Syaifuddin Iskandar
Universitas Samawa, Sumbawa Besar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DESA Syaifuddin Iskandar; Sri Nurhidayati; Nanang Fahmiranto
Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.237 KB) | DOI: 10.58406/kapitaselekta.v3i2.1078

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh upaya pemerintah desa Penyaringdalam meningkatkan pendapatan asli desa Penyaring di sektor pariwisata danperikanan belum bisa dikelola secara optimal oleh pemerintah desa. Selain faktorpengelolaan yang masih belum sempurna, akses menuju lokasi kurang bagus dandiikuti dengan keadaan desa yang belum memiliki peraturan desa. Manajemenstrategik adalah mode yang bisa digunakan oleh pemerintah desa Penyaringdalam mengelola potensi yang ada di desa agar memiliki nilai jual.Dengan metode kualitatif, penelitian ini mendiskripsikan model strategipemerintah desa Penyaring dalam meningkatkan pendapatan asli desa di sektorpariwisata dan perikanan serta memberikan solusi berdasarkan permasalahanyang ada di lapangan kepada pemerintah desa dalam bentuk rekomendasikebijakan yang akan dibuat dan diagendakan bersama masyarakat dan pihakswasta. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemerintah desa Penyaring masihbelum fokus mengelola potensi desa di pantai Labuan Sawo, tambak dan pacuankuda Angin Laut secara penuh sebagai objek pemasukan pendapatan asli desa.Hal ini dikarenakan desa belum memiliki peraturan desa, status kepemilikantanah Labuan Sawo masih berstatus tanah individu bukan aset desa, pihak desamasih miskomunikasi dengan pihak swasta sebagai pengelola utama tambak danpacuan kuda Angin Laut. Sehingga opsi pertama yang harus dilakukan olehpemerintah desa Penyaring adalah membuat peraturan desa serta membuat modelpengelolaan potensi desa.
REVITALISASI PASAR SEKETENG SEBAGAI PASAR MODERN DI KABUPATEN SUMBAWA Syaifuddin Iskandar; Heri Kurniawansyah; Riri Rizki Meiliana
Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Kapita Selekta Administrasi Publik
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.275 KB) | DOI: 10.58406/kapitaselekta.v3i2.1087

Abstract

Pasar Seketeng merupakan pasar terbesar yang ada di Kabupaten Sumbawa yangberdiri sejak tahun 1981. Kemunculan supermarket yang semakin banyak diSumbawa menjadikan pasar tradisional Seketeng mengalami penurunan minat dikalangan masyarakat. Bersamaan dengan kebakaran yang melanda PasarSeketeng, pemerintah akhirnya melakukan revitalisasi pada Pasar Seketeng. Akantetapi, revitalisasi tersebut nyatanya tak mampu menyelesaikan beberapa masalahyang ada di Pasar Seketeng sejak sebelum dilakikan revitalisasi. Penelitian inidilakukan untuk mencari tahu bagimana revitalisasi Pasar Seketeng sebagai pasarmodern di Kabupaten Sumbawa, penataan pedagang setelah revitalisasi di PasarSeketeng, sebagai pasar modern di Kabupaten Sumbawa, dan strategi pemerintahuntuk memperbaiki penataan pedagang setelah revitalisasi di Pasar Seketengsebagai pasar modern di Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini menggunakanmetode penelitin deskriptif kualitatif, dimana dalam pengumpulan datanyapeneliti menggunakan teknik pengumpulan data antara lain: observasi,wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini didapatkan melaluiinforman, dokumen, dan peristiwa. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwaperbaikan pada revitalisasi Pasar Seketeng dititik beratkan pada unsur fisik danunsur manajemen pasar. Penataan pedagang setelah revitaisasi di Pasar Seketengmasih membawa karakter dari pasar tradisional. Strategi pemerintah untukmemperbaiki penatan pedagang setelah revitalisasi di Pasar Seketeng adalahdengan melakukan perbaikan terhadap faktor-faktor yang menyebabkanketidakteraturan pada penataan pedagang di Pasar Seketeng.