Hasil wawancara menunjukkan proses pembelajaran di SMAN 1 Lambitu terdapat permasalahan seperti penyajian materi yang dilakukan di sekolah masih monoton. Sebagian siswa mengalami kesulitan ketika dihadapkan dengan pemecahan masalah kimia terutama pada materi larutan penyangga. Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa secara aktif dalam kelas dengan menggunakan model Double Loop Problem Solving. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI di SMAN 1 Lambitu. Rancangan penelitian adalah true experimental design, maka untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan instrument tes dan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA di SMAN 1 Lambitu. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling yaitu siswa kelas XI IPA 1 yang berjumlah 20 orang sebagai kelas kontrol dan siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 22 orang sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 84.55 lebih besar dari kelas kontrol dengan nilai rata-rata 78.75. Hasil analisis data uji-t diperoleh data dengan nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,021, dimana nilai signifikan ini < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran DLPS terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga kelas XI di SMAN 1 Lambitu.