Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Bentuk dan Fungsi Tari Piriang Ateh Kaco di Sanggar Ranah Minang Surakarta Syahrial Syahrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9764

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan dan mengkaji bentuk dan fungsi Tari Piriang Ateh Kaco yang hidup dan berkembang di Surakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi Tari Piriang Ateh Kaco Sanggar Ranah Minang Surakarta di Surakarta. Penelitian Tari Piriang Ateh Kaco menggunakan metode kualitatif, seluruh data yang diambil menggunakan teknik pengumpulan dengan prosedur observasi, wawancara, dan studi pustaka. Tekhnik analisis data menggunakan analisis bentuk fungsi dan makna. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan mengungkap fungsi Tari Piriang Ateh Kaco Sanggar Ranah Minang Surakarta di Surakarta. Adapun landasan teori yang digunakan menjawab permasyalahan tersebut yaitu teori bentuk Suzanne K. Langer dan elemen-elemen koreografinya dideskripsikan menurut Sumadiyo Hadi. Sedangkan untuk mengungkap fungsinya menggunakan teori fungsi dari Alan P. Meriam. Hasil penelitian yang diperoleh Pertama, Tari Piriang Ateh Kaco merupakan hasil sebuah pengorganisasian atau hasil kesatuan dari unsur-unsur atau elemen-elemen gerak, musik, rias dan kostum, dan properti yang disajikan secara utuh. Gerak Tari Piriang Ateh Kaco didominasi oleh gerak-gerak yang dinamis dengan dimasukkannya unsur akrobatik dalam memutar-mutar dan menginjak piring. Kedua, Fungsi Tari Piriang Ateh Kaco adalah (1) Ekspresi emosi yang diungkap melalui gerak, (2) memberi kegembiraan pada penghayat, (3) sebagai hiburan bagi masyarakat, (4) lambang kebesaran penganten, (5) pengintegrasian masyarakat Minangkabau di perantauan, dan (6) kesinambungan nilai-nilai budaya Minangkabau di perantauan
Kreativitas Surdianah dalam Penciptaan Tari Ser Meni’ Kuning pada Sanggar Sareng Nyer di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat Sri Wahyuni; Syahrial Syahrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10319

Abstract

Tari Ser Meni’ Kuning merupakan karya tari yang awalnya diciptakan oleh Nurhayati pada tahun 1995 dengan judul Loto Kuning, akan tetapi ketika digarap kembali oleh Surdianah pada tahun 2005 berubah judul menjadi Ser Meni’ Kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk sajian tari Ser Meni’ Kuning. Tujuan lain penelitian ini untuk mengetahui kreativitas Surdianah dalam penciptaan tari Ser Meni’ Kuning, karena ditangannya tarian ini menjadi tarian yang cukup dikenal dan mampu disajikan hingga luar negeri. Untuk mengetahui bentuk sajian peneliti menggunakan elemen-elemen tari oleh Soedarsono. Sedangkan untuk mengetahui Kreativitas Surdianah dijelaskan menggunakan konsep 4P yang dikemukakan oleh Utami Munandar yang meliputi pribadi (person), proses (process), produk (produk), dan pendorong (press) yang terdiri dari internal dan eksternal. Penelitian menggunakan pendekatan Etnokoreologi sebagai payung untuk mengkaji objek lebih dalam. Berdasarkan objek yang akan diteliti maka sifat data dalam peneliti ini merupakan kualitatif. Maka penelitian ini menggunakan metode penelitian etnografi tari. Penelitian yang mendeskripsikan obyek penelitian sesuai dengan data yang ada di lapangan berupa data nyata. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kreativitas Surdianah dalam penciptaan tari Ser Meni’ Kuning yang banyak dipengaruhi oleh faktor berupa pengalaman sebagai penari dan koreografer. Kreativitas tersebut diwujudkan dalam beberapa pengembangan gerak tradisi Sumbawa Barat seperti tanak sorong, bakebas, sorong ngegok, dan gerakan rabolang yang bervariasi. Kemudian disajikan dengan musik temung sorong dayung dan kostum yang selalu menarik.
PROSES PENCIPTAAN TARI RAJO MEDDAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA Febry Tamilia Nastiti; Syahrial Syahrial
Greget Vol. 21 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/grt.v21i1.4442

Abstract

Penelitian ini mengungkap beberapa permasalahan diantaranya mengenai bentuk tari Rajo Meddal dan proses kreatif penciptaan tari Rajo Meddal. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan tahap pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik analisis data meliputi reduksi data, sajian data dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori bentuk oleh Suzanne K. Langer dan untuk menguraikan aspek-aspek di dalam bentuk menggunakan teori Y. Sumandiyo Hadi, kemudian teori penciptaan oleh F.X. Widaryanto serta teori mengenai faktor yang mempengaruhi proses penciptaan oleh Alma Hawkins. Hasil penelitian menunjukan bahwa tari Rajo Meddal merupakan tari kreasi berjenis kelompok yang diciptakan tahun 2019, dan terinspirasi dari legenda rato nago. Bentuk tari Rajo Meddal terdiri dari struktur tari, dan elemen-elemen penyusun tarinya. Proses penciptaan tari Rajo Meddal meliputi tahap eksplorasi yaitu proses berfikir dan berimajinasi serta pencarian gerak berdasarkan gerak tari tradisi, tahap improvisasi yaitu proses pencarian gerak atau mencari gerak-gerak baru, dan tahap komposisi yaitu proses penggabungan gerak menjadi gerak tari yang utuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penciptaan meliputi faktor interanal dan faktor eksternal.
KREATIVITAS SRI MUMPUNI DALAM TARI MULIE BEKIPAS DI SANGGAR KUSUMA LALITA METRO LAMPUNG Fitri Ciptaningsih; Syahrial
Greget : Jurnal Kreativitas dan Studi Tari Vol. 23 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/grt.v23i1.5748

Abstract

This research aims to describe and show Sri Mumpuni's creativity in the Mulie Bekipas Dance at Sanggar Kusuma Lalita Metro Lampung. The problems in this research include: (1) what is the form of the Mulie Bekipas Dance at the Kusuma Lailta Studio? and (2) how is Sri Mumpuni's creativity in the Mulie Bekipas Dance at the Kusuma Lalita Studio? Thus, to answer this problem, Y. Sumandiyo Hadi's theory is used to discuss the dance form which contains elements of group choreography and to discuss Sri Mumpuni's creativity in this dance work the author uses Rodhes' theory quoted by Utami Munandar, namely person, process (process), press (pusher) and product (product). This research uses a qualitative research method with a choreographic approach. The research stage carried out was data collection by means of observation, interviews and literature study. Then all the data is collected and finally analyzed. The results of the research show that the Mulie Bekipas Dance form is a group dance, which consists of 11 elements which include dance movements, dance space, dance accompaniment/dance music, dance theme, type/kind/nature of dance, mode or method of presentation, number of dancers/type gender and body posture, make-up, lighting/stage lighting, dance props/other equipment. And this creativity is shown in the choreographer, the factors that influenced it, the creation process up to the formation of the Mulie Bekipas Dance.
FUNGSI TARI LADING DI DESA TEMPIRAI KECAMATAN PENUKAL UTARA KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN Rahmadini, Zakiyah; Syahrial
Greget : Jurnal Kreativitas dan Studi Tari Vol. 23 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/grt.v23i1.5942

Abstract

The research entitled "The Function of the Lading Dance in Tempirai Village, North Penukal District, Penukal Abab Lematang Ilir Regency, South Sumatra Province", aims to describe the Form and Function of the Lading Dance. The problems in this research include: (1) what is the form of the Lading Dance? and (2) how does the Lading Dance function? Answering problems regarding dance form using Y. Sumandiyo Hadi's theory and discussing function using M. Jazuli's theory. This research uses descriptive qualitative research methods. Data obtained through observations, interviews and literature study.  The results of the research show that the form of Lading Dance is a group dance, which consists of 11 elements which include dance movements, dance space, dance accompaniment/dance music, dance theme, type/type/nature of dance, mode or method of presentation, number of dancers, gender, and body posture, make-up, lighting/stage lighting, dance props/other equipment. The functions of the Lading dance include: Lading dance for ceremonial purposes, namely the traditional wedding ceremony of Tempirai Village and the ceremony for welcoming important guests. The function of the Lading dance is for entertainment/spectacle which is intended to enliven and celebrate a meeting or reception. The function of the Lading dance for performance aims to provide an aesthetic experience to the audience. The function of Lading dance for educational media means that dance becomes a tool for education or learning the values needed to achieve goals.