Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengujian Daya Dukung Tanah Pasir Dengan Perkuatan Geogrid: Bearing Capacity Testing of Sandy Soil Using Geogrid Reinforcement Sarah alwiyah
JURNAL SAINTIS Vol. 21 No. 01 (2021)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2021.vol21(01).6566

Abstract

[ID] Memperbaiki kondisi tanah merupakan salah satu penyelesaian masalah untuk meningkatkan daya dukung tanah dan memperkecil penurunan. Dengan berkembangnya teknologi dalam bidang geoteknik maka perkuatan tanah dapat dilakukan dengan memasang bahan sintetis seperti pemakaian geogrid. Geogrid mengandalkan kekuatan tarik yang tinggi dan kemuluran creep yang rendah, untuk kasus longsoran geogrid ditempatkan pada lapisan tanah, ditimbun, dan dipadatkan lapis demi lapis sehingga dapat menjaga menstabilkan tanah dengan mendistribusikannya menjadi kuat tarik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh panjang geogrid terhadap penambahan daya dukung tanah pasir dan jumlah lapisan geogrid yang paling efisien untuk meningkatkan daya dukung tanah pasir terhadap beban pondasi dangkal menerus dengan perkuatan geogrid produk Tencate Geosynthetis asia Sdn Bhd (Malaysia) tipe GX 40/40 serta memiliki short term tensile strength 40 Kn/m. Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan model pondasi menerus yang diletakkan diatas kotak transparan yang diisi pasir dengan kondisi kepadatan relatif (Dr) 20%-40% dan diberi beban tegak lurus menggunakan dongkrak hidrolik. Dari hasil penelitian diketahui model keruntuhan yang terjadi adalah jenis Local shear dimana geogrid mengalami tarikan pada lokasi sekitar dibawah pondasi dengan lapisan teratas dan lapisan kedua mengalami tarikan yang lebih besar. Pada pengujian penempatan geogrid lapisan teratas terhadap pondasi menunjukkan bahwa penambahan kuat dukung terbesar diperoleh pada LG/B = 3. Pada pengujian penggunaan geogrid 2 lapis diperoleh jarak antara lembaran geogrid (s) menunjukkan bahwa penambahan kuat dukung terbesar diperoleh dengan jarak s = 0,4B. Pada pengujian jumlah pemasangan lapisan geogrid menunjukkan bahwa kuat dukung meningkat dari pemasangan 1 lapisan menjadi 2 lapisan dan penambahan jumlah selanjutnya tidak menunjukkan penambahan kuat dukung yang cukup segnifikan. [EN] Improving soil conditions is a solution to the problem to increase the bearing capacity of the soil and minimize subsidence. With the development of technology in the geotechnical field, soil strengthening can be done by installing synthetic materials such as the use of geogrids. Geogrids rely on high tensile strength and low creep elongation, in the case of landslides the geogrids are placed in the soil layer, stockpiled and compacted layer by layer so as to keep the soil stable by distributing it into tensile strength. This experimen was conducted to determine the effect of long a geogrid sand soil beraring capacity and the number of layers of geogrid, the most efficient way to increase soil bearing capacity of shallow foundation of sand on the continuous load with a geogrid reinforcement the product of Tencate Geosynthetis asia Sdn Bhd (Malaysia) type GX 40/40 and The mean ultimate tensile strength 40 Kn/m. The experiment was performed using continuous foundation model placed on a transparent box filled with sand with the relative density (Dr) 20%-40% and given a perpendicular load using hydrolic jack. From the results of research known mode of failure that occurs is a kind of Local shear where the geogrid experienced the pull on the location around under the foundation with the top layer and the second layer having the pull is greater. On testing the placement of the geogrid layer the top to the foundation showed that the addition of strong carrying capacity of the largest obtained in LG/B = 3. On testing the use of geogrid 2 layers obtained by the distance between the sheets geogrid (s) show that the addition of strong carrying capacity of the largest obtained by a distance s = 0,4 B. On testing the installation of a layer of geogrid showed that strong support increased from mounting 1 layer into 2 layers and the addition of a number of further does not show the addition of support strong enough segn.
Studi Eksperimental Pengaruh Ekstrak Limbah Sayuran Terhadap Nilai Kuat Tekan Beton Dalam Proses Self Healing Concrete (SHC) syarifah sarah alwiyah
Jurnal TeKLA Vol 4, No 1 (2022): TEKLA VOL.4 NO1, 2022
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1325.652 KB) | DOI: 10.35314/tekla.v4i1.2625

Abstract

Beton merupakan bahan paling banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Tetapi munculnya celah di dalamnya tidak dapat dihindari. Jika retakan terjadi di tempat-tempat yang sulit dijangkau, maka perbaikannya akan menjadi lebih rumit. Perawatan, pemantauan, dan perbaikan yang sering juga mahal. Pembentukan retakan terjadi karena kesalahan manusia, tenaga kerja yang tidak terampil, dan kondisi cuaca. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan pada fisik beton dan menganalisa pengaruh faktor air semen 0.55 terhadap nilai kuat tekan beton pada mutu beton self healing dengan metode yang digunakan untuk menghitung campuran beton (Mix Design) berdasarkan SNI 03-2834-2000. Persentase variasi yang digunakan yaitu 0%, 2%,4%,6%, dan 8%. Hasil kuat tekan beton pada perendaman umur 28 hari pada penelitian self healing concrete ini variasi 0% dengan nilai kuat tekan 33,45 MPa. Untuk variasi 2% bakteri dengan nilai kuat tekan 27,62 Mpa. Untuk variasi 4% bakteri dengan nilai kuat tekan 25,44 MPa. Untuk variasi 6% bakteri dengan nilai kuat tekan 20,06 MPa. Untuk variasi 8% bakteri dengan nilai kuat tekan 18,99 MPa. Kuat tekan beton setelah pemulihan retakan 28 hari dengan variasi 2% bakteri nilai kuat tekan 28,14 MPa. Untuk variasi 4% bakteri nilai kuat tekan 28,38 MPa. Untuk variasi 6% Bakteri nilai kuat tekan 27,29 MPa. Untuk variasi 8% bakteri nilai kuat tekan 19,59 MPa. Nilai kuat tekan beton pada perendaman 28 hari mengalami penurunan di bandingkan dengan beton variasi 0% bakteri dan pada beton setelah pemulihan retakan 28 hari mengalami penurunan kuat tekan pada persentase variasi 2%, 4%, 6%,8%.