Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KINERJA PERSIMPANGAN TAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JALAN DOTULOLONG LASUT – JALAN SUDIRMAN – JALAN SARAPUNG – JALAN SUDIRMAN KOTA MANADO Raco, Brigitha; Timboeleng, James A.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 1 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan Jl. Sarapung – Jl. Sudirman – Jl. Dotulong Lasut – Jl. Sudirman adalah salah satu persimpangan yang selalu ramai karena melayani arus lalu lintas yang cukup tinggi, karena merupakan persimpangan yang terletak di tengah pusat kota Manado dan sangat sering terjadi kemacetan dan antrian panjang. Kondisi ini terjadi pada jam-jam sibuk di pagi, siang dan sore hari. Penelitian mengenai kinerja persimpangan jalan Jl. Sarapung – Jl. Sudirman – Jl. Dotulong Lasut – Jl. Sudirman simpang tipe 422, bertujuan untuk mengkaji kinerja persimpangan pada kondisi eksisting sampai kondisi 5 tahun ke depan, dengan menggunakan MKJI 1997. Pengumpulan data volume lalulintas dilakukan pada hari Senin, Jumat dan Sabtu di minggu ke empat Bulan Oktober 2014. Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting mengenai kinerja simpang Jl. Sarapung – Jl. Sudirman – Jl. Dotulong Lasut – Jl. Sudirman menunjukkan bahwa, derajat kejenuhan (DS) rata-rata simpang  telah melebihi nilai 0,75 selama 2/3 hari di siang hari. Dan DS tertinggi terjadi di sekitar pukul 17.00 sebesar 0,87 dengan nilai kapasitas (C) 3879 smp/jam, tundaan simpang 14,16 det/smp dan peluang terjadinya antrian (QP) sebesar 31 % - 98 %. Berarti sudah terjadi antrian kendaraan di persimpangan saat ini. Dengan data survey volume lalulintas dihitung nilai LHR dan dengan menggunakan data pertumbuhan lalulintas yang ada di Sulawesi Utara dihitung nilai LHR sampai 5 tahun kedepan. Volume jam puncak diambil sebagai volume rencana yang dihitung dengan mengalikan faktor k pada nilai LHR dan ditetapkan sebagai dasar perhitungan Kinerja Persimpangan saat sekarang dan 5 tahun ke depan. Volume jam puncak ditetapkan berdasarkan volume LV+HV yang paling besar pada tiap-tiap pendekat. Selanjutnya dilakukan perhitungan kembali dengan memperhatikan proporsi volume MC untuk dilakukan penyesuaian pada geometrik persimpangan. Penyesuaian pertama untuk memenuhi kriteria yang di isyaratkan, dengan penyesuaian pertama menghilangkan parkir di ruas jalan Dotulolong Lasut serta memperbesar lebar persimpangan ini dari 12 m menjadi 13 m dengan tetap mempertahankan  tipe persimpangan yaitu tipe 422. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai DS ditahun ke 2 sudah diatas 1. Kemudian dilakukan penyesuaian berikutnya yaitu dirubah ke tipe simpang 424 dan hasil perhitungan DS di tahun ini sampai 3 tahun ke depan adalah di bawah 1, dan di tahun ke 4 dan ke 5 sudah di atas 1. Berdasarkan hasil dari beberapa penyesuaian, persimpangan di perlukan pengaturan lebih lanjut lagi untuk memberikan hasil yang lebih baik. Kata Kunci : Simpang tak bersinyal, Kapasitas, Derajat Kejenuhan, Tundaan Simpang, Peluang Antrian
ANALISIS RESIKO PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG YOSEPHUS UNIKA DE LA SALLE MANADO Ferry Wantouw; Brigitha Raco; Chrysantus Padachan
Jurnal Ilmiah Realtech Vol. 19 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian kebakaran yang terjadi pada gedung dapat disebabkan banyak faktor. Penanggulangan bahaya kebakaran diperlukan serta dibutuhkan disetiap bangunan gedung yang menjadi pusat pertemuan banyak orang. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dengan metode Principal Component Analysis. Berdasarkan uji validas risiko, terdapat 4 faktor komponen penyebab kebakaran pada gedung Universitas Katolik De La Salle (UKDLSM). Faktor manusia dan faktor teknis memiliki nilai pengaruh tertinggi diantara yang lain. Nilai faktor ini sebesar 31,043 % dengan komponen: kurangnya pengawasan dari unsur pimpinan, peralatan alat pemadam yang tidak sesuai spesifikasi, jaringan pengkabelan yang kurang baik dan tidak peduli atau kurang mengetahui prinsip dasar pencengahan. Selanjutnya diikuti oleh pengaruh faktor teknis dan alam, dengan persentase pengaruh 23,419 %. Komponen yang termasuk dalam faktor ini adalah adanya unsur kesengajaan, panas ekstream, hujan lebat dan angin kencang. Pengaruh ketiga yaitu alam dan teknis dengan persentase 15,581 dan yang terakhir komponen yang disebabkan oleh human eror dengan besar persentase 8,423 %.
DETEKSI STRUKTUR JEMBATAN DENGAN PENDEKATAN MONITORING SISTEM SENSOR ANOMALI BERBASIS ESP32 Raco, Brigitha; Bokau, Verna; Singgeta, Ryan
Jurnal Ilmiah Realtech Vol. 20 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengembangkan dan menerapkan sistem pemantauan kesehatan struktur menggunakan sensor ESP32 pada Jembatan Gantung Kairagi Weru. Penelitian ini fokus pada mendeteksi anomali struktur pada jembatan dengan mengidentifikasi parameter struktur kritis dan mendeteksi perubahan yang menunjukkan potensi kerusakan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan sensor yang paling cocok untuk sistem pemantauan berbasis ESP32 dengan mempertimbangkan parameter seperti getaran, deformasi, temperatur, dan kelembaban. Selain itu, penelitian ini juga akan merancang sistem pemantauan berbasis ESP32 yang dapat diandalkan untuk pemantauan jembatan secara real-time. Hal ini melibatkan pemilihan sensor, desain jaringan komunikasi, dan integrasi perangkat keras dan perangkat lunak. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk memastikan keamanan dan integritas jembatan dengan mengatasi berbagai tantangan dalam pemeliharaannya. Perangkat pemantau kecepatan sudut berbasis ESP32 berkinerja baik dalam pengujian model jembatan miniatur. Selama satu minggu dan 25 kali pengujian, perangkat ini secara konsisten mengukur kecepatan sudut dalam kisaran 0,12 hingga 0,18 °/s, menunjukkan stabilitas dan konsistensi yang baik. Performa perangkat tidak terpengaruh secara signifikan oleh kecepatan angin simulasi dan suhu tinggi.Penelitian ini menjelaskan konstruksi perangkat pemantauan menggunakan mikrokontroler ESP32 dan sensor kecepatan sudut untuk pemantauan struktural jembatan. Langkah-langkah utama meliputi pemilihan komponen, desain sirkuit, dan pengembangan firmware untuk pemrosesan data waktu nyata dan deteksi anomali.
ANALISIS KUALITAS AIR IRIGASI DENGAN METODE STORET DAN METODE INDEKS PENCEMARAN (IP) PADA MONITORING SYSTEM BERBASIS IOT Raco, Brigitha; Singgeta, Ryan Laksmana
Rang Teknik Journal Vol 8, No 1 (2025): Vol. 8 No. 1 Januari 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/rtj.v8i1.6151

Abstract

The degradation of water quality, a result of various human activities and climate change, poses a significant threat to agricultural productivity and food security. The complex process of testing water quality for irrigation, typically surface water, involves multiple stages and laboratory testing. This research, crucial in the current context, aims to determine water quality in irrigation using IoT-based testing, as PP. RI No. 82 tahun 2001. The use of IoT-based testing simplifies the water quality testing process. The water quality methods employed in this study are the STORET Water Quality Method and the Pollution Index Method (IP). The research focuses on the water quality in Tara Tara Village, West Tomohon District, Tomohon City, North Sulawesi. The initial research stage was to design a monitoring device with three sensors determining water quality: water temperature, TDS, and pH.  Sensors are connected and integrated with the ESP32 Microcontroller. The value output can be accessed using the internet on the ThingSpeak Application. The results of the STORET method show that in class II and class III, there are pH parameters that do not meet the quality standards at the minimum value, so they get a value of -1, which classifies class II and class III as lightly polluted. However, for class IV, it shows that it is not polluted. The IP method results obtained for class II and III were 0.430, and for class IV were 0.422, with the category of meeting water quality standards. Keywords: IoT, Irrigation, Pollutant Index Method, STORET Method, Water Quality.