Tutik Tutik
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER MENGGUNAKAN INSTRUMEN GC-MS PADA EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) MENGGUNAKAN PELARUT ETIL ASETAT DAN N-HEKSANA Mega Sari Pertala; Tutik Tutik; Nofita Nofita
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 4 (2022): Volume 9 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i4.5658

Abstract

Kulit bawang merah (Allium cepa L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui jumlah rendemen dan mengidentifikasi senyawa dalam kulit bawang merah dengan menggunakan instrumen GC-MS. Kulit bawang merah diekstraksi menggunakan metode perkolasi dengan dua pelarut masing masing yaitu etil asetat dan n-heksana, kemudian hasil ekstraksi dilakukan identifikasi senyawa dengan instrument GC-MS untuk mengetahui jumlah senyawa yang terdapat didalam kulit bawang merah. Hasil ekstraksi deperoleh persen rendemen ekstrak etil asetat kulit bawang merah lebih besar yaitu 7,84% dibandingakan dengan ekstrak n-heksana sebesar 6,50%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahawa ekstrak etil asetat kulit bawang merah mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, polifenol dan steroid/triterpenoid, sedangkan ekstrak n-heksana kulit bawang merah positif mengandung senyawa saponin dan steroid/triterpenoid. Hasil senyawa yang di analisis dengan menggunakan GC-MS pada ekstrak etil asetat memiliki 20 senyawa, dengan 4 senyawa golongan triterpenoid, Sedangkan ekstrak n-heksana memiliki 40 senyawa, dengan 4 senyawa diantaranya golongan triterpenoid dan 1 senyawa golongan alkaloid.
FORMULASI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK KULIT BUAH MAHONI (Swietenia mahagoni) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Gea Andarizka; Selvi Marcellia; Tutik Tutik
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 4 (2022): Volume 9 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i4.5638

Abstract

Gel hand sanitizer digunakan sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan dari bakteri Escherichia coli. Kulit buah mahoni (Swietenia mahagoni) salah satu tanaman yang memiliki kandungan antibakteri. Zat aktif pada kulit buah mahoni diperoleh dengan ekstraksi menggunakan metode perkolasi dengan pelarut etanol 96%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan sediaan gel hand sanitizer ekstrak kulit buah mahoni dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) ekstrak kulit buah mahoni dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil KHM yang didapat yaitu range 5% - 7,5% dengan rata rata zona hambat 6,98 – 7,14 mm. Sediaan gel hand sanitizer ekstrak kulit buah mahoni dibuat dengan konsentrasi 6,5% dan 7,5% dengan perbandingan basis karbopol 940 dan HPMC. Evaluasi sediaan gel hand sanitizer memenuhi persyaratan uji. Pengujian aktivitas antibakteri pada sediaan gel hand sanitizer menggunakan metode sumuran dengan konsentrasi 7,5% diperoleh rata – rata zona hambat 8,27 mm pada basis karbopol dan 8,25 mm pada basis HPMC. Hasill uji antibakteri dianalisis menggunakan ONE WAY ANOVA, pada hasil analisis statistik pada ekstrak kulit buah mahoni dan sediaan gel hand sanitizer menunjukkan adanya perbedaan rata – rata zona hambat yang signifikan yaitu (P=<0,05) antara seluruh konsentrasi. Sediaan gel hand sanitizer ekstrak kulit buah mahoni konsentrasi 7,5% dengan perbandingan basis antara karbopol dengan HPMC tidak memiliki perbedaan zona hambat, karena termasuk kategori sedang dalam  menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID DAN ALKALOID EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) MENGGUNAKAN METODE REFLUKS DAN SOKLETASI Dhian Eliza Putri; Tutik Tutik; Diah Astika Winahyu
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 3 (2023): Volume 10 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i3.9133

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar senyawa flavonoid dan alkaloid dalam ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) dengan menggunakan metode refluks dan sokletasi. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan langkah pertama pengumpulan sampel, pengolahan sampel, ekstraksi, skrining fitokimia, dan penetapan kadar dengan spektrofotometri UV-Vis. Kulit bawang merah diekstraksi dengan metode refluks dan sokletasi dengan pelarut etanol 96% dengan hasil rendemen yang diperoleh sebesar 8,68% dan 9,55%. Penetapan kadar flavonoid menggunakan baku standar kuersetin dan baku standar kafein untuk penetapan kadar alkaloid. Hasil penetapan kadar flavonoid kulit bawang merah dengan refluks sebesar 105,55 mg/g ekstrak dan hasil kadar flavonoid dengan sokletasi sebesar 108,21 mg/g ekstrak. Sedangkan, hasil penentuan kadar alkaloid kulit bawang merah dengan refluks sebesar 157,5 mg/g ekstrak dan hasil kadar alkaloid dengan sokletasi sebesar 159,3 mg/g ekstrak.