Hiegene sanitasi rumah makan yang ada di Provinsi Jambi masih menjadi permasalahan yang erat hubungannya dengan kesehatan. Pada tahun 2020 persentase tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 46,30%, jauh menurun jika dibandingkan dengan tahun 2019 persentase tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 57,10%. Puskesmas Simpang IV Sipin memiliki 35,48% rumah makan atau restoran yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan higiene sanitasi rumah makan restoran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectoinal. Sampel penelitian adalah rumah makan atau restoran diwilayah kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi sebanyak 32. Penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan formulir inspeksi kesehatan lingkungan. Hasil analisis statistik menggunakan chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan (p-value = 0,025) dan sikap (p-value = 0,010) terhadap higiene sanitasi rumah makan. Tidak ada hubungan antara motivasi (p-value = 0,061) dan peran petugas (p-value = 0,112) dengan higiene sanitasi rumah makan. Semua responden belum pernah mengikuti pelatihan dan tidak bergabung dengan organisasi PHRI. Diharapkan petugas kesehatan lebih maksimal dalam meningkatkan pengetahuan pemilik rumah makan dengan memberikan sosialisasi tentang persyaratan higiene sanitasi rumah makan, sehingga dapat meningkatnya pengetahuan responden dan akan menimbulkan sikap yang positif terhadap penerapan higiene sanitasi.