Deasy Emalia
Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Krisis Legitimasi dan Pembangunan Berkelanjutan PT Pelindo Bengkulu akibat Konflik Lahan dengan Masyarakat Deasy Emalia; Elvia R Shauki
Owner : Riset dan Jurnal Akuntansi Vol. 7 No. 2 (2023): Research Artikel Volume 7 Issue 2: Periode April 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/owner.v7i2.1399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis krisis legitimasi dan pembangunan berkelanjutan PT Pelindo Bengkulu akibat terjadinya konflik lahan dengan masyarakat, dengan menggunakan teori legitimasi sebagai landasan dalam membantu menganalisis dengan memberikan makna terhadap data temuan dari hasil penelitian tentang pengaruh konflik lahan terhadap legitimasi dan pembangunan berkelanjutan perusahaan. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian studi kasus dan pendekatan penelitian kualitatif, dengan menggunakan single unit analysis yaitu PT Pelindo Bengkulu. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk membantu menggambarkan dan menjelaskan hasil temuan dari data penelitian melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara yang kemudian akan dilakukan analisis dengan menggunakan metode analisis konten, tematik, dan constant comparative. Penelitian ini mengungkapkan pengaruh konflik lahan terhadap legitimasi dan pembangunan berkelanjutan perusahaan. Penelitian ini berhasil mengungkapkan repairing legitimacy sebagai bentuk krisis legitimasi perusahaan, dan menemukan strategi yang diadopsi perusahaan berdasarkan teori legitimasi, yaitu strategi umum “avoid overreaction/don’t panic” dan strategi legitimasi pragmatis yaitu strategi “deny”, “create monitors”. Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya karena penelitian ini dilakukan untuk melihat dari perspektif internal perusahaan dengan menggunakan data primer dan sekunder untuk mengatasi keterbatasan penelitian sebelumnya yang berasal dari media pengungkapan online seperti website perusahaan dan berita online serta melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara langsung dengan perusahaan.
ANALISIS KRISIS LEGITIMASI DAN STRATEGI KEBERLANJUTAN PT XYZ AKIBAT KONFLIK LAHAN DENGAN MASYARAKAT Deasy Emalia; Elvia R. Shauki
Indonesian Interdisciplinary Journal of Sharia Economics (IIJSE) Vol 6 No 1 (2023): Sharia Economic: January, 2023
Publisher : Sharia Economics Department Universitas KH. Abdul Chalim, Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/iijse.v6i1.3100

Abstract

This study aims to analyze the crisis of legitimacy and sustainable development of PT XYZ due to land conflicts with the community, by using legitimacy theory as a basis in helping to analyze by giving meaning to the data findings from research results on the influence of land conflicts on the company's legitimacy and sustainable development. This study uses a case study research strategy and a qualitative research approach, using a single unit analysis, namely PT XYZ. The research method used in this study uses a qualitative descriptive method to help describe and explain the findings of the research data through observation, documentation, and interviews which will then be analyzed using content analysis, thematic analysis, and constant comparative analysis. This study reveals the influence of land conflicts on the legitimacy and sustainable development of companies. This study succeeded in revealing legitimacy repairing as a form of corporate legitimacy crisis, and found that the strategy adopted by companies based on legitimacy theory is a general strategy of "avoid overreaction/don't panic" and a pragmatic legitimacy strategy of "deny", "create monitors". This research is different from previous research because this research was conducted to look at it from an internal company perspective by using primary and secondary data to overcome the limitations of previous research that came from online disclosure media such as company websites and online news as well as conducting observations, documentation and direct interviews with companies.