Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penetapan Denda Pada Akad Tabarru Saipul Azis; Rozalinda
El-Faqih : Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam Vol 8 No 2 (2022): EL FAQIH
Publisher : Institut Agama Islam (IAI) Faqih Asy'ari Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58401/faqih.v8i2.766

Abstract

Tabarru and 'Ariyah have a relationship as a unit where 'Ariyah is a contract that is part of the Tabarru contract, namely a contract intended to do good without any strings attached to compensation. Famous fines are found in commercial matters, this becomes a problem when fines are inserted or even applied to the 'Ariyah contract, which incidentally is a contract that is meant to only hope for the pleasure of Allah. The method used in this study is to use a qualitative method where the operational research is in the form of descriptive which emphasizes understanding the meaning of an object. The data sources used are in the form of literature and articles that have relevance to the research, the data collection technique used is literature study, and data analysis techniques are carried out in the form of reduction, presentation, and conclusion of data. The results of the study show that some scholars allow fines because there are many arguments ordering them to keep the contract (agreement), and in terms of Fath al-Dzari'ah can implement fines on the tabarru contract which is a legitimate thing to do and does not violate the terms of the contract. So that in determining fines on the contract of Tabaru it is permissible with the intention of doing good and not causing harm to the parties involved
PROBLEMATIKA PROFESI DEBT COLLECTOR MENURUT PANDANGAN ISLAM Chindy Wulandari; Saipul Azis; Wahyuni Lely Augusna; Rozalinda Rozalinda
Journal of Economic, Business and Engineering (JEBE) Vol 5 No 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32500/jebe.v5i2.6563

Abstract

Bagian Debt collector dalam dunia penagihan utang bukanlah suatu hal yang baru, meskipun tidak diketahui secara pasti kapan profesi ini bermula namun diyakini bahwa debt collector telah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan problematika profesi sebagai seorang debt collector ditengah masyarakat . Profesi ini sering dianggap sebagai profesi yang yang dicap negatif. Serta pandangan dalam islam terhadap profesi ini. Perlindungan konsumen merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang merugikan konsumen. Jenis penelitian ini penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kepustakaan (libraryresearch). Data diperoleh dari data sekunder yang diambil dari buku dan jurnal. Teknik analisis data menggunakan analisis isi (conten) serta data dihimpun dari membaca, menelaah pemikiran para ahli dalam berbagai literature yang berkaitan dengan fokus penelitian. pelanggaran hukum yang dilakukan oleh debt collector karena tindakan semena-mena terhadap konsumen atau nasabah terjadi karena adanya beberapa oknum debt collector yang melanggar aturan-aturan yang ditetapkan dalam menjalankan tugasnya. Disisi lain juga kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap payung hukum yang menaungi mereka. Profesi debt collector pun dalam islam bukanlah suatu pekerjaan haram atau yang dilarang dalam islam. Boleh saja seorang memilih profesi sebagai seorang debt collector namun satu hal yang diingat adalah adanya etika yang sesuai dengan islam dan harus patuh terhadap hukum yang berlaku. Karena seorang debt collector merupakan wakalah atau perwakilan atas tugas yang telah diamanahkan terhadap mereka.