Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BIRORO KECAMATAN SINJAI TIMUR KABUPATEN SINJAI hasdi nawati; Syam Suddin; Supratman Tahir
DEMOKRASI Volume 1, No 2 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.415 KB) | DOI: 10.36269/dmkr.v1i2.551

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Kepala Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan memberi kesimpulan. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, penulis berkesimpulan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh Kepala Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Biroro Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai sudah terlaksana dengan cara mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia masyarakat Desa serta melakukan pendampingan masyarakat Desa yang berkelanjutan. Dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa diwujudkan dengan melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam rapat serta memberi pencerahan kepada masyarakat akan pentingnya pembangunan desa. Upaya dalam menyelenggarakan peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia masyarakat Desa diwujudkan melalui peningkatan fasilitas dan peralatan desa. Selain itu dilakukan pula pemberian penyuluhan dan pelatihan bagi masyarakat khususnya petani yang diwujudkan dengan dibentuknya kelompok tani. Upaya yang dilakukan Pemerintah Desa dalam melakukan pendampingan masyarakat secara berkelanjutan diwujudkan melalui pemberian penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan pertanian dan melakukan pengembangan usaha rumahan diwujudkan dengan memberi akses kepada masyarakat untuk mendapatkan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan perbaikan Pasar. Kendala yang dihadapi Kepala Desa dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Ekonomi adalah faktor kurangnya waktu yang dimiliki masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pemerintahan desa karena mereka sibuk bekerja disawah, dan faktor kurangnya kerjasama antara pemerintah desa dan masyarakat.