<![CDATA[Kebakaran hutan dan lahan di Riau merupakan bencana alam yang selalu berulang setiap memasuki musim kemarau. Kondisi tanah di daerah Riau merupakan tanah dengan jenis gambut dengan total luas lebih kurang 4,04 juta hektare atau 56,1% dari luas total lahan gambut di Sumatera sehingga sangat rentan terbakar. Salah satu Solusi dalam penelitian ini akan dirancang sebuah sistem untuk dapat mengetahui lebih cepat adanya tanda-tanda kebakaran hutan dan lahan. Sistem pendeteksi kebakaran hutan atau forest alert dengan menerapkan teknologi terkemuka Internet of Things (IoT) untuk mengetahui lebih cepat adanya tanda-tanda kebakaran hutan atau lahan. Penerapan teknologi Internet of Things (IoT) diperlukan dalam mengirimkan informasi kepada pemilik lahan dan pihak berwenang lainnya. Pada pembuatan alat pendeteksi dini kebakaran hutan di lahan gambut membutuhkan arduino uno sebagai tempat pemrograman. Sensor suhu DHT22 sebagai alat pendeteksi suhu dan kelembapan udara pada lahan dan sensor capacitive soil moisture sebagai alat pendeteksi kelembaban tanah sebagai alat input ke arduino. Dari ketiga data ini, dikirim ke server menggunakan modul Wi-Fi ESP8266. Dari hasil pengujian maka dapat disimpulkan sistem pendeteksi dini kebakaran dengan menggunakan sensor DHT22 dan capacitive soil menjadi sebuah sistem yang saling terhubung dan berjalan dengan baik. Proses data pada sensor DHT22 membaca nilai suhu dan kelembaban udara di sekitar sensor. Sedangkan proses data pada sensor capacitive soil membaca nilai kelembaban dalam tanah sekitar sensor. Website yang berfungsi untuk melakukan monitoring deteksi dini kebakaran berjalan dengan baik dan dapat menampilkan serta mengelolah data yang dikirimkan oleh sensor.]]>
