Dr. Anggreani N. Paat, M.Si
IAKN Kupang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDEKATAN GEREJA TERHADAP TRADISI NGA’DI ANA PA AMMU DI DESA KEDURU KECAMATAN SABU TIMUR Roberto Gabriel Hilly; Lodia Amelia Banik; Octovianus Liu; Dr. Anggreani N. Paat, M.Si; Hery Yani Kota
Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama Vol 6, No 1 (2022): J.VoW Vol 6. No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologia Wesley Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36972/jvow.v6i1.169

Abstract

Indonesia sangat kaya dengan beraneka suku, budaya dan tradisi, masing-masing memiliki nilai-nilai yang diturunkan dari generasi ke generasi. Ibarat pohon tang sudah berakar, sulit mengubah tradisi Nga’di Ana Pa Ammu Di Desa Keduru Kecamatan Sabu Timur. Perspektif Kristen memandang praktik tradisi Nga’di Ana Pa Ammu merupakan perilaku yang kurang menjunjung tinggi makna dari pernikahan kudus, sehingga tidak mempersalahkan wanita hamil di luar nikah, melainkan mereka menganggap ini suatu keberuntungan karena memiliki anak walaupun tanpa ayah. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara dan observasi dari subjek tradisi Nga’di Ana Pa Ammu . Hasil penelitian adalah pentingnya peningkatan pendekatan gereja  secara kontekstual untuk menanamkan nilai-nilai kristiani bagi orang percaya. 
MENELISIK KEBERADAAN GURU BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN KOTA KUPANG NTT Dr. Anggreani N. Paat, M.Si
Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama Vol 6, No 1 (2022): J.VoW Vol 6. No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologia Wesley Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36972/jvow.v6i1.168

Abstract

Perkembangan jaman terus berlangsung, sejalan dengan itu manusia juga  perlu beradaptasi, proses adaptasi salah satunya melalui pendidikan baik oleh keluarga, Gereja maupun sekolah. SMTK Kupang adalah Sekolah Keagamaan Kristen yang mendampingi peserta didik agar menjadi tenaga keagamaan Kristen terampil yang siap melayani di Gereja dan masyarakat. Penelitian ini menelisik mengapa SMTK yang mendidik remaja  belum ada guru BK? Guru BK digantikan dengan guru mata pelajaran dan Agama, hanya jika ada masalah. Sekolah  menurut regulasi, selayaknya mempunyai guru BK agar menyediakan layanan pendampinagna peserta didik dan tugas perkembangannya. Peneliti menggunakan  pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi dan wawancara dari subjek penyelenggara SMTK. Hasil penelitian pentingnya pengadaan guru BK agar peserta didik dapat berkembang secara maksimal. Rekomendasi peneliti agar SMTK Kupang mempertimbangkan rekrutmen guru BK
MEDIA SOSIAL DALAM MENDUKUNG MISI HOLISTIK PADA ERA DIGITAL DI GMIT JEMAAT ELIM NAIBONAT Dr. Anggreani N. Paat, M.Si; Amelia Wila; Jonri Sasi
Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama Vol 6, No 2 (2023): J.VoW Vol 6. No. 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologia Wesley Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36972/jvow.v6i2.188

Abstract

Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) merupakan salah satu denominasi Gereja Kristen di Indonesia yang berfokus pada misi holistik. Dalam era digital saat ini, GMIT juga memanfaatkan media sosial untuk mendukung misi holistiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran media sosial dalam mendukung misi holistik GMIT di era digital.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan beberapa informan yang terlibat dalam pengelolaan media sosial GMIT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memainkan peran penting dalam mendukung misi holistik GMIT, seperti memperkuat hubungan antara jemaat dan gereja, memperluas jangkauan pelayanan misi holistik gereja, dan mempromosikan misi holistik GMIT kepada masyarakat.GMIT secra khusus maupun dan gereja-gereja umumnya dapat memanfaatkan media sosial untuk mempermudah komunikasi dan relasi Gereja dalam mngimplementasikan misi holistik,namun pengendalian dan pengawasan penggunaan media sosial untuk menghindari risiko dan tantangan yang