[Bahasa]: Penerapan teknologi dalam kegiatan kerja menjadi aspek yang urgen untuk membantu mencapai hasil kerja yang lebih produktif. Dalam hal ini, Penyuluh Agama Islam yang bekerja di Kantor Urusan Agama (KUA) membutuhkan teknologi ini untuk dapat menyampaikan informasi secara fleksibel dan tepat sasaran. Oleh karenanya, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan pembuatan Aplikasi dengan nama Ta’allam. Kegiatan pengabdian dilakukan di KUA Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode Asset-Based Community Development (ABCD) yang merupakan pendekatan dengan memberdayakan komunitas yang dimana terdapat banyak asset yang dapat dimanfaatkan. Proses pelaksanaan terbagi menjadi 6 tahap kegiatan yaitu pengumpulan data, diskusi dengan pihak terkait (Kepala KUA, Penyuluh Senior), menetapkan serta menyusun materi untuk aplikasi, membuat aplikasi, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa secara umum pengguna puas dengan aplikasi, namun disisi lain perlu dilakukan pengembangan dan perbaikan untuk dapat menghasilkan aplikasi yang dapat diterima baik oleh masyarakat luas. Dalam hal ini tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah membuat aplikasi dengan memperhatikan metode penyajian materi yang lebih menarik, dan mencantumkan secara lengkap terhadap sumber dan dalil yang disampaikan di aplikasi. Hadirnya aplikasi Ta’allam dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap KUA secara umum dan masyarakat luas dalam meningkatkan kinerja dan ilmu yang dimiliki. Kata Kunci: Kantor Urusan Agama (KUA), masyarakat, penyuluh, teknologi [English]: The use of technology in work activities has become essential to achieving more productive work outcomes. In this case, an Islamic Religious Counselor working for the Religious Affairs Authority (KUA) needs this technology to send information flexibly and on target. Therefore, this community service program created an app called Ta'allam. The program was conducted at KUA in Bayan, North Lombok District, West Nusa Tenggara. This community service program used the Asset-Based Community Development (ABCD) method to empower communities where many assets can be utilized. The implementation process comprises six stages: data collection, consultation with stakeholders (KUA leaders, senior counselor), preparation and assembly of application materials, application submission, socializing, and evaluation. The results indicate that users are generally satisfied with the application, but further development and improvements are needed to create an acceptable application for the wider community. In this case, the next step would be to apply, paying attention to a more interesting way of presenting the material and entirely listing the sources and arguments in the applicationThe Ta'allam application will significantly contribute to KUA and the broader community in performance and improve existing knowledge. Keywords: Religious Affairs Authority, community, counselor, technology