Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Demensia Melalui Rokok: Literature Review Nadia Andriani; Indah Laily Hilmi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10682

Abstract

Demensia Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang menyebabkan penurunan fungsi otak sehingga mengakibatkan terganggunya aktivitas sosial dan profesional seseorang. Penyakit Alzheimer memiliki kontribusi sebesar 60-70% kasus. Penyabab dari Alzheimer salah satunya adalah merokok. Studi literature ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rokok yang mengakibatkan penurunan fungsi kognitif. Dengan menggunakan metode literature review dari artikel penelitian dan jurnal yang didapat dari database ScienceDirect, Google Scholar, dan Researchgate dengan menggunakan 14 sumber. Dari 14 jurnal yang digunakan didapatkan hubungan yang signifikan antara rokok dengan peningkatan demensia Alzheimer. Nikotin yang terdapat pada rokok dan radikal bebas yang terdapat pada asap rokok menyebabkan penurunan pembentukan Nitric Oxide yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga terjadi penurunan fungsi kognitif. Merokok dalam jangka Panjang dapat menyebabkan sel-sel saraf menua lebih cepat sehingga menurunkan volume otak dan terjadi penyakit demensia Alzheimer.
Analisis Penyalahgunaan Obat Cytotec Untuk Tindakan Aborsi : Literature Review Nadia Andriani; Salman Salman
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3495

Abstract

Kehamilan yang tidak diinginkan umumnya berdampak buruk bagi perempuan,terutama jika terjadi pada perempuan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, pada pasal 31, tindakan aborsi di Indonesia hanya dapat dibenarkan apabila terdapat indikasi kedaruratan medis atau pada kasus kehamilan akibat perkosaan. Indikasi kegawatdaruratan medis yang dimaksud antara lain mengancam nyawa ibu dan/atau janin. Diagnosis kegawatdaruratan medis hanya dapat dibuat oleh tim kelayakan aborsi, yang terdiri dari minimal 2 tenaga kesehatan dan diketuai oleh dokter yang memiliki kompetensi dan kewenangan. Kemudian, tim akan membuat surat keterangan kelayakan aborsi. Adapun salah satu tindakan yang dilakukan yaitu mengkonsumsi obat cytotec yang dimana obat ini terkandung zat aktif yang bernama misoprostol yang digunakan off-label, Misoprostol merupakan obat yang berfungsi menstimulasi mekanisme perlindungan mukosa lambung dan menghambat sekresi asam lambung atau sebagai pengobatan untuk tukak lambung. Karna hal itu banyaknya oknum-oknum menyalahgunakan obat terserbut dengan melakukan tindakan aborsi dengan cara meminum obat tersebut.