Sagaf Sagaf
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Dan Perikanan, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta No. KM. 9, Tondo, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Indonesia, 94148

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Alpukat sebagai Imbuhan dalam Pakan terhadap Produktivitas, Kondisi Fisiologis, dan Karkas Kambing Kacang Sagaf Sagaf; Padang Padang; A. Naser
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.24.2.206-214.2022

Abstract

ANALISIS PRODUKTIVITAS SAPI BETINA INDUK DI SULAWESI TENGAH Kaharuddin Kasim; Sagaf Sagaf; Abdul Basir Languha; Amiruddin Dg. Malewa
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.151 KB)

Abstract

The research conducted was aimed at  investigating animal farming in Districts of Donggala, Parigi Moutong, and Banggai in Central Sulawesi. There were two subdistricts chosen as sampling sites from each disrict, and one village was chosen to represent each subdistrict. The villages were Malonas village (Damsol Subdistrict) and Sibedi village (Marawola Subdistrict) in Donggala, Parig Mpu village (Parigi Subdistrict) and Lambunu village (Tinombo Subdistrict) in Parigi Moutong, and Sinorang village (Batui Subdistrict) and Bualemo village (Bualemo Subbdistrict) in Banggai. The study sites were selected using a stratified sampling technique and was based on the highest cattle population number. Data were collected from field through a direct interview with respondents, which was aided with quetionnaries. The number of respondents (cattle keeper) interviewed was between 20 – 30% of the total population. The research results indicated that 78.56% of the respondents operated the cattle farms to increase the family income, but in the reality almost all farms was not feasible because of low cattle ownership and limited farmers’ skill in animal husbandry practices. On average, 87.98% of the respondents operated their cattle farms traditionally, 10.17% of them in category of semi intensive system while only 1.85% of them apply an intensive system. This led to a low technical coefficient for each individual variable of the cattle farms.
Perbandingan Pertambahan Bobot Badan Kambing Kacang Betina yang Terpapar dan Tidak Terpapar Matahari Sagaf Sagaf; Mustakim AW. Latasiki; Padang Padang
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan pertambahan bobot badan kambing kacang betina yang terpapar dan tidak terpapar matahari. Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang CV. Prima BREED Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2021. Materi yang digunakan yaitu ternak kambing kacang betina 10–12 bulan sebanyak 9 ekor. Penelitian ini menggunakan analisis statistik Uji-t. Perlakuan yang dicobakan yaitu terpapar matahari selama 2 jam (jam 11.00 sampai jam 13.00 WITA, P1)) dan tidak terpapar matahari (P2). Kandang yang digunakan terdiri atas dua kandang utama yaitu kandang beratap terpal yang bisa dibuka tutup dan kandang beratap seng yang terpasang secara paten. Panicum sarmentosum Roxb diberikan secara ad-libitum pada ternak percobaan sebagai sumber pakan hijauan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi bahan kering pakan dan efisiensi penggunaan pakan.