Pettarany Hanifathun
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Risiko Keluhan Musculoskeletal pada Pedagang Pasar Tradisional di Kota Pontianak: Risk of Musculoskeletal Complaints in Traditional Market Traders in Pontianak City Pettarany Hanifathun; Elly Trisnawati; Selviana
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 1: JANUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i1.3051

Abstract

Latar belakang: Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemukan dan masih meningkat pada pekerja di Indonesia. Prevalensi keluhan muskuloskeletal mendapatkan hasil dimana 76,6% responden mengalami MSDs, dengan area pinggang sebagai jenis MSDs yang paling banyak ditemukan. Salah satu penyebab MSDs adalah karena posisi kerja duduk yang lama. Pedagang pasar termasuk ke dalam kelompok pekerja yang berisiko mengalami keluhan muskuloskeletal. Kelompok pekerja tersebut memiliki kebiasaan berjualan dengan posisi duduk yang dapat meningkatkan resiko terjadinya keluhan musculoskeletal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan MSDs pada pedagang pasar di Kota Pontianak. Metode: Penelitian yang dilakukan pada bulan Oktober-November ini memiliki jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 97 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh (p = 0.000) dan posisi kerja (p = 0.016) dengan keluhan muskeloskeletal yang dialami pedagang pasar, serta tidak terdapat hubungan antara perilaku merokok (p = 0.366), usia (p = 0.509), durasi kerja (p = 0.135), masa kerja (p = 0.243) dan jenis kelamin (p = 0.410) dengan keluhan muskuloskeletal yang dialami oleh pedagang. Kesimpulan: Peneliti menyarankan agar pedagang melakukan relaksasi periodik pada variabel posisi kerja duduk. Sedangkan pada variabel IMT pedagang dianjurkan untuk mengontrol asupan makanan dengan mengikuti diet menu seimbang sebagai upaya pencapaian IMT dalam batas normal. Diharapkan faktor risiko lainnya seperti perilaku merokok dapat dikurangi agar mencegah meningkatnya risiko keluhan muskuloskeletal.