Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prediksi Tekanan Pori Pada Lapangan Wiriagar Cekungan Bintuni Warto Utomo; Refsi Dian Paparezzi; Muhammad Thariq Almuqtadir
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 56 No. 3 (2022): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prediksi tekanan pori menunjang aspek keamanan dan keekonomian kegiatan pengeboran, terlebih jika dilakukan pada litologi batukarbonat dengan tekanan pori beragam formasi yang sama. Cekungan Bintuni adalah salah satu cekungan produktif di Kawasan Timur Indonesia dengan prediksi tekanan pori terbatas pada Formasi Steenkool. Lapangan Wiriagar, Cekungan Bintuni aktif memproduksi minyak bumi dari litologi batukarbonat di Formasi Kais, namun minim prediksi tekanan pori. Prediksi tekanan pori dari data sumur dilakukan untuk mendapatkan kondisi tekanan pori pada Formasi Kais, Lapangan Wiriagar, Cekungan Bintuni. Prediksi tekanan pori menggunakan metode Eaton, dengan nilai eksponensial Eaton untuk data log resistivitas adalah 0,3. Hasil prediksi pada sumur R-3, R-4, R-5, dan RD-1 menunjukkan kondisi tekanan pori normal hidrostatis yang divalidasi dengan plot data berat lumpur, event pengeboran, dan pembacaan gas
POTENSI BATUAN INDUK FORMASI SALODIK PULAU PELENG BAGIAN BARAT, CEKUNGAN BANGGAI Guntur Adham Syahputra; Warto Utomo; Arief Rahman
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 53 No. 2 (2019): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cekungan Banggai merupakan suatu cekungan produktif di Indonesia yang terdiri atas offshore (Laut Banda) dan onshore (pesisir Timur Sulawesi Tengah, Pulau Peleng, Kepulauan Banggai). Cekungan Banggai menyumbangkan produksi gas yang cukup signifi kan, diantaranya berasal dari Lapangan Senoro dan Donggi-Matindok. Daerah penelitian terletak di Pulau Peleng bagian Barat, yang merupakan tepian dari Cekungan Banggai. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan karakteristik dan potensi kematangan pada batuan induk Eosen-Miosen; Formasi Salodik. Pengukuran data geokimia dilakukan di laboratorium meliputi Total Organic Carbon (TOC) dan Rock- Eval Pyrolysis, dengan data keluarannya yaitu: %TOC, S1 , S2 , S3 dan Tmax. Berdasarkan parameter tersebut, secara matematis diperoleh data geokimia turunan yaitu potential yield (PY), hydrogen index (HI), oxygen index (OI) dan productivity index (PI). Analisis dan interpretasi data geokimia dilakukan terhadap plot data kedalaman semu terhadap TOC, PY, HI, dan PI, TOC terhadap HI, OI terhadap HI dan Tmax terhadap HI. Analisis dan interpretasi dikaitkan dengan geologi regional di sekitarnya. Hasil penelitian ini adalah; karakter dan potensi batuan induk Formasi Salodik kaya akan material organik yang ditunjukkan dari nilai TOC dan PY, dengan kerogen tipe II/III. Tingkat kematangan menunjukkan kondisi belum matang, tetapi apabila batuan induk Formasi Salodik mencapai kematangan yang optimum, maka dapat menghasilkan minyak dan gas.
DECLINE CURVE ANALYSIS: METODE LOSS RATIO DAN TRIAL ERROR AND X2 CHI-SQUARE TEST, PADA FORMASI KAIS, LAPANGAN R, PAPUA BARAT Arief Rahman; Warto Utomo; Supanca Ade Putri
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 53 No. 3 (2019): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapangan R merupakan lapangan minyak tua yang teletak di Cekungan Bintuni, Papua Barat, yang ditemukan oleh Nederlandsche Nieuw Guinee Petroleum Maatschappij (NNGPM) pada tahun 1941 dengan kumulatif produksisebesar 2,1 MMBBL. Lapangan ini memiliki 30 sumur, dengan 12 sumur produksi pada periode tahun 1952 1961, dengan reservoir berupa batugamping platform yang tight pada Formasi Kais. Untuk pengembangan lapangan R,dibutuhkan peramalan produksi untuk menghitung keekonomian lapangan. DCA (Decline Curve Analysis) dengan metode Loss Ratio dan Trial Error and X2 Chi-square test dapat menentukan peramalan laju produksi minyak (Qo) dan kumulatif produksi (Np), Estimate Ultimate Recovery (EUR), Recovery Factor (RF), Estimate Remaining Reserves (ERR), dan durasi/waktu pengambilan minyak sisa (tl), berdasarkan economic limit per-sumur dilapangan R sebesar 7,4 BOPSD. DCA lapangan R dibagi dalam 2 kompartemen, yaitu kompartemen-1 (3 sumur produksi), dan kompartemen-2 (9 sumur produksi), dengan suatu sealing fault sebagai pemisahnya. Diketahui nilai volume minyak pada reservoir (OOIP) Kompartemen-1 adalah 2,09 MMSTB, OOIP Kompartemen-2 adalah 51,68 MMSTB. Setelah dilakukan analisis tren pada kurva produksi harian pada tiap kompartemen, didapatkan nilai b dan Di, yang digunakan untuk perhitungan peramalan Qo dan Np. Hasilnya, pada Kompartemen-1, dengan 1 sumur produksi maka didapat waktu sisa pengambilan sisa = 6,09 bulan atau 0,51 tahun, EUR = 330.357 STB, RF = 15,81%, dan ERR = 27.676 STB. Sedangkan pada kompartemen-2, dengan 6 sumur produksi maka didapat waktu sisa pengambilan sisa = 54,71 bulan atau 4,56 tahun, EUR = 3.347.557 STB, RF = 6,48%, dan ERR = 1.883.712 STB