Jihanna Amalia
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemikiran Filosofis Al-Kindi Religius-Rasional (Al-Maz\Hab Al-Diniy Al-‘Aqla>Niy) Terhadap Pendidikan Islam Serta Relevansinya Dengan Pendidikan Masa Modern Jihanna Amalia
Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2022): Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penulisan bermaksud memaparkan pemikiran religius-rasional (al-maz\hab al-diniy al-‘aqla>niy) yang mengintegrasikan ilmu agama dan umum al-Kindi berkaitan dengan pendidikan Islam dan relevansinya bagi dunia pendidikan masa kini. Penelitian mewujudkan ragam penelitian kepustakaan dengan memperuntukkan pendekatan filsafat pendidikan. Metode akumulasi data yaitu kajian dokumentasi. Dengan metode Analisis Isi-deskripsi. Sumber data sekunder berasal dari berbagai buku, dan jurnal. Al-Kindi merupakan filsof Muslim pertama. Pemikiran religius-rasional al-Kindi, yaitu: Metafisika adalah filsafat tertinggi lantaran membahas substansi mengenai Tuhan. Untuk meraih metafisika tersebut manusia hendaknya mendayagunakan daya pikir (al-quwwat al-‘aqliyyat). Keutamaan manusiawi menurut al-Kindi terbentuk karena akhlakul karimah, yaitu qana’ah dan thama’. Keutamaan akhlakul karimah tersebut tercermin dalam keadilan (i’tidal). Relevansi fikrah al-Kindi dengan pendidikan kontemporer adalah mengharmonisasikan (rekonsiliasi) agama dengan filsafat Yunani, berfilsafat sebagai kewajiban setiap pakar pikir melingkupi ilmu ketuhanan, keesaan, serta ilmu-ilmu yang bermanfaat. Dengan demikian, berfilsafat bukan berarti mengeruhkan dan mendedikasikan keyakinan agama. Filsafat sehaluan serta mampu mengabdi terhadap agama. Meskipun pemikiran al-Kindi belum sensibel dalam mencurahkan suatu konsep pendidikan, tetapi fikrah-pemikirannya sangat krusial diimplementasikan dalam dunia pendidikan Islam kontemporer. Hal tersebut dapat dilakukan sehaluan tujuan pendidikan nasional pada BAB II Pasal 3 Undang-undang Sisdiknas tahun 2003, karena menurut al-Kindi dalam belajar hendaknya mengutamakan ilmu agama yang bersumber eksklusif menurut Tuhan (al-‘ilm al-ilahy) melalui mediator Nabi yang mempunyai pengetahuan isyraqi, dengan mendayagunakan daya berpikir manusia disertai jiwa yang bersih dengan mengutamakan kebijaksanaan pada moralitas sebagai akibatnya terbentuk insan al-kamil. Kata kunci : al-Kindi, Pemikiran Religius-Rasional (al-maz\hab al-diniy al-‘aqla>niy), Relevansi Pendidikan Islam Modern Abstract: The author intends to describe religious-rational thinking (al-maz\hab al-diniy al-‘aqla>niy) which integrates religious and general al-Kindi knowledge related to Islamic education and its relevance to today’s world of education. Research manifests a variety of library research by using an educational philosophy approach. Method of data accumulation, namely the study of documentation. With the description-content analysis method. Secondary data sources come from various books and journals. Al-Kindi is the first Muslim philosopher. Al-Kindi’s religious-rational thinking, namely: metaphysics is the highest philosophy because it discusses the substance of God. To achieve this metaphysics, humans should utilize the power of thought (al-quwwat al-‘aqliyyat). According to al-Kindi, human virtue is formed because of akhlakul karimah, namely qanaah and thama’. The virtue of morality is reflected in justice (i’tidal). The relevance of al-Kindi’s fikrah with contemporary education is the harmonize (reconcile) religion with Greek philosophy, to philosophize as the obligation of every thought expert covering the science of divinity, oneness, and useful sciences. Thus, philosophizing does not mean clouding and dedicating religious beliefs. Philosophies in line with and able to serve religion. Although al-Kindi’s thoughts are not yet sensible in devoting an educational concept, but his ideas are very crucial to be implemented in the world of contemporary Islamic education. This can be done in line with the goals of national education in CHAPTER II Article 3 of the 2003 National Education System Law, because according to al-Kindi in learning, it is necessary to prioritize religious knowledge which is sourced exclusively according to God through the Prophet’s mediator who has knowledge of israqi, by empowering human thinking power accompanied by a clean soul by prioritizing wisdom on morality as a results, insan al-kamil. Keywords: al-Kindi, religious-rational thinking (al-maz\hab al-diniy al-‘aqla>niy), the relevance of modern Islamic education
ANALISIS KUALITAS INSTRUMEN ASESMEN RANAH KOGNITIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Jihanna Amalia
Dar el-Ilmi : jurnal studi keagamaan, pendidikan dan humaniora Vol 10 No 1 (2023): April
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/darelilmi.v10i1.3787

Abstract

Abstract Educators need to pay attention to the extent to which the reasons underlying the quality of the assessment instrument. Assessment of student learning outcomes includes competence attitudes knowledge and skills. In this study focused on analyzing the quality of cognitive domain assessment instrument for Islamic religious education lectures with qualitative analysis technique. The research embodies a variety of literature research. Methods of data accumulation, namely the documentation section and independent review with the descriptive analysis method. The data source is in the form of secondary data from several books and journals. The results of qualitative analysis of the quality of the cognitive doamain assessment instruments in the form of multiple choice and descriptions show that: 1) the material domain is sufficient in accordance with the indicators, measurement objectivies, and level of education. However, there are still several modules that do not cover indicators comprehensively; 2) the realm of construction is clearly arranged, avoiding alternative answers, the items are not related to each other, and do not have multiple meanings; 3) the realm of communicative language, according to an enhanced spelling order, and does not contain language that offends students. Keywords: Quality Instrumen Asessment, Cognitive, Islamic Religious Education Abstrak Pendidik perlu memperhatikan sejauhmana alasan yang mendasari kualitas instrumen penilaian. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada penelitian ini terfokus untuk menganalisis kualitas instrumen penilaian ranah kognitif mata kuliah pendidikan agama Islam dengan teknik analisis kualitatif. Penelitian mewujudkan ragam penelitian kepustakaan. Metode akumulasi data yaitu kajian dokumentasi. Dengan metode Analisis Isi-deskripsi. Sumber data berupa data sekunder yang bersumber dari berbagai buku, dan jurnal. Hasil analisis kualitatif kualitas instrumen asesmen ranah kognitif dalam bentuk multiple choice maupun uraian menunjukkan bahwa: 1) ranah materi sudah cukup sesuai dengan indikator, tujuan pengukuran, dan jenjang pendidikan. Namun masih terdapat beberapa modul yang belum komprehensif mencakup indikator; 2) ranah konstruksi disusun secara jelas, menghindari adanya alternatif jawaban, butir soal tidak saling berkaitan, dan tidak bermakna ganda; 3) ranah bahasa komunikatif, sesuai tatanan ejaan yang disempurnakan, dan tidak mengandung bahasa yang menyinggung peserta didik. Kata kunci : Kualitas Instrumen Penilaian, Kognitif, Pendidikan Agama Islam