M. Taufik Hidayat
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI ALTERNATIF STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) KOTA AMBON PROVINSI MALUKU FATHOR ROSYI; M. Taufik Hidayat; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kantor OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Provinsi Maluku merupakan gedung yang terletak di KotaAmbon dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Struktur beton bertulang lebih banyak menahanbeban mati sendiri yang cukup besar yang akan menambah gaya geser dan nantinya mempengaruhi beban gempayang cukup besar juga. Dengan merencanakan ulang dengan struktur komposit ini diharapkan akan terjadikerjasama dan interaksi yang lebih baik antara baja dan beton dari pada menggunakan struktur beton bertulang.Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat direncanakan ulang dengan elemenelemen sebagai berikut: tebal pelat beton lantai 12 cm; tebal pelat beton atap 10 cm; dimensi balok indukmeggunakan WF 500 x 200 x 10 x 16 dan WF 150 x 75 x 5 x 7 ; dimensi kolom menggunakan WF 400 x 400 x20 x 35. Analisis yang mengacu pada SNI 1729:2020, SNI 1726:2019 diperoleh hasil bahwa pengaruh bebanhidup, beban mati dan beban gempa lebih signifikan pada daerah tumpuan. Berdasarkan hasil anasisis pada balokanak dan balok induk didapatkan hasil perhitungan dari kondisi sebelum komposit dan kondisi setelah kompositpada momen tumpuan. Untuk balok induk terjadi pembesaran momen tumpuan sebesar 471,68 Knm menjadi556,45 Knm. Hal ini membuktikan bahwa pembesaran momen pada struktur komposit sangat bervariatifbergantung dengan variabel analisis komposit.Kata kunci : struktur komposit, baja beton, pembesaran momen
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG OJK (OTORITAS JASA KEUANGAN) MALUKU MENGGUNAKANAN SISTEM CASTELLATED BEAM Muhammad Robit Ilma; M. Taufik Hidayat; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Dibutuhkan perencanaan alternatif pada Gedung OJK Maluku Kota Ambon karena pada gedung ini cenderung memikul benda mati cukup besar yang nantinya akan berpengaruh pada beban gempa. Maka dari itu struktur yang di analisis sendiri menggunakan profil baja pada bangunan tinggi dengan menggunakan profil Castellated Beam. Profil baja ini di Indonesia masih sangat minim digunakan dan juga kurang populer. Pada Balok Induk ini menggunakan mutu Bj-37 direncanakan menjadi balok castellated dengan sistem composite yang dimana perhitungan Mmaks Tumpuan didapat 253,4 kNm dan Mmaks Lapangan didapat -254,996 kNm (menggunakan SAP2000). Tinggi Baja setelah dijadikan Castela yaitu 300 mm dengan lebar 200 mm. Pada Tahap Castela Komposit tebal pelat 120 mm dan Panjang Efektif sebesar 2000 mm. Serta pada perencanaan ini didapat perhitungan tulangan menggunakan φ10-175 sebanyak 10 buah yang dipasang pada pelat beton. Pada Balok Anak ini menggunakan mutu BJ-37, perencanaan Balok Anak menggunakan Balok Composite. Dari perhitungan menggunakan SAP2000 didapat Mmaks Lapangan sebesar 23,3 kNm dan Mmaks Tumpuan Sebesar 65,3 kNm. Pada Kolom ini menggunakan mutu Bj- 37, Pada perhitnungan menggunakan SAP2000 didapat terbesar = 378,509 kNm dan Gaya Aksial (Vu) terbesar = 119,361 kN. Kata kunci: balok castela, balok, profil baja
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BANGUNAN PADA GEDUNG SABANG MERAUKE EYE CENTER (SMEC) TEBET MENGGUNAKAN STRUKTUR BALOK KOMPOSIT Hilmi Hakim Wanda Pradana; M. Taufik Hidayat; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMEC Tebet merupakan klinik mata yang terletak di Tebet, Jakarta Selatan. Gedung Klinik mata ini dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Tipe struktur ini lebih banyak menahan beban mati yang cukup besar dan mengakibatkan bertambahnya gaya geser ditambah pengaruh beban gempa yang cukup besar juga. Dengan dilakukannya perencanaan ulang menggunakan struktur komposit diharapkan dapat terjadi kerjasama yang lebih baik antara balok baja dan pelat beton dibandingkan penggunaan struktur beton bertulang. Gedung klinik mata SMEC Tebet direncanakan ulang dengan menggunakan elemen-elemen berikut: tebal pelat lantai 12 cm; tebal pelat beton atap 10 cm; dimensi balok anak yang digunakan adalah WF 175×90×5×8; dimensi dari balok induk menggunakan profil baja WF 250×175×7×11; dan dimensi kolom menggunakan WF 350×350×14×22. Analisis gedung SMEC Tebet mengacu pada metode LRFD (Load and Resistance Factor Design), SNI 1726:2019, dan SNI 1729:2020. Diperoleh hasil bahwa beban hidup, beban mati dan beban gempa pengaruhnya lebih signifikan pada daerah tumpuan. Berdasarkan hasil analisis pada balok induk dan anak terjadi pembesaran momen pada kondisi setelah komposit. untuk balok induk terjadi pembesaran momen sebesar 76% dan balok anak mengalami pembesaran momen sebesar 94%. Hal ini menunjukkan bahwa pembesaran momen pada struktur komposit bervariatif tergantung dengan variable analisis.
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BANGUNAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM SAMBUNGAN BALOK DAN KOLOM PADA GEDUNG SABANG MERAUKE EYE CENTER (SMEC) TEBET M. Ghiyats Sahas; M. Taufik Hidayat; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Rumah Sakit Sabang Merauke Eye Center SMEC Tebet dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang cor ditempat. Namun, kondisi tersebut memiliki kekurangan terkait waktu pengerjaannya yang relatif lama, kebutuhan tenaga pekerja cukup banyak, dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mempercepat waktu pelaksanaan yaitu memakai metode beton pracetak (precast) sebagai alternatif komponen struktural dalam pelaksanaannya. Metode beton pracetak adalah teknologi konstruksi struktur beton yang dicetak di pabrik kemudian dipasang di lokasi proyek. Sehingga proses konstruksi akan jauh lebih cepat dibanding dengan menggunakan beton konvensional. Perencanaan struktur pada bangunan ini meliputi perhitungan struktur atas yang terdiri dari perhitungan pelat lantai, balok, dan kolom. Untuk material dalam perencanaan struktur menggunakan mutu bahan : fc’ = 35 Mpa, fy = 420 Mpa. Perhitungan yang dilakukan dalam skripsi ini mengacu pada peraturan yang ditetapkan pada SNI 7833 2012, SNI 2847 2019, PCI Design Handbook Precast & Prestressed Concrete 6th Edition, dan SNI 1726 2019. Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan ini lokasi gedung yang berada di kota Jakarta Selatan yang termasuk kategori zona gempa IV. Hal ini menjadikan pertimbangan khusus dalam perencanaan bangunan tahan gempa yang menggunakan konstruksi beton pracetak ditentukan oleh kualitas sambungan elemen pracetak. Oleh karena itu agar bangunan gedung aman terhadap gempa, penulis menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) serta melakukan kontrol struktur gedung tahan gempa. Dari hasil analisa struktur gedung didapatkan dimensi struktur gedung sebagai berikut, Balok induk ukuran 40/60, Serta balok anak dengan ukuran 25/40, dan untuk kolom ukuran 60/60. Sementara terkait penyambungan tiap elemen struktur menggunakan sambungan basah dan konsol pendek pada sambungan balok dan kolom. Untuk elemen pelat - balok menggunakan sambungan tulangan penyaluran, sedangkan sambungan balok anak – balok induk menggunakan angkur dan korbel.
Perencanaan Alternatif Bangunan Gedung Sabang Merauke Eye Center (SMEC) Tebet dengan Menggunakan Profil Castellated Beam Adli Shidqi Luqmantara; M. Taufik Hidayat; Retno Anggraini
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Sabang Merauke Eye Center (SMEC) adalah gedung yang berada di Kota Jakarta dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Gedung yang menggunakan struktur beton bertulang akan lebih besar menahan beban mati yang diakibatkan oleh berat sendiri sehingga akan cukup besar gaya geser yang terjadi. Dengan perencanaan ulang struktur komposit diharapkan dapat terjadi kerjasama antara baja dan beton tersebut. Dilakukan perencanaan ulang menggunakanpelat beton dengan tebal 12 cm untuk pelat lantai sedangkan 10 cm untuk pelat atap, menggunakan profil baja WF 200x200 untuk balok induk, menggunakan profil baja WF 150x75 untuk balok anak, dan menggunakan profil baja WF 300x300 untuk kolom. Analisis menggunakan software SAP2000 untuk mendapatkan hasil berupa gaya-gaya dalam pada setiap profil (momen, gaya lintang, gaya aksial dan sebagainya yang diperlukan untuk analisis). Kontrol dilakukan pada saat sebelum komposit dan setelah komposit dengan cara perhitungan momen Mn > Mu dan Vn > Vu. Analisis mengacu pada beberapa peraturan yaitu SNI 1726:2019, SNI 1729:2020, metode LRFD (Load and Resistance Factor Design) diperoleh hasil bahwa pengaruh beban hidup, beban mati serta gempa lebih signifikan pada daerah tumpuan. Kata Kunci: struktur komposit, baja
STUDI ANALISIS PERENCANAAN GEDUNG HOTEL NAMIRA YANG BERADA DI SURABAYA JAWA TIMUR MENGGUNAKAN SISTEM CASTELLATED BEAM Najla Widya Ardetty; M. Taufik Hidayat; Ari Wibowo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dilakukan analisis perencanaan pada Gedung Hotel Namira Surabaya menggunakan Struktur Baja Komposit dengan Sistem Balok Kastela untuk balok induk dan balok anak, dimana sebelumnya pembangunan Hotel Namira menggunakan struktur beton bertulang. Penelitian ini diawali dengan preliminary design elemen struktur baja Wide Flange (WF) kemudian dilanjut analisa struktur menggunakan software SAP2000 yang akan mendapatkan output Momen Ultimit (Mu) dan Gaya Geser Ultimit (Vu) untuk balok serta Momen Ultimit (Mu) dan Gaya Aksial Ultimit (Pu) untuk kolom. Setelahnya dilakukan penambahan hole castellated sehingga tinggi profil baja Wide Flange (WF) menjadi 525 mm untuk balok induk dan 350 mm untuk balok anak. Kemudian dilakukan aksi komposit antara pelat dan balok. Kondisi sebelum castellated komposit dan setelah castellated komposit pada analisa ini telah memenuhi syarat perhitungan momen ΦMn ≥Mu, dan syarat perhitungan geser ΦVn ≥Vu. Setelahnya dilakukan perhitungan penghubung geser agar struktur komposit dapat menahan gaya geser antara pelat beton dan balok baja. Kata Kunci: Hotel Namira, castellated beam, struktur komposit, baja beton
Studi Analisis Pengaruh Aksi Komposit Antara Balok Profil Baja Wf Dengan Pelat Beton Bertulang Terhadap Kapasitas Kuat Lentur Struktur Balok Induk Di Gedung Fave Hotel Rungkut Surabaya Reyhan Brahmantya Putra; M. Taufik Hidayat; Retno Anggraini
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Fave Hotel Rungkut Surabaya merupakan gedung bertingkat tinggi yang saat ini dibangun dengan struktur beton bertulang, memiliki beban mati yang cukup untuk menghasilkan gaya geser yang dapat memengaruhi kekuatan struktur terhadap gempa. Oleh karena itu, diperlukan analisis terkait penggunaan struktur baja komposit dalam perencanaan hotel ini. Pada penelitian ini dilakukan analisis struktur baja komposit pada balok induk. Berdasarkan analisis LRFD (Load and Resistance Factor Design) dan SNI 1729:2020, diperoleh bahwa beban mati, beban hidup, dan beban gempa berdampak jauh lebih besar pada daerah tumpuan struktur. Pada balok induk terdapat peningkatan kapasitas momen sebesar 216% setelah terjadinya aksi komposit. Meningkatnya kapasitas momen akibat aksi komposit bisa berbeda-beda tergantung penggunaan variabel yang ditinjau. Kata kunci: Gedung hotel, struktur beton bertulang, struktur baja komposit, LRFD, penghubung geser
Studi Analisis Perencanaan Struktur Pada Gedung Hotel Exindo 57 Nganjuk Jawa Timur Menggunakan Sistem Pracetak (Precast) Amelia Oktavian Puteri Farinta; M. Taufik Hidayat; Ari Wibowo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Hotel Exindo 57 Nganjuk Jawa Timur dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang (cast in situ). Namun, struktur beton bertulang sendiri memiliki kekurangan terkait waktu pengerjaannya yang relatif lama dan kebutuhan tenaga pekerja yang dibutuhkan terbilang cukup banyak dimana dapat menghabiskan biaya yang cukup besar. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mempercepat waktu pelaksanaan yaitu dengan memakai metode beton pracetak (precast) sebagai alternatif komponen struktural dalam pelaksanaannya. Metode beton pracetak (precast) adalah teknologi konstruksi struktur beton yang dicetak di pabrik kemudian dipasang di lokasi proyek. Sehingga, proses pembangunan atau konstruksi akan jauh lebih cepat dibanding dengan menggunakan beton konvensional.Hal yang harus diperhatikan dalam penelitian kali ini berupa karakteristik daerah yang akan direncanakan beton pracetak. Hal ini menjadikan pertimbangan khusus dalam memodifikasi keruntuhan bangunan tahan gempa yang menggunakan konstruksi beton pracetak (precast) ditentukan oleh kualitas sambunganya, terutama pada sambungan balok – kolom. Oleh karena itu agar bangunan Gedung Hotel Exindo 57 Nganjuk Jawa Timur aman tahan terhadap gempa penulis melakukan kontrol terdapat ketahanan gempa meliputi : Kontrol partisipasi massa, Kontrol periode getar struktur, Kontrol nilai akhir respon spektrum, dan Kontrol batas simpangan (drift). Analisis sambungan balok – kolom pracetak baik yang ditengah yang dilakukan pada kondisi setelah cor penuh dengan beban yang dipikul oleh balok adalah beban beban mati, beban hidup dan beban gempa menunjukkan hasil yang aman terhadap lentur dan geser. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis sambungan di tengah menunjukkan momen nominal sebesar 1207,329 kNm lebih besar dari momen ultimate sebesar 901,669 kNm dan kuat geser nominal sebesar 2514,0465 kN lebih besar dari gaya geser yang terjadi sebesar 1424,1103 kNm. Kata kunci : Gedung Hotel, Balok Pracetak, Struktur Beton, Bangunan tahan gempa, Sambungan.