Abdullah Syarief Mukhtar, Abdullah Syarief
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GANGGUAN SATWALIAR DI LAHAN PERTANIAN SEKITAR TAMAN NASIONAL MERU BETIRI, JAWA TIMUR (Wildlife Interference in Agricultural Land Around Meru Betiri National Park, East Java) Heriyanto, N. M.; Mukhtar, Abdullah Syarief
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2007 di sekitar perkebunan Bandealit, Jember, Jawa Timur bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang besarnya nilai kerugian masyarakat akibat gangguan dari satwaliar yang keluar dari taman nasional. Hasil penelitian menunjukkan, jenis satwaliar yang keluar dari kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) dan paling merusak tanaman masyarakat, yaitu banteng (Bos javanicus d’Alton, 1832), babi hutan (Sus scrofa Linnaeus, 1758) dan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis Linnaeus, 1821). Secara umum kerugian masyarakat akibat dari gangguan satwaliar berkisar antara 34% sampai 50% dari produksi tanaman pertanian, jenis komoditi padi ladang (Oryza sativa L.) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) paling banyak mengalami kerugian, yaitu sebesar Rp. 1.372.500,- dan Rp. 1.065.000,. Masyarakat yang menjadi responden (60 kepala keluarga dari 190 kepala keluarga petani penggarap) merasa takut dan khawatir bila tanaman mereka diganggu satwaliar sebanyak 90% dari gangguan banteng, 40% darigangguan babi hutan dan 20% dari gangguan monyet ekor panjang. Salah satu cara penanggulangan dari gangguan satwaliar yang dilakukan oleh masyarakat sekitar taman nasional, yaitu : melakukan pengamanan dan penjagaan, baik siang maupun malam, menanami di batas taman nasional dengan tanaman berduri dari jenis lokal dan pemagaran dengan bambu/kayu bernilai konservasi yang dapat tumbuh di kebunnya masing-masing. 
POTENSI KOLABORASI DALAM PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH DI PAPUA Winara, Aji; Mukhtar, Abdullah Syarief
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 8, No 3 (2011): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih memiliki keunikan dan kekhasan karakteristik ekologi, namun mengalami permasalahan sosial. Banyaknya pemangku kepentingan terhadap sumberdaya alam yang terdapat di dalam kawasan mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan dalam pengelolaannya. Manajemen kolaborasi sangat diperlukan dalam mereduksi konflik kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi implementasi sistem kolaborasi dalam pengelolaan TN Teluk Cenderawasih. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangku kepentingan terhadap Taman Nasional (TN) Teluk Cenderawasih adalah (1) kelompok pemerintah, baik pusat maupun daerah,  (2) Lembaga Swadaya Masyarakat, (3) pihak swasta dan (4) masyarakat lokal. Pemangku kepentingan utama terhadap pengelolaan taman nasional adalah Balai TN Teluk Cenderawasih, Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat adat. Para pemangku kepentingan memiliki kesamaan kepentingan terhadap taman nasional yaitu untuk tujuan konservasi, mengambil manfaat dan aktivitas lain yang mendukung pengelolaan. Terdapat peran positif para pemangku kepentingan terhadap pengelolaan taman nasional namun belum membentuk sinergi, sehingga sistem kolaborasi potensial untuk diterapkan dalam pengelolaan TN Teluk Cenderawasih.
HABITAT DAN POPULASI BURUNG DI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI, KABUPATEN KUNINGAN Sawitri, Reny; Mukhtar, Abdullah Syarief; Karlina, Endang
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 4, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Taman Nasional (TN) Gunung Ciremai sebagai habitat hutan pegunungan di Jawa Barat memiliki keanekaragaman jenis burung yang sesuai dengan relung ekologinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang tipe  habitat, pemanfaatan tumbuhan  oleh burung,  keragaman jenis burung serta pengelolaannya secara in-situ. Metode pengamatan dilakukan dengan meletakkan plot secara purposive random sampling pada habitat burung dengan radius + 25 m, pencatatan jenis burung dilakukan  di dalam maupun di luar plot contoh. Habitat burung yang terdapat di kawasan TN Gunung Ciremai ada tiga  tipe,  di mana kawasan yang dikelola dengan sistem Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM), Cibunar mempunyai keragaman jenis dan keseimbangan  paling tinggi (H’ = 2,7440 dan E = 0,7657), keadaan ini didukung oleh tingkat kesukaan burung terhadap jenis tumbuhan dan sebagai dampak daerah ecotone. Kepadatan  jenis  burung  yang  lebih  dari  10  ekor  per  ha  adalah  burung  kacamata  gunung  (Zosterops palpebrosa Nich) dan prenjak (Prinia familiaris Horsfield), hal ini didukung oleh perilaku burung yang suka berkelompok dan pemakan serangga. Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh burung untuk mencari pakan, beristirahat, bersarang, dan tidur adalah pohon buah-buahan seperti Durio zibethinus Murr, Artocarpus heterophylla Lamk., Syzigium aromaticum O.Ktze., dan Parkia speciosa Hask. Jenis tumbuhan yang lain sebagai habitat adalah Bambusa vulgaris Schrad, sedangkan marga ficus-ficusan digunakan burung sebagai tempat mencari pakan dan beristirahat. Pengelolaan secara in-situ telah dilakukan oleh masyarakat dalam bentuk penanaman pohon buah-buahan dan tidak menebang  marga ficus-ficusan di kawasan PHBM. Upaya konservasi yang harus dilakukan adalah pengayaan tanaman dan peningkatan kesadaran masyarakat lokal untuk menarik burung dan mencegah perburuan liar, baik terhadap burung yang telah dilindungi maupun yang belum dilindungi.
STATUS KONSERVASI MAMALIA DAN BURUNG DI TAMAN NASIONAL MERBABU Sawitri, Reny; Mukhtar, Abdullah Syarief; Iskandar, Sofian
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 7, No 3 (2010): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Nasional (TN) Merbabu merupakan jejaring kawasan yang termasuk dalam jaringan kawasan konservasi di Jawa Tengah bagi satwa mamalia dan burung.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi habitat, satwa mamalia, burung dan status konservasinya. Pengamatan satwa dilakukan pada jalur transek pendakian maupun ditentukan menurut keterwakilan habitat secara purposive random sampling. Hasil pengamatan habitat, di TN Merbabu terdapat hutan alam dan hutan tanaman pinus, puspa, akasia maupun bekas kebakaran dengan keragaman jenis vegetasi sangat rendah (H’ berkisar 0,46-0,59), karenajenis dan populasi pohon sangat terbatas. Hal ini berdampak pada keragaman satwa mamalia (10 jenis) dan burung (45 jenis), di antaranya termasuk macan tutul (Panthera pardus) sebagai species yang terancampunah menurut Red Data Book, IUCN dan  Appendix I CITES. Keragaman jenis dan keseimbangan burung yang paling tinggi di hutan alam (H’ = 1,3833 dan E = 0,4475). Kepadatan populasi jenis burung tertinggi diantaranya adalah burung kacamata gunung (Zosterops montanus) = 29 ekor per ha, walet linchii (Collocalia linchii) = 27 ekor per ha, dan sriti (Collocalia esculenta) = 22 ekor per ha, hal ini didukung oleh ketersedianpakannya berupa serangga.  Status konservasi satwa mamalia dan burung dihubungkan dengan status keendemikannya, 60% mamalia dilindungi menurut  Peraturan Pemerintah No. 7/1999, 50% termasuk ke dalam IUCN. Status konservasi burung hanya delapan jenis yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah No.7/1999 dan satu jenis termasuk ke dalam Appendix CITES. Keberadaan satwa mamalia maupun burung dengan prioritas konservasi tinggi harus dipertimbangkan dalam penetapan zonasi, sebagai zona inti atau zona rimba
KEADAAN SUKSESI TUMBUHAN PADA KAWASAN BEKAS TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN TIMUR Mukhtar, Abdullah Syarief; Heriyanto, N.M.
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 9, No 4 (2012): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang percepatan suksesi di hutan tanaman revegetasi berumur enam tahun, 10 tahun, dan 12 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2010 di PT Kaltim Prima Coal (KPC) Sangata, Kalimantan Timur. Pengumpulan data vegetasi dilakukan dengan mengukur diameter dan tinggi pohon dalam plot berukuran 50 m x 50 m yang dipilih secara representatif pada umur tegakan hutan revegetasi. Hasil penelitian menunjukkan hutan revegetasi umur enam tahun di lokasi H East Dump I terdapat lima jenis didominir oleh johar (Cassia siamea Lamk.) 192 pohon/ha, hutan revegetasi umur 10 tahun di lokasi HS Hatari terdapat enam jenis didominir oleh  kassia (Cassia suratensis Lamk.) 124 pohon/ha, hutan revegetasi umur 12 tahun di lokasi arboretum terdapat delapan jenis dan didominir oleh kobung (Macaranga gigantea Muell.Arg.) 128 pohon/ha. Permudaan alam di hutan revegetasi umur enam tahun kerapatan semai 2.000 individu/ha, umur 10 tahun kerapatan semai 3.500 individu/ha, pancang 1.000 individu/ha, umur 12 tahun kerapatan semai 7.500 individu/ha, dan kerapatan pancang 3.000 individu/ha. Jenis permudaan alam yang mendominasi hutan revegetasi umur enam tahun di lokasi H East Dump I yaitu mahang (Macaranga triloba Muell.Arg.), hutan revegetasi umur 10 tahun di lokasi HS Hatari yaitu homalanthus (Homalanthus populneus O.K.), hutan revegetasi umur 12 tahun di lokasi arboretum yaitu Melastoma malabathricum Linn.