Arief Rahman Afief
Universitas Ahmad Dahlan

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERKEMBANGAN STUDI DENGUE KAITANNYA DENGAN INTERLEUKIN (IL-6) : BIBLIOMETRIK ANALISIS DARI TAHUN 1992-2022: TREND OF DENGUE STUDY RELATED TO INTERLEUKIN (IL-6): BIBLIOMETRIC ANALYSIS FROM 1992-2022 Pendicho Eko Yuliyanto; Herjanti Ratnawiningsih; Imaniar Noor Faridah; Dyah Aryani Perwitasari; Lalu Muhammad Irham; Arief Rahman Afief; Barkah Djaka Purwanto; Wirawan Adikusuma
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.389

Abstract

Kasus demam berdarah (DB) atau Dengue Fever masih banyak dijumpai di daerah tropis dengan lingkungan yang kurang baik. Penelitian tentang DB telah dilakukan berkaitan dengan mekanisme peradangan dan terbentuknya interleukin-6 akibat respon tubuh terhadap infeksi dengue. Sebanyak 571 artikel berbahasa inggris yang diperoleh dari database scopus tahun 1992 hingga 2022 digunakan dalam analisa bibliometrik tentang dengue yang berkaitan dengan interleukin-6. Analisa bibliometrik digunakan untuk melihat tren penelitian meliputi kata kunci yang banyak digunakan, jurnal penerbit terbanyak, penerbit yang paling banyak dikutip, instansi penulis dan kolaborasi antar penulis digambarkan dalam visualisasi menggunakan aplikasi VOSViewer. Analisa bibliometrik menunjukkan tren penelitian semakin meningkat dari tahun 1992 hingga tahun 2022. Kata kunci yang paling banyak digunakan adalah dengue virus, dengue, cytokines, cytokine, dengue hemorrhagic fever dan inflammation. Jurnal penerbit yang paling banyak menerbitkan artikel adalah Jurnal Frontiers in Immunology dengan 34 artikel dan yang paling banyak dikutip adalah dari Jurnal Immunology sebanyak 1078 kali. Penulis terbanyak berasal dari National Cheng Kung University Taiwan sebanyak 103 penulis, diikuti oleh Mahidol University Thailand sebanyak 71 penulis. Kolaborasi antar penulis Single Country Publication (SCP) maupun Multiple Country Publication (MCP) yang paling banyak adalah Amerika Serikat diikuti negara China kemudian Brazil. Hasil analisa menunjukkan bahwa penelitian mengenai demam dengue yang berkaitan dengan interleukin-6 menunjukkan tren yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kontribusi penulis didominasi oleh negara-negara maju seperti Amerika dan China. Peran penulis dari negara-negara Asia Tenggara dengan kasus dengue yang tinggi diharapkan dapat semakin berkembang. 
DRUG REPURPOSING UNTUK RHEUMATOID ARTHRITIS MELALUI PEMANFAATAN DATA VARIASI GENETIK: DRUG REPURPOSING FOR RHEUMATOID ARTHRITIS THROUGH THE UTILIZATION OF GENETIC VARIATION DATA Nining Medi Sushanti; Wirawan Adikusuma; Anisa Nova Puspitaningrum; Arief Rahman Afief; Lalu Muhammad Irham
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.720

Abstract

Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun progresif dengan inflamasi kronik yang menyerang sistem muskuloskeletal yang menyebabkan pembengkakan, nyeri sendi dan destruksi jaringan sinovial disertai gangguan pada sistem motorik.  Pada saat ini pengobatan RA masih sangat terbatas sehingga perlunya upaya untuk menemukan obat baru. Memanfaatkan obat lama untuk indikasi baru atau drug repurposing dapat menjadi salah satu solusi terbaik pengobatan RA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik yang berisiko terhadap RA dan memperoleh kandidat obat baru yang berpotensi terhadap RA dengan memanfaatkan database genomik dan analisis bioinformatika. SNPs terkait  RA diperoleh dari database GWAS catalog dengan p-value < 10-8 kemudian dikembangkan menggunakan HaploReg v4.1. dengan signifikansi  r2 ? 0.8 untuk populasi Asia. Gen yang paling berpengaruh terhadap RA diprioritaskan berdasarkan anotasi fungsional. Semua obat yang berpotensi untuk RA dipetakan ke DrugBank. Dari hasil pencarian di DrugBank dengan memasukkan 24 gen dan 60 target obat, FDA menyetujui tiga obat untuk RA : tocilizumab, sarilumab dan abatacept. Studi ini juga menemukan dua kandidat obat dengan indikasi lain yang berpotensi sebagai kandidat obat baru untuk RA: alpha-linolenic acid yang menargetkan jalur gen FADS1, dan belatacept yang menargetkan gen CD80 dan CD86. Kedua kandidat obat ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan pada RA. Strategi pengembangan obat untuk menemukan indikasi baru dari obat yang sudah ada atau kandidat obat yang potensial termasuk pengembangan klinis menawarkan keuntungan berharga dalam proses pengembangan obat seperti efisiensi waktu, biaya dan peningkatan keberhasilan pengobatan. Kata kunci : Autoimun; bioinformatika; drug repositioning; rheumatoid arthritis ; variasi genetik    
UTILIZING A GENOMIC DATABASE FOR IDENTIFYING GENOMIC VARIATION FOR SARS-CoV-2 RECEPTORS Melodia Rezadhini; Lalu Muhammad Irham; Anisa Nova Puspitaningrum; Arief Rahman Afief; Wirawan Adikusuma; Dyah Aryani Perwitasari
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.790

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is a severe acute respiratory syndrome caused by the coronavirus SARS-CoV-2. This disease progresses through different stages, and its common symptoms include fever, malaise, dry cough, dyspnea, and pneumonia. Since its discovery in Wuhan, Hubei, China, in December 2019, SARS-CoV-2 transmission has rapidly spread. Unfortunately, the number of cases is increasing beyond expectations, making the spread of confirmed COVID-19 cases easier. To detect specific symptoms in a large population, the relationship between gene variants and patients with COVID-19 can be determined. The data of COVID-19 variations can be obtained from the Ensembl Genome Browser. Herein, the gene associated with 19 variants was selected according to the Haploreg 4.1 version. Additionally, protein expression of missense genes variants using the GTEx portal to determine 2 selected variants: rs200553089 encode the TLR7 gene and rs1061622 encode the TNFRSF1B gene, respectively. The highest protein expression of the TLR7 gene is found in lymphocyte cells, while TNFRSF1B shows the highest expression in the whole blood system. According to the data obtained from the Ensembl Genome Browser, the two most prevalent populations for SNP rs19085059, which is associated with the GPHN gene, are in Africa and East Asia, while SNP rs74956615, linked to the RAVER1 gene, is most prevalent in East Asia. The allele frequency for the TLR7 gene cannot be found in five countries, except in America. Keywords: COVID-19, SARS-CoV-2, Single nucleotide polymorphism, Variants.
Identification of Biological Risk Genes and Candidate Drugs for Psoriasis Vulgaris by Utilizing the Genomic Information Lisza Niarisessa; Anisa Nova Puspitaningrum; Arief Rahman Afief; Dyah Aryani Perwitasari; Wirawan Adikusuma; Rocky Cheung; Abdi Wira Septama; Lalu Muhammad Irham
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 6 No. 2 (2023): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v6i2.4217

Abstract

Psoriasis is an autoimmune disease that causes inflammation on the skin's surface, characterized by the appearance of pink plaques covered with white scales. Currently, the availability of psoriasis vulgaris therapy is still limited. Therefore, considering the discovery of new drug candidates by utilizing genetic variations, such as single nucleotide polymorphisms (SNP) through drug repurposing, is a profitable method. The SNP associated with psoriasis was obtained from Genome-Wide Association Studies (GWAS) and Phenom-Wide Association Studies (PheWAS) databases. We identified 245 SNPs associated with psoriasis vulgaris with criteria of r2 >0.8. To prioritize the candidate of a gene associated with psoriasis, we used five criteria of functional annotation (missense/nonsense, cis-eQTL, PPI, KEGG, and KO mice) where if there were more than two criteria of assessment, they were defined as the risk gene of psoriasis vulgaris. Fifty-two genes were identified as the risk gene of psoriasis vulgaris, then expanded using the STRING database to obtain more gene candidates of drug targets. The result is 104 genes candidates for drug targets, of which 24 overlapped with 96 drugs, according to DrugBank. Of the 96 drugs that have been approved for other indications, we found that five drugs (ustekinumab, tildrakizumab, risankizumab, guselkumab, and etanercept) are currently in clinical trials for the treatment of psoriasis that target two genes (IL23A and TNF). We argue that these two genes are the most promising targets based on their high target scores on functional annotations. This research explains the potential that utilizing genomic variation can contribute to drug discovery.
PERKEMBANGAN STUDI DENGUE KAITANNYA DENGAN INTERLEUKIN (IL-6) : BIBLIOMETRIK ANALISIS DARI TAHUN 1992-2022: TREND OF DENGUE STUDY RELATED TO INTERLEUKIN (IL-6): BIBLIOMETRIC ANALYSIS FROM 1992-2022 Pendicho Eko Yuliyanto; Herjanti Ratnawiningsih; Imaniar Noor Faridah; Dyah Aryani Perwitasari; Lalu Muhammad Irham; Arief Rahman Afief; Barkah Djaka Purwanto; Wirawan Adikusuma
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.389

Abstract

Kasus demam berdarah (DB) atau Dengue Fever masih banyak dijumpai di daerah tropis dengan lingkungan yang kurang baik. Penelitian tentang DB telah dilakukan berkaitan dengan mekanisme peradangan dan terbentuknya interleukin-6 akibat respon tubuh terhadap infeksi dengue. Sebanyak 571 artikel berbahasa inggris yang diperoleh dari database scopus tahun 1992 hingga 2022 digunakan dalam analisa bibliometrik tentang dengue yang berkaitan dengan interleukin-6. Analisa bibliometrik digunakan untuk melihat tren penelitian meliputi kata kunci yang banyak digunakan, jurnal penerbit terbanyak, penerbit yang paling banyak dikutip, instansi penulis dan kolaborasi antar penulis digambarkan dalam visualisasi menggunakan aplikasi VOSViewer. Analisa bibliometrik menunjukkan tren penelitian semakin meningkat dari tahun 1992 hingga tahun 2022. Kata kunci yang paling banyak digunakan adalah dengue virus, dengue, cytokines, cytokine, dengue hemorrhagic fever dan inflammation. Jurnal penerbit yang paling banyak menerbitkan artikel adalah Jurnal Frontiers in Immunology dengan 34 artikel dan yang paling banyak dikutip adalah dari Jurnal Immunology sebanyak 1078 kali. Penulis terbanyak berasal dari National Cheng Kung University Taiwan sebanyak 103 penulis, diikuti oleh Mahidol University Thailand sebanyak 71 penulis. Kolaborasi antar penulis Single Country Publication (SCP) maupun Multiple Country Publication (MCP) yang paling banyak adalah Amerika Serikat diikuti negara China kemudian Brazil. Hasil analisa menunjukkan bahwa penelitian mengenai demam dengue yang berkaitan dengan interleukin-6 menunjukkan tren yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kontribusi penulis didominasi oleh negara-negara maju seperti Amerika dan China. Peran penulis dari negara-negara Asia Tenggara dengan kasus dengue yang tinggi diharapkan dapat semakin berkembang. 
DRUG REPURPOSING UNTUK RHEUMATOID ARTHRITIS MELALUI PEMANFAATAN DATA VARIASI GENETIK: DRUG REPURPOSING FOR RHEUMATOID ARTHRITIS THROUGH THE UTILIZATION OF GENETIC VARIATION DATA Nining Medi Sushanti; Wirawan Adikusuma; Anisa Nova Puspitaningrum; Arief Rahman Afief; Lalu Muhammad Irham
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.720

Abstract

Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun progresif dengan inflamasi kronik yang menyerang sistem muskuloskeletal yang menyebabkan pembengkakan, nyeri sendi dan destruksi jaringan sinovial disertai gangguan pada sistem motorik.  Pada saat ini pengobatan RA masih sangat terbatas sehingga perlunya upaya untuk menemukan obat baru. Memanfaatkan obat lama untuk indikasi baru atau drug repurposing dapat menjadi salah satu solusi terbaik pengobatan RA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik yang berisiko terhadap RA dan memperoleh kandidat obat baru yang berpotensi terhadap RA dengan memanfaatkan database genomik dan analisis bioinformatika. SNPs terkait  RA diperoleh dari database GWAS catalog dengan p-value < 10-8 kemudian dikembangkan menggunakan HaploReg v4.1. dengan signifikansi  r2 ? 0.8 untuk populasi Asia. Gen yang paling berpengaruh terhadap RA diprioritaskan berdasarkan anotasi fungsional. Semua obat yang berpotensi untuk RA dipetakan ke DrugBank. Dari hasil pencarian di DrugBank dengan memasukkan 24 gen dan 60 target obat, FDA menyetujui tiga obat untuk RA : tocilizumab, sarilumab dan abatacept. Studi ini juga menemukan dua kandidat obat dengan indikasi lain yang berpotensi sebagai kandidat obat baru untuk RA: alpha-linolenic acid yang menargetkan jalur gen FADS1, dan belatacept yang menargetkan gen CD80 dan CD86. Kedua kandidat obat ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan pada RA. Strategi pengembangan obat untuk menemukan indikasi baru dari obat yang sudah ada atau kandidat obat yang potensial termasuk pengembangan klinis menawarkan keuntungan berharga dalam proses pengembangan obat seperti efisiensi waktu, biaya dan peningkatan keberhasilan pengobatan. Kata kunci : Autoimun; bioinformatika; drug repositioning; rheumatoid arthritis ; variasi genetik    
UTILIZING A GENOMIC DATABASE FOR IDENTIFYING GENOMIC VARIATION FOR SARS-CoV-2 RECEPTORS Melodia Rezadhini; Lalu Muhammad Irham; Anisa Nova Puspitaningrum; Arief Rahman Afief; Wirawan Adikusuma; Dyah Aryani Perwitasari
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.790

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is a severe acute respiratory syndrome caused by the coronavirus SARS-CoV-2. This disease progresses through different stages, and its common symptoms include fever, malaise, dry cough, dyspnea, and pneumonia. Since its discovery in Wuhan, Hubei, China, in December 2019, SARS-CoV-2 transmission has rapidly spread. Unfortunately, the number of cases is increasing beyond expectations, making the spread of confirmed COVID-19 cases easier. To detect specific symptoms in a large population, the relationship between gene variants and patients with COVID-19 can be determined. The data of COVID-19 variations can be obtained from the Ensembl Genome Browser. Herein, the gene associated with 19 variants was selected according to the Haploreg 4.1 version. Additionally, protein expression of missense genes variants using the GTEx portal to determine 2 selected variants: rs200553089 encode the TLR7 gene and rs1061622 encode the TNFRSF1B gene, respectively. The highest protein expression of the TLR7 gene is found in lymphocyte cells, while TNFRSF1B shows the highest expression in the whole blood system. According to the data obtained from the Ensembl Genome Browser, the two most prevalent populations for SNP rs19085059, which is associated with the GPHN gene, are in Africa and East Asia, while SNP rs74956615, linked to the RAVER1 gene, is most prevalent in East Asia. The allele frequency for the TLR7 gene cannot be found in five countries, except in America. Keywords: COVID-19, SARS-CoV-2, Single nucleotide polymorphism, Variants.