuan dengan simbol “B” yaitu tanah top soil sebagai kontrol (B0), pasir (B1), sekam padi (B2), tanah top soil campur sekam padi (B3), pasir dicampur dengan sekam padi (B4). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman dan jumlah helai daun. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam, selanjutnya untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji F. Jika F hitung berbeda nyata maka dilakukan Uji Lanjut BNt 5%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Pemberian dosis penyiraman air laut berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 20 Hst, 40 Hst dan 60 Hst sama halnya dengan perbedaan jenis media tanam yang diaplikasikan berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada 20 Hst, 40 Hst dan 60 Hst. Akan tetapi terdapat interaksi yang tidak nyata pada taraf uji BNT 5% antara pemberian dosis penyiraman air laut yang dikombinasikan dengan jenis media tanam terhadap semua variabel penelitian yaitu tinggi tanaman dan jumlah helai daun