Perusahaan yang didirikan akan berlangsung dalam jangka waktu panjang, sehingga diharapkan dapat menciptakan laba. Melihat situasi ekonomi di Indonesia yang kurang mapan berdampak pada tujuan didirikan perusahaan tidak bekerja seperti yang diharapakan. Hal ini terlihat pada beberapa perusahaan yang sudah berjalan beberapa waktu tertentu gulung tikar yang disebabkan oleh kondisi kesulitan keuangan (financial distress) bahkan berpotensi bangkrut. Rata-rata financial distress yang paling rendah pada perusahaan hotel, resor dan kapal pesiar pada tahun 2017-2020 adalah tahun 2017 yang disebabkan oleh laba yang rendah dibandingkan dengan tahun 2018-2020. Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi dampak operating capacity, ukuran perusahaan, gender diversity, dan mekanisme pengawasan terhadap financial distress. Financial distress diproksikan dengan menggunakan model Altman Z-score. Perusahaan hotel, resort, dan kapal pesiar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2017 hingga 2020 termasuk dalam populasi pada penelitian ini. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dan terdapat 60 unit sampel. Metode analisis data penelitian ini menggunakan regresi logistik yang diolah dengan menggunakan software SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel operating capacity¸ukuran perusahaan, gender diversity, dan mekanisme pengawasan berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Secara parsial, variabel operating capacity, ukuran perusahaan dan gender diversity tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Mekanisme pengawasan berpengaruh signifikan kearah positif terhadap financial distress.