Air Asam Tambang (AAT) merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi di dunia pertambangan. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan AAT guna menjamin kualitas air keluaran hasil kegiatan pertambangan. Salah satu metode pengolahan AAT yang telah banyak digunakan adalah pengolahan secara pasif menggunakan Open Limestone Channel (OLC). Namun pada sistem tersebut terdapat kekhawatiran mengenai lapisan oksida besi pada permukaan limestone. Endapan oksida besi telah menyebabkan kegagalan pada banyak sistem pengolahan pasif OLC. Hal ini terjadi karena endapan oksida besi menyelubungi permukaan limestone dan menghambat pelarutan lebih lanjut sehingga mengganggu kinerja penetralan AAT. Oleh karena itu diperlukan suatu rekayasa pada sistem OLC untuk mengurangi pengendapan oksida besi dan mempertahankan efektivitas sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran zeolit dalam mengurangi pengendapan oksida besi pada permukaan limestone dan meningkatkan kemampuan penetralan asam dalam sistem melalui pertukaran ion. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Pengumpulan data didasarkan atas simulasi OLC dan analisis laboratorium. Berdasarkan hasil pengujian, penambahan zeolit di pangkal saluran OLC terbukti mengurangi pembentukan oksida besi pada permukaan limestone dan meningkatkan kemampuan penetralan asam. Saluran terefektif dari model OLC yang dikaji adalah saluran LSZ yang mampu mencapai pH tertinggi sebesar 7,92 di awal pengujian dan 7,20 di akhir pengujian. Kemampuan penetralan ini berbanding lurus dengan luas permukaan limestone dan zeolit yang akan melepaskan bahan alkalin saat berkontak dengan AAT.