Zaenal Hirawan
FIA Universitas SUbang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN BIDAN KONSTRUKSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Zaenal Hirawan
The World of Financial Administration Journal Volume 4 Issue 2, Desember 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v4i2.1501

Abstract

Abstrak Kinerja Keuangan adalah suatu Analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu ukuran atau tolak ukur tertentu dan biasanya menggunakan rasio keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan bidang konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 27 perusahaan yang termasuk ke dalam perusahaan bidang konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Analisis data yang digunakan adalah Rasio Likuiditas meliputi Rasio Lancar (current ratio), Rasio Solvabilitas meliputi Debt to Equity Ratio, dan Rasio Profitabilitas meliputi Return on Invesment. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang terbaik berdasarkan rasio likuiditas yaitu PT. Wijaya Karya Tbk. Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan baik berdasarkan rasio solvabilitas yaitu PT. Wijaya Karya Tbk. Dan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan perusahaan yang baik berdasarkan rasio profitabilitas yaitu PT. Waskita Karya Tbk. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan, Rasio Keuangan Abstract Financial Performance is an analysis conducted to see the extent to which a company has implemented by using the rules of financial implementation properly and correctly. In assessing the company's financial performance, certain measures or benchmarks can be used and usually financial ratios are used. The purpose of this study was to determine the financial performance of construction companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The method used is a quantitative descriptive approach. The total population in this study amounted to 27 companies which are included in the construction companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Analysis of the data used is the Liquidity Ratio includes the Current Ratio (current ratio), the Solvency Ratio includes the Debt-to-Equity Ratio, and the Profitability Ratio includes Return on Investment. The results of this study indicate that the company that has the best financial performance based on the liquidity ratio is PT. Wijaya Karya Tbk. Companies that have good financial performance based on solvency ratios are PT. Wijaya Karya Tbk. And companies that have good corporate financial performance based on profitability ratios are PT. Waskita Karya Tbk. Keywords: Financial Performance, Financial Statements, Financial Ratios
Mekanisme Pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB-P2) Pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Subang Zaenal Hirawan; Dewi Nurasiatin
The World of Financial Administration Journal Volume 5 Issue 1, Juni 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan Mekanisme Pembayaran PBB-P2 pada BAPENDA Kabupaten Subang. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang mekanisme pembayaran PBB-P2 pada BAPENDA Kabupaten Subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat : Observasi, Dokumentasi, Wawancara, Studi Pustaka atau Kepustakaan. Alur pembayaran PBB-P2 yang sedang berjalan di Bank ke Badan Pendapatan Daerah Kab. Subang yaitu Wajib Pajak menyerahkan SPPT kepada teller, setelah berkas lengkap teller membuat slip setoran dan menyerahkan kepada bagian Analisa Pajak. Analisa Pajak membuat penerimaan PBB-P2 dan menyerahkan kepada teller. Setelah itu teller membuat laporan mutasi penerimaan PBB-P2 dan menyerahkan kepada Pimpinan Bank dan Bapenda. Dan sebenarnya BAPENDA berpihak sebagai koordinator Pajak Daerah tersebut, jadi BAPENDA memiliki catatan penerimaan Pajak Daerah. Maka disimpulkan Mekanisme Pembayaran PBB-P2 pada BAPENDA Kabupaten Subang Wajib Pajak mendapatkan SPPT, setelah itu Wajib Pajak melakukan pembayaran melalui outlet yang sudah ditentukan. Kata kunci : Mekanisme, PBB-P2, Alur Pembayaran Abstract The purpose of this study is to find out and explain the PBB-P2 Payment Mechanism at the BAPENDA of Subang Regency. This research is useful for adding insight into the PBB-P2 payment mechanism at the Subang Regency BAPENDA. The method used in this research is descriptive qualitative method, namely fact finding with the right interpretation. The method used in this research is descriptive qualitative method, namely fact finding with the right interpretation: Observation, Documentation, Interviews, Library Studies or Literature. The PBB-P2 payment flow that is currently running at the Bank to the District Revenue Agency. Subang, namely the Taxpayer submits the SPPT to the teller, after the complete file the teller makes a deposit slip and submits it to the Tax Analysis section. Tax analysis makes PBB-P2 receipts and submits them to tellers. After that the teller makes a transfer report on PBB-P2 receipts and submits it to the leadership of the Bank and Bapenda. And actually BAPENDA takes sides as the Regional Tax coordinator, so BAPENDA has records of Regional Tax receipts. So it was concluded that the PBB-P2 Payment Mechanism at BAPENDA of Subang Regency Taxpayers get SPPT, after that the Taxpayers make payments through predetermined outlets Keywords : Mechanism, PBB-P2, Payment Flow