Jasman Jasman
Universitas Muhamadiyah Sumatera Barat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tingkat Kontrol Diri Siswa dalam Pencegahan Pornografi Rosdialena Rosdialena; Anggi Fitria; Thaheransyah Thaheransyah; Jasman Jasman
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8463

Abstract

Kontrol diri siswa yang rendah bisa menyebabkan munculnya pornografi. Pornografi merupakan media yang dapat mempengaruhi remaja untuk berperilaku seksual berisiko. Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kontrol diri siswa di MTs S Bukit Barisan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Sampel penelitian ini berjumlah 128 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala kontrol diri dalam pencegahan pornografi dengan nilai reliabilitas sebesar (0,888). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yaitu sebanyak 84 orang (65,6%) siswa memiliki kontrol diri “sedang” dalam pencegahan pornografi, lalu sebagian kecil siswa yaitu sebanyak 3 orang (2,3%) siswa memiliki kontrol diri yang “rendah” dalam pencegahan pornografi. Selanjutnya, sebanyak 7 orang (5,5%) siswa memiliki kontrol diri yang “sangat tinggi” dalam pencegahan pornografi dan sebanyak 34 orang (26,6%) siswa memiliki kontrol diri yang “tinggi” dalam pencegahan pornografi. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa kontrol diri siswa berada pada kategori sedang dengan persentase 65,6 % dan perlu untuk ditingkatkan agar mencegah pornografi. Hasil penelitan ini dapat dijadikan sebagai dasar oleh guru BK dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling untuk mencegah perilaku pornografi siswa di sekolah.