Lutfiyatul Hasanah
SMPK Muncar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEREBUTAN PENGARUH MASSA DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 1960-2000 OLEH ORGANISASI MUHAMMADIYAH Lutfiyatul Hasanah
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 2 No 2 (2018): Santhet : Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.323 KB)

Abstract

Muhammadiyah is one of the Islamic organizations in Indonesia. The existence of Muhammadiyah in Banyuwangi creates a conflict for Muslims, especially in Banyuwangi. This relates to the existence of the NU organization which had been established earlier than the Muhammadiyah organization. The existence of the Muhammadiyah organization which was overshadowed influenced the power of NU which affected the number of masses who followed the two organizations. In its development the Muhammadiah organization became a political party. This is influenced by the condition of the community, assistance from charities, and the role of the government. This is also what indirectly becomes the influence of the masses to be in it.
SHIFTING THE MEANING OF SEMBUR UTIK IN DELIVERING JENAZAH TO THE CITY IN WONOSOBO Lutfiyatul Hasanah
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 3 No 2 (2019): Santhet : Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.828 KB) | DOI: 10.36526/js.v3i2.696

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman dari yang tradisional ke arah modern masih saja ada fenomena sosial keagamaan yang cukup unik. Fenomena unik ini ada pada wilayah Desa Wonosobo. Masyarakat Desa Wonosobo dalam prosesi pengantaran jenazah ke kuburan masih mempercayai adanya sembur utik. Dari sini dapat diketahui bahwa masyarakat memiliki keyakinan tersendiri sehingga masih mau mempertahankan dan melaksanakan tradisi tersebut. Untuk mengungkap fenomena diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut. (1) Apa makna yang terkandung dalam tradisi sembur utik? (2) Bagaimana tradisi sembur otik dilaksanakan? (3) Bagaimana pandangan hukum islam dalam tradisi sembur utik?. Berdasarkan rumusan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna, prosesi, serta pandangan hukum islam terhadap pelaksanaan tradisi sembur utik. Untuk menjawab pertanyaan di atas, penelitian ini dirancang dengan rancangan penelitian lapangan yang bersifat diskriptif kualitatif, dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam tradisi sembur utik memiliki makna yang mendasar, nilai-nilai yang terkandung serta mengalami pergeseran dalam pelaksanaannya.