Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sintesis Bioplastik dari Tongkol Jagung sebagai Active Packaging yang Ramah Lingkungan Umi Fathanah; Hesti Meilina; Fitria Febriani; Fatiha Rizky Utami
Jurnal Inovasi Ramah Lingkungan Vol 3, No 1 (2022): JURNAL INOVASI RAMAH LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1580.572 KB)

Abstract

Corncob is a source of starch, used as raw material packaging which environmentally friendly, so need to be investigated. This study was to characterize bioplastic from material chitosan, starch with the addition of glycerol as plasticizer. The effects of chitosan biopolymers and glycerol plasticizers were investigated to produce bioplastics with physical and mechanical properties, which resemble to commercial plastics. Research studies include the influence of process variables on the manufacture of bioplastics made from corncob from industrial solid waste. The variables were varied are ratio starch from corncob with chitosan and glycerol. Bioplastic is made from ratio chitosan and corncob waste with variation of 0:10; 1: 9; 2: 8; 3: 7; and 4: 6 v / v with glycerol of 0, 1 and 5% of starch solution mass. Success of making biodegradable plastics from the quality of bioplastics by physical tests, mechanical tests, SEM, and FTIR. Then followed by tests of biodegrability to the environment. The best results were obtained in bioplastic samples with chitosan and starch ratio of 2: 8 v / v with the addition of 0% glycerol. Tensile strength was 10.49 MPa, elongation of break was 31.73%, Young Modulus was 2.88 MPa, swelling was 46.91%, the density was 0.31g /mL, and the bioplastics degraded perfectly in 18 days.
Fourier Transform Infrared Spectroscopy dan Chemometrics: Analisis Boraks pada Bakso Sri Mulyani; Ulfah Ulfah; Hesti Meilina; Edi Munawar
Jurnal Inovasi Ramah Lingkungan Vol 2, No 2 (2021): JURNAL INOVASI RAMAH LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.123 KB)

Abstract

Boraks merupakan jenis garam natrium yang sering digunakan dalam berbagai industri nonpangan. Ironisnya, boraks telah disalahgunakan sebagai bahan pengawet makanan seperti bakso, mie basah, tempura, cilok dan sosis. Keberadaan boraks dalam makanan perlu diindentifikasi karena boraks merupakan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Identifikasi senyawa boraks selama ini dilakukan menggunakan metode konvensional (nyala api, kertas kunyit dan tusuk gigi) yang memerlukan bahan kimia dan waktu analisis yang relatif lama.bPenelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Fourier Transform Infrared (FT-IR) Spectroscopy dan chemometrics dalam menganalisis kandungan boraks yang terdapat pada bakso. Hasil penelitian menunjukkan analisis secara kualitatif yang dilakukan dengan metode Principal Component Analysis (PCA) mampu mengelompokkan bakso dengan baik berdasarkan konsentrasi masing-masing pada panjang gelombang 1420 nm dan 1900 nm, sedangkan untuk perbedaan spectrum dengan metode subtraction juga mampu membedakan antara kedua jenis bakso. Analisis secara kuantitatif yang dengan menggunakan metode spektrofotometri UV - VIS diperoleh kandungan boraks yang terdapat dalam bakso sebesar 0,006 0,1318 gr dari setiap gr boraks yang ditambahkan ke dalam bahan 100 gr adonan. %Akurasi boraks diperoleh sebesar 0 4,393%. Dapat disimpulkan untuk analisis boraks dalam bakso menggunakan metode spektrofotometri UV - VIS tidak dapat diterapkan sehingga metode tersebut tidak dapat dikombinasikan dengan metode FTIR.