Fathurrahman Fathurrahman
UIN Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA: KAJIAN HISTORIS PADA MADRASAH NAHDLATUL WATHAN LOMBOK Fathurrahman Fathurrahman
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 6 No 2 (2022): Oktober
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v6i2.1105

Abstract

Tulisan ini merupakan studi tentang perkembangan institusi pendidikan madrasah yang ada di Lombok sebagai bagian dari perkembangan social pendidikan Islam di Indonesia. Kemunculan madrasah di Lombok merupakan fenomena modern yang dimulai sekitar abad ke-20 sebagai dampak dari pembaharuan Islam di Indonesia serta kebijakan diskriminatif pendidikan colonial yang tidak berpihak pada masyarakat Muslim. Meskipun bukan madrasah pertama, berdirinya Madrasah Nadhlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan Madrasah Nadhlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) telah menjadi tonggak pembaharuan pendidikan Islam di pulau Lombok yang berlangsung sejak masa kolonialisme Belanda dan Jepang, masa kemerdekaan di era Orde Lama dan Orde Baru hingga masa reformasi. Perkembangan ini madrasah ini ditandai dengan kemampuan menyesuaikan diri dan berkembang dengan dukungan masyarakat sebagai basis madrasah, keberadaan para tuan guru sebagai pemimpin madrasah dan pesantren serta kemampuan melakukan inovasi dalam merespon perkembangan sosial keagamaan dalam masyarakat Lombok.
Implikasi Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Perempuan terhadap Kualitas Manajemen di Madrasah Aliyah Assulamy Langko Desa Langko Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Rohilawati Aini; Fathurrahman Fathurrahman; Alkusaeri Alkusaeri
PALAPA Vol 11 No 1 (2023): MEI
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/palapa.v11i1.3075

Abstract

This study aims to determine the Implications of the Leadership Style of Female Madrasah Principals on Management Quality at MA Assulamy Langko. Using a qualitative-descriptive approach, data collection techniques using observation, interviews and documentation. This study found that the head of MA Assulamy Langko applied a democratic, authoritarian and situational leadership style. The application of each type of leadership is applied at a certain time. The democratic type is applied in decision making at meetings, the autocratic style type is applied when there is a teacher who continuously violates it so that the madrasah head has his own decision/assessment of the teacher, while the situational type is applied according to the conditions of the teacher, staff and the surrounding environment. Meanwhile, the quality of management at MA Assulamy Langko can be said to be good because the head of the madrasa together with the deputy head of the madrasa and all the teachers work together in improving the quality of management in the madrasa. And the implications of the leadership style of the female principal at MA Assulamy Langko can gradually increase the motivation and discipline of teachers and students.
PENDIDIKAN ETIKA MORAL DALAM PERSPEKTIF IBNU MISKAWAIH Fathurrahman Fathurrahman; Nasaruddin Nasaruddin
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 7 No 2 (2023): Oktober
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v7i2.1106

Abstract

Tulisan ini bertujuan menelaah konsep dan praktek pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab Tahzib al-Akhlak karya seorang filosof Muslim Ibnu Miskawaih. Ibnu Miskawaih merupakan tokoh utama yang memusatkan kajiannya tentang etika dengan pendekatan filosofis. Upayanya meramu ajaran syariat Islam dengan teori-teori filsafat etika Yunani, Persia dan pengalaman hidup, menjadikan konsep etikanya sangat kaya dan dinamis untuk berbagai waktu dan tempat. Etika Ibnu Miskawaih didasarkan pada pentinya pemahaman tentang konsep jiwa/nafs sebagai unsur utama dalam diri manusia dalam pembentuk moral. Baginya, meskipun manusia diciptakan dengan karakter tertentu, karakter tersebut dapat diubah melalui pendidikan dan pembiasaan yang baik. Tujuan dari pendidikan akhlak ini adalah tercapainya kebahagiaan sempurna (al-sa’adah). Paradigma etika moral Ibnu Miskawaih dikenal dengan istilah doktrin jalan tengah (al-wasathan) yaitu sebuah posisi harmoni, moderat karena berada pada posisi tengah antara dua kutub ekstrim. Pendidikan etika ini mulai diajarkan dan dilatih pada anak sejak anak mulai mengenal rasa malu dengan metode dan materi yang dirancang untuk memperoleh keutamaan akhlak