Ahmad Sulthoni
Bimbingan Konseling Universitas PGRI Banyuwangi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PERAN GURU BK DENGAN PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS VIII TAHUN AJARAN 2019/2020 DI MTs NURUL HUDA BADEAN BANYUWANGI Indah Nur Afifah; Harwanti Noviandari; Ahmad Sulthoni
SOSIOEDUKASI Vol 8 No 1 (2019): SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku membolos merupakan perilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh siswa di sekolah dengan melanggar tata tertip di sekolah, tidak masuk sekolah tanpa izin dan meninggalkan jam pelajaran. sehingga yang harus berperan aktif dalam menangani masalah tersebut yaitu guru BK karena peran guru Bimbingan Konseling adalah untuk membantu mengarahkan, memotivasi siswa dan menangani masalah yang dihadapi oleh siswa terutama pada perilaku membolos, karena jika tidak segera ditangani akan berdampak negatif pada perilaku siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Peran guru BK dengan Perilaku Membolos siswa kelas VIII Tahun Pelajaran 2019/2020 di MTs Nurul Huda Badean Banyuwangi. Penelitian ini berjenis Kuantitatif pendekatan deskriptif, dengan menggunakan metode kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Pengambilan Sampel penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian Sehingga sampel yang digunakan hanya siswa yang membolos di kelas VIII yang berjumlah 20 Responden. Untuk mengukur hasil penelitian ini menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji korelasi dan regresi linier dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistic 21 for Windows Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara peran guru BK dengan perilaku membolos adalah sebesar 0,034 jadi, karena nilainya 0,034 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara peran guru BK dengan perilaku membolos siswa. Sehingga hipotesis Ha yang berbunyi ―Ada hubungan signifikan antara peran guru BK dengan perilaku membolos siswa kelas VIII di MTs Nurul Huda Badean Banyuwangi‖ di Terima. Dengan derajat hubungan penelitian ini yaitu 0,432 atau 43,2% sehingga nilai 56,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
PENERAPAN KONSELING INDIVIDU DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS VIII B MTS NURUL HUDA BADEAN TAHUN AJARAN 2019 / 2020 Ida Nudia Amburika; Harwanti Noviandari; Ahmad Sulthoni
SOSIOEDUKASI Vol 8 No 1 (2019): SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerataan pendidikan di daerah terpencil adalah sistem pendidikan menyediakan kesempatan seluasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan merata dan pendidikan salah satu tempat untuk membentuk generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia. Masalah dalam pemerataan pendidikan muncul karena kurangnya infrastruktur, sarana, dan prasarana sekolah serta tenaga pengajar yangmasih kurang. Kekurangan fasilitas ini tentu akan menjadi penghambat majunya mutu pendidikan di Indonesia. Padahal mutu pendidikan hanya dapat dibangun oleh sistem pendidikan di sekolah yang baik sehingga melalui pendidikan mampu melahirkan generasi muda memiliki kepercayaan diri juga mampu bersaing memiliki prestasi. Berdasarkan sifat, tujuan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat sementara dan berkembang penelitian berada di lapangan (Sugiyono, 2010). Dilihat berdasarkan sifat masalahnya penelitian ini berjenis penelitian studi fenomenologi. Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu wawancara dan observasi atas fenomena yang terlihat. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi-terstruktur. Artinya dimana peneliti tidak terlalu bergantung pada bahan wawancara dapat berjalan lebih fleksibel dan terarah. Metode wawancara, juga menggunakan metode observasi, yaitu mengobservasi subjek berdasarkan data yang diperoleh dari teman dekat subjek. Berdasarkan temuan peneliti sebagaimana yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti yang berjudul Penerapan konseling individu dalam meningkatkan kepercayaan diri pada Siswa Kelas VIII B MTS Nurul Huda Badean.