Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Metode Spektrofotometri Uv-Vis Dalam Analisis Penentuan Kadar Vitamin C Pada Sampel Yang Akan Diuji Ermi Abriyani; Krisna Taupiq Wibiksana; Fidya Syahfitri; Nadya Apriliyanti; Annisa Rizqya Salmaduri
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11180

Abstract

Vitamin C merupakan antioksidan yang dapat mencegah proses oksidasi di dalam tubuh juga berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas yang merusak sel atau jaringan. Sumber vitamin C banyak terdapat pada sayuran, jeruk, pepaya, dan lain sebagainya. Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan gusi menjadi berdarah, munculnya sariawan dan skorbut. Ada beberapa metode yang dikembangkan untuk menentukan kadar vitamin C, salah satunya adalah metode Spektrofotometri UV-Vis. Data yang dihasilkan oleh Spektrofotometri UV-Vis berupa panjang gelombang maksimal, intensitas, efek pH dan pelarut, sedangkan dalam analisis kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan (larutan sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Karakteristik yang penting terkait dengan spektrofotometri UV-Vis ini adalah sensitivitasnya cukup tinggi, selektifitas cukup tinggi, akurasinya baik. Pemilihan suatu metode analisis harus memperhatikan berbagai faktor, seperti tujuan analisis, jenis dan jumlah sampel, ketepatan dan ketelitian yang diinginkan untuk analisis serta biaya yang dibutuhkan. Senyawa obat yang memiliki gugus kromofor dan gugus auksokrom dapat ditentukan kadarnya secara spektrofotometri UV-Vis.
Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Demam Berdarah Pada Pasien Riwayat Inap Di Indonesia : Literature Review Article Dedy Frianto; Dila Afrina; Fidya Syahfitri; Irdiyani Fariha; Kokom Gunawarman Permatasari; Lola Pitaloka; Tasya Putri Pratiwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.648

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 atau DEN-4. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kunci keberhasilan terapi pada penyakit demam berdarah adalah pemberian cairan termasuk jenis dan jumlahnya . Penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia mencapai 129.650 orang dengan jumlah kematian 1.071 orang pada tahun 2015. Perkembangan kasus DBD yang cenderung meningkat dan penyebarannya yang semakin luas merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian di Indonesia. Penyakit DBD memberikan beban ekonomi bagi pemerintah dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas biaya pengobatan DBD pada pasien rawat inap di indonesiaKata Kunci: Analisis Efektivitas Biaya, Terapi, Demam Berdarah Dengue
Membuat Sediaan Lipstik Dari Ekstrak Buah Naga (Selenicereus Undatus) Krisna Taupiq Wibiksana; Nia Yuniarsih; Balebat Ayu Sinangling; Fira Abdilah Azis; Fidya Syahfitri; Indra Mulyawan; Tati Kholisoh
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 17 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8318979

Abstract

Buah naga merah atau Selenicereus Undatus dapat dibuat menjadi pewarna alami karena kandungan antosianinnya yang tinggi. Dalam kosmetik, pewarna merupakan salah satu penyebab iritasi kulit dan alergi, oleh karena itu peneliti mengembangkan sediaan lipstik dengan menggunakan pewarna alami dari buah naga merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formula lipstik menggunakan pewarna yang diekstraksi dari buah naga merah dan untuk mengetahui bahwa sediaan lipstik menggunakan pewarna dari buah naga merah tidak menyebabkan iritasi. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu pembuatan sediaan lipstik ekstrak buah naga merah pada konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%. Pengujian dan preparat yang dilakukan meliputi pemeriksaan homogenitas, pemeriksaan pH, oles oles, uji stabilitas terhadap perubahan bentuk, warna dan bau selama 30 hari penyimpanan pada suhu ruang dan uji 'iritasi'. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah komposisi sediaan lipstik menggunakan ekstrak biji naga merah sebagai pewarna yang dibuat sangat kuat, diperoleh hasil yang tidak homogen karena ekstrak biji naga merah terdispersi lemah dalam cairan lipstik lainnya dan dalam larutan . Mengunyah 20% tanaman membentuk rongga yang penyebab utamanya adalah minyak (Oleum ricini) yang kecil. PH bervariasi dari 4,9 hingga 6,1 (kisaran kecil dari pH fisiologis bibir, yaitu ± 4), tidak memungkinkan untuk memijat dengan benar karena warnanya tidak bagus, tidak menyebabkan iritasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah formulasi lipstik selain ekstrak buah naga merah tidak banyak memberikan efek visual, hasil pengujian menunjukkan keempat sediaan lipstik yang dilakukan tidak homogen.