Ike Syamsiah Arif Saputri
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Prinsip Nrimo Ing Pandum Dalam Proses Self-Acceptance Penyitas Covid-19 Ike Syamsiah Arif Saputri
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 6, No 2 (2022): Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v6i2.61168

Abstract

Salah satu filosofi yang diimplementasikan pada keseharian sebagian besar masyarakat Jawa adalah sikap “Nrimo ing Pandum”. Sikap tersebut bukan merupakan sikap yang pasif dengan menerima apa adanya, melainkan sebuah sikap untuk bertahan hidup dengan menerima dan menyadari kondisi diri (Iswadi, 2017). Sikap “Nrimo Ing Pandum” juga ada pada diri orang jawa penyintas Covid-19 yang membarengi proses penerimaan diri. Penerimaan diri ini penting dimiliki oleh tiap individu dalam menerima berbagai problematika kehidupan terutama saat era pandemi seperti saat ini. Wabah Covid-19 yang sedang melanda seluruh dunia saat ini menuntut setiap individu untuk berdamai dan menerima keadaan yang sedang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran prinsip “Nrimo ing Pandum” pada proses penerimaan diri orang Jawa penyintas Covid-19 dan faktor-faktor apa yang berperan dalam proses penerimaan diri Muslim Jawa Penyitas Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap dua subjek penyintas Covid-19 sebagai sumber informasi. Subjek adalah laki-laki dan perempuan Muslim berusia 30 dan 25 tahun yang berasal dari Suku Jawa Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 5 tahap yang dilalui subjek untuk menerima keadaanya, yaitu denial, anger, bargaining, depression dan acceptance. Sikap “Nrimo ing Pandum” berada pada proses acceptance dimana sikap tersebut dapat memeberiakn insight pada subjek untuk mempercepat proses depression dan acceptance. Terdapat dua faktor yang berperan penting dalam penerimaan diri yaitu dukungan sosial dan religiusitas.