Luka dapat terjadi jika terdapat kerusakan integritas pada kulit. Pengobatan antiseptik, povidone iodine 10% sering digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka, namun povidone iodine 10% dapat memberikan efek iritasi dan menghambat pembentukan fibroblas pada luka. Pengobatan herbal merupakan alternatif karena mudah didapat dan efek samping yang rendah. Daun binahong dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu pengobatan herbal untuk mengobati luka atau mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daun binahong terhadap proses penyembuhan luka. Subjek yang digunakan adalah tikus wistar (Rattus norvegicus) sebanyak 25 ekor, yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (povidone iodine 10%), dan kelompok perlakuan (salep ekstrak daun binahong 10%, 20%, dan 40%). Tikus dilukai satu sayatan pada punggungnya dengan panjang 20 mm dan kedalaman 2 mm. Kemudian dihitung jumlah sel fibroblas pada luka tersebut. Hasil uji statistik terhadap jumlah sel fibroblas, menunjukkan salep ekstrak daun binahong 40% memiliki nilai yang signifikan dalam proses penyembuhan luka. Sementara, berdasarkan panjang luka, terdapat adanya proses penyembuhan luka pada masing-masing kelompok namun tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Kesimpulan pada penelitian ini adalah salep ekstrak daun binahong 40%, memiliki nilai yang signifikan dan terbaik dalam proses penyembuhan luka sayat.