Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Factors Related to Subjective Eye Fatigue in Welding Workshop Workers Yedi Saputra; Ratna Sari Dewi; Ahmad Husaini
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Berkala (JIKeMB) - November 2021
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v3i2.1989

Abstract

Welders are at risk of eye fatigue due to exposure to ultraviolet radiation. The district that has the highest number of welding workshops is Kota Baru District, which is 38 welding workshops with 132 workers. The results of the initial survey showed that the most common eye complaints were eye pain, blurred vision, itchy/dry eyes, difficulty in focusing, and decreased eye acuity. The purpose of the study was to determine the factors associated with subjective eye fatigue in welding workshop workers in Jambi City District. The research design used was cross sectional. The sample in this study was a welding workshop worker in Kota Baru District as many as 56 people. This research was conducted in June 2021 at a welding workshop in Kota Baru District. The research instrument is a questionnaire. Data were analyzed by univariate and bivariate using Chi Square test. A total of 64.9% of respondents experienced eye fatigue, 12.3% of respondents did not use Personal Protective Equipment, 70.2% of respondents had a risky working period and 84.2% of respondents had a long risky exposure. Bivariate results show that there is a relationship between the use of Personal Protective Equipment (p-value=0.045), working period (p-value=0.000) and length of exposure (p-value=0.001) with subjective eye complaints in welding workshop workers in Kota Baru Tahun District. 2021. It is expected that workers always use eye protection equipment, namely googles/welding shields during the welding process. Taking short but frequent breaks of 5 minutes 4 times throughout the work time to reduce eye fatigue complaints. 
PELATIHAN PEMBUATAN ECO-ENZYME DARI LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF CAIRAN PEMBERSIH ALAMI Cici Wuni; Ahmad Husaini
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4: September 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i4.253

Abstract

Pengelolaan sampah harus dilkukan secara komprehensif. Penanganan sampah harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, pardigma baru dengn memandang sampai sebai sumber daya yang memilik manfaat. Kegiatan pengabdian msyarakat ini bertujuan untuk menambah wawasan/ mengeduksi masyarakat untuk dapat mengolah sampah organik rumah tangga menjadi alternative produk alami untuk cairan pembersih, desinfektan dan pupuk organic dengan teknologi ramah lingkungan. Seperti yang kita ketahui, pada kondisi pandemik saat ini penggunaan cairan pembersih/desinfektan dengan kita sadari selalu digunakan setiap hari. Dengan pembuatan dan pemanfaatan eco-enzyme dapat membantu masyarakat mengurangi pengeluaran rumah tangga, selain itu kegiatan ini dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dari zat kimia akibat penggunaan cairan pembersih kimia. Metode pengabdian ini adalah sosialisasi, pelatihan dan pendampingan membuat eco-enzyme. Kegiatan pengabdian ini dilakukan secara tatap muka dengan tetap mematuhi protocol kesehatan. Hasil kegiatan ini masyarakat sasaran mengetahui cara membuat eco-enzyme dari sampah organic rumah tangga serta dapat mempraktekkannya sendiri
Faktor yang berhubungan dengan Penggunaan Jamban di Desa Sungai Terap Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi T Samsul Hilal; Ahmad Husaini; Andi Ahmadiyah Nurussabil
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.396 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v6i2.8390

Abstract

The use of latrines in the village is still unhealthy because of the habits of the people who use pit latrines in the river and the people in the terap river themselves use dug wells as a source of clean water where there is still insufficient clean water, the impact of not using latrines is causing environmental-based diseases, causing odor , and cause pollution. Access to latrines in Indonesia 79.42% Jambi Province 84.26% Muaro Jambi Regency 89.35 and Sungai Terap Village 77.93%. This research used quantitative methods with cross sectional approach. The population in this study were all family heads of the Sungai Terap Village community as many as 550 families. The sample in this study were 90 respondents. The sampling technique was simple random sampling. This research was conducted in July 2020. Data were obtained by means of interviews using questionnaires, observations and checklist sheets. Data were analyzed univariate and bivariate using the chi-square test. The results of this study indicate that there is a relationship between clean water facilities (p-value = 0,000), community leaders (p-value = 0,000), and knowledge (p-value = 0.002). Meanwhile, there is no relationship between education (p-value = 0.957) and the role of health workers (p-value = 0.189) and the use of latrines. It is hoped that health workers can trigger STBM to the community about the importance of using latrines and the impact if people do not use latrines so that people's knowledge about latrines can increase, so that it can change people's behavior
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kebugaran Jasmani di SMP Negeri 7 Muaro Jambi Tahun 2022 winda maulida; Putri Sahara Harahap; Ahmad Husaini
Jurnal Dunia Kesmas Vol 11, No 3 (2022): Volume 11 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v11i3.7436

Abstract

Kebugaran jasmani merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh siswa SMP Negeri 7 Muaro Jambi. Hal ini terlihat bahwa dari beberapa jumlah siswa yang diteliti oleh Istiardi (2021) terdapat 14 siswa (37,84%) mempunyai tingkat kebugaran jasmani kurang dan 23 siswa (62,16%) mempunyai kebugaran jasmani kurang sekali. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani di SMP Negeri 7 Muaro Jambi Tahun 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 7 Muaro Jambi kelas VII dan VIII tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 464 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 responden secara Purposive Sampling. Analisa dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat, dengan uji chi-square, instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 83 siswa SMP Negeri 7 Muaro Jambi didapatkan 62 siswa (74,4%) termasuk dalam kategori tidak bugar dan 21 siswa (25,3%) termasuk dalam kategori bugar. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik (p=0,000) dan status gizi (p=0,000) dengan kebugaran jasmani pada siswa SMP Negeri 7 Muaro Jambi Tahun 2022 dan tidak terdapat hubungan antara kualitas (p=0,557) dengan kebugaran jasmani pada siswa SMP Negeri 7 Muaro Jambi Tahun 2022.Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti memberi saran agar guru pendidikan jasmani dapat mengoptimalkan proses pembelajaran agar tujuan dari pendidikan jasmani dapat tercapai secara optimal dan siswa lebih banyak bergerak sehingga tingkat kebugaran mereka bisa menjadi lebih baik lagi dan menganjurkan siswa mengkonsumsi makanan yang seimbang.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Higiene Sanitasi Rumah Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi Ahmad Husaini; Subakir Subakir; Rika Aprianti
Jurnal Promotif Preventif Vol 5 No 1 (2022): Agustus 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v5i1.511

Abstract

Hiegene sanitasi rumah makan yang ada di Provinsi Jambi masih menjadi permasalahan yang erat hubungannya dengan kesehatan. Pada tahun 2020 persentase tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 46,30%, jauh menurun jika dibandingkan dengan tahun 2019 persentase tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 57,10%. Puskesmas Simpang IV Sipin memiliki 35,48% rumah makan atau restoran yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan higiene sanitasi rumah makan restoran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectoinal. Sampel penelitian adalah rumah makan atau restoran diwilayah kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi sebanyak 32. Penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan formulir inspeksi kesehatan lingkungan. Hasil analisis statistik menggunakan chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan (p-value = 0,025) dan sikap (p-value = 0,010) terhadap higiene sanitasi rumah makan. Tidak ada hubungan antara motivasi (p-value = 0,061) dan peran petugas (p-value = 0,112) dengan higiene sanitasi rumah makan. Semua responden belum pernah mengikuti pelatihan dan tidak bergabung dengan organisasi PHRI. Diharapkan petugas kesehatan lebih maksimal dalam meningkatkan pengetahuan pemilik rumah makan dengan memberikan sosialisasi tentang persyaratan higiene sanitasi rumah makan, sehingga dapat meningkatnya pengetahuan responden dan akan menimbulkan sikap yang positif terhadap penerapan higiene sanitasi.
Edukasi Nutrisi Remaja: Menghitung Kalori Minuman Kekinian Meinarisa Meinarisa; Mukhlis Sanuddin; Ahmad Husaini
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.268 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.366

Abstract

Masa sekarang ini, remaja merupakan tumpuan utama untuk menjaga penduduk indonesia tumbuh seimbang setelah tahun 2020. Pada masa mendatang, remaja saat ini adalah yang akan menjadi dewasa dan meneruskan perubahan dan pembangunan negara. Untuk itu remaja saat ini harus disiapkan untuk menjadi produktif dan berkualitas. Salah satu hal yang penting dalam mempersiapkan remaja menjadi generasi berkualitas dan produktif adalah dengan mempersiapkan gizi dan kebutuhan makan remaja. Banyak negara saat ini mengalami masalah dalam pengendalian obesitas terutama pada remaja. 34% anak-anak usia diatas 12 tahun mengalami obesitas. Berkembangnya industri makanan dan sosial media berdampak besar pada remaja. Remaja sebaiknya mengetahui diet sehat bagi remaja. Karena jenis makanan akan sangat menentukan kesehatan remaja. Banyaknya jenis makanan dan minuman cepat saji akan meningkatkan daya konsumsi remaja terhadapa makanan cepat saji. Sehingga dalam pengabdian masyarakat kali ini kami dalam tim mengangkat pemaparan hitung kalori makanan kekinian.
EDUKASI TENTANG ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DI MASYARAKAT DESA AIR HANGAT KABUPATEN KERINCI Entianopa Entianopa; Ahmad Husaini; Parman Parman; T. Samsul Hilal
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i2.634

Abstract

ISPA secara anatomi mencakup saluran pernapasan bagian atas, saluran pernapasan bagian bawah dan organ saluran pernapasan. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Tujuan Kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak dan gejala dari penyakit ISPA, dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau hidup lebih sehat, tergerak untuk mengikuti program kesehatan yang di lakukan oleh puskesmas setempat. Metode pelaksanaan pada program pengabdian masyarakat terdiri dari tahap persiapan, pelasanaan dan evaluasi. Dimulai dari koordinasi dengan stakeholder dilanjutkan dengan mempersiapkan lokasi dan peserta. Selanjutnya tahap pelaksanaan dilakukan selama 1 hari yang meliputi pretest, persebaran leaflet, proses diskusi/tanya jawab dan posttest. Dari 77 peserta kegiatan ini, didapatkan data sebelum kegiatan pengabdian pengetahuan peserta terkait ISPA pada anak yaitu baik (0%) dan kurang baik (100%). Setelah dilakukan pengabdian, pengetahuan baik menjadi 75% sedangkan pengetahuan kurang baik turun menjadi 25%. Setelah pembagian leaflet berlangsung, tim melakukan pemberian materi terkait dengan ISPA kepada peserta yang seluruhnya adalah orang tua yang memiliki anak balita. Berdasarkan materi tersebut, tim menyampaikan kepada peserta selanjutnya peserta antusias bertanya dan memberikan pertanyaan kepada tim tentang beberapa hal terkait ISPA. Setelah selesai melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat, kemudian tim melakukan posttest untuk melihat pengetahuan peserta terkait ISPA. Hasil pretest 0% pengetahuan baik menjadi 75% setelah kegiatan berlangsung dan terjadi penurunan pengetahuan kurang baik dari 100% menjadi 35%.
Edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Rumah Batik Nurhikmah Entianopa Entianopa; Ahmad Husaini; Lisa Anita Sari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12512

Abstract

ABSTRAK Permasalahan yang dialami di rumah batik Nurhikmah, selain itu juga terdapat permasalahan pada pekerja, dari segi ergonomi,personal hygiene. Penggunaan peralatan kerja yang tidak sesuai standar, lingkungan kerja yang seadanya, serta kondisi kesehatan yang kurang terpantau oleh layanan kesehatan merupakan persoalan yang dialami oleh para pekerja. Risiko ergonomi yang muncul dikarenakan posisi kerja yang salah, tempat kerja yang tidak aman serta rendahnya pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan Pengrajin atau pekerja dan pemilik industri tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) , jenis penyakit Akibat kerja, Metode yang digunakan adalah penyuluhan keselamatan dan kesehatan kerja melalui ceramah, sesi tanya jawab, dan diskusi interaktif. 30 pekerja di rumah batik Nurhikmah, terlibat dalam kegiatan ini. Sebelum penyuluhan dimulai, dilakukan pre-test untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Setelah itu, materi disampaikan dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta diakhiri dengan post-test untuk menilai efektivitas penyuluhan ini. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman pekerja terkait Keselamatan dan kesehatan kerja, yang terbukti melalui perbandingan hasil pre-test dan post-test. Untuk dapat ditingkatkan kesadaran pekerja dalam menggunakan APD dan juga memotivasi pemilik usaha untuk mempersiapkan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja dengan lebih baik. Kata Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Pengetahuan, Rumah Batik  ABSTRACT The issues faced at Nurhikmah Batik House include problems related to ergonomic issues and personal hygiene among the workers. The use of non-standard work equipment, substandard working conditions, and inadequate healthcare monitoring contribute to the challenges faced by the workers. Ergonomic risks arise due to incorrect work positions, unsafe working environments, and limited knowledge regarding occupational health and safety (OHS).. Purpose: The objective is to enhance the knowledge of artisans or workers and industry owners regarding occupational health and safety (OHS) and types of Occupational Diseases. The method employed is OHS education through lectures, question-and-answer sessions, and interactive discussions. Thirty workers at Nurhikmah Batik House are engaged in this initiative. Before commencing the education program, a pre-test is administered to assess the workers' knowledge and understanding of occupational health and safety. Subsequently, the material is presented, followed by a question-and-answer session, concluding with a post-test to evaluate the effectiveness of this educational intervention. The findings of this outreach demonstrate an improvement in the knowledge and understanding of workers regarding Occupational Health and Safety (OHS), as evidenced by a comparison of the pre-test and post-test results. To increase worker awareness in using PPE and also motivate business owners to prepare better occupational safety and health equipment Keywords: Occupational Health and Safety (OHS), Knowledge, Batik House.
Pengaruh Unsafe Action terhadap Behavior Based Safety pada Pekerja Proyek Konstruksi di Surabaya Aini, Nur; Ardyanto W., Y. Denny; Ro'is, Rachmy Rosyida; Husaini, Ahmad
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13nk448

Abstract

Rapid developments in the construction industry make top management of a project pay more attention to workers who are active in the project, especially those related to safety aspects. The problem of work accidents that occur in Indonesia every year is still relatively high. In general, there are two things that cause work accidents, namely unsafe actions and unsafe conditions. Behavior-based safety is one way that can be used to intervene unsafe actions into safe actions in order to get zero injury. This research was conducted with the aim to determine the effect of unsafe action factors on behavior-based safety in construction project workers in Surabaya. This study used a cross-sectional design, involving 30 workers. Data was collected through filling out questionnaires, then analyzed using multiple linear regression tests. The results showed that unsafe action, unsafe action motivation, perceptions of obstacles, regulations and policies, supervision, availability of personal protective equipment and hazard communication simultaneously affect behavior-based safety.Keywords: unsafe action; behavior-based safety; construction workers ABSTRAK Perkembangan pesat industri konstruksi membuat top management pada suatu proyek harus lebih memperhatikan pekerja yang beraktivitas di proyek tersebut, terutama yang berkaitan dengan aspek keselamatan. Permasalahan kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya relatif masih tinggi. Secara umum terdapat dua hal yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja yaitu unsafe action dan unsafe condition. Behaviour-based safety adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengintervensi unsafe action menjadi safe action dalam rangka memperoleh zero injury. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh faktor unsafe action terhadap behaviour-based safety pada pekerja proyek konstruksi di Surabaya. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional, yang melibatkan 30 pekerja. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, selanjutnya dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsafe action, motivasi unsafe action, persepsi terhadap hambatan, peraturan dan kebijakan, pengawasan, ketersediaan alat pelindung diri dan komunikasi bahaya, secara simultan berpengaruh terhadap behavior-based safety.Kata kunci: unsafe action; behavior-based safety; pekerja konstruksi