Margiyati Margiyati
STIKES Kesdam IV/Diponegoro Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KELUARGA WILAYAH BINAAN PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG Margiyati Margiyati; Agus Setiawan
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 5 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah suatu kondisi medis yang kronis di mana nilai sistolik >140 mmHg dan nilai sistolik >90 mmHg.  Peraan perawat untuk mengatasi hipertensi dengan memberikan perawatan farmakologi dan non farmakologi. Salah satu dari terapi non farmakologi  untuk menurunkan  tekanan darah tinggi pada lansia dengan hipertensi adalah terapi relaksasi otot progresif. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menggambarkan penerapan terapi relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kasus. Subyek yang digunakan dua responden dengan kriteria lansia berusia 60-75 tahun, hipertensi grade I antara 140/90 mmHg sampai 159/99 mmHg, lansia tidak menjalani perawatan tirah baring, lansia yang bersedia menjadi responden dalam penelitian. Analisa studi kasus dilakukan secara deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil studi kasus menunjukkan perubahan penurunan yang signifikan dari terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi, dibuktikan pada penurunan sistole dan diastole pada kedua subjek. Subjek I selama 6 hari  terjadi penurunan pada sistole sebanyak 7 mmHg dan diastole sebanyak 26 mmHg. Pada subjek II terjadi penurunan sistole sebanyak 10 mmHg dan diastole sebanyak 9 mmHg. Kesimpulan bahwa terjadi penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi pada kedua subjek studi kasus yang cukup signifikan dalam menggambarkan penerapan terapi relaksasi otot progresif pada lansia yang mengalami hipertensi dan terapi relaksasi otot progresif direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Tingkat kemandirian pada kedua subjek mengalamai peningkatan yaitu dari tingkat kemandirian I menjadi tingkat kemandirian II karena lansia dapat memahami hipertensi pada lansia, memberikan dukungan saat terapi dan bersedia melanjutkan terapi relaksasi otot progresif secara mandiri.
KAMPANYE BELKAGA DALAM PENGENDALIAN FILARIASIS PADA MASYARAKAT Margiyati Margiyati; Novita Wulan Sari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2021): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.891 KB)

Abstract

Filariasis atau penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular yang menimbulkan cacat menetap sehingga berdampak secara ekonomi, sosial dan psikologik. Pemerintah menggalakkan program pencegahan penyakit Filariasis secara massal di daerah endemis melalui kampanye Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga), namun pelaksanaan program ini menghadapi kendala karena kurangnya sosialisasi sehingga menimbulkan kesalahpahaman masyarakat yang takut efek samping dari meminum obat filariasis. Dampaknya jumlah total cakupan masyarakat menjadi kurang memenuhi target minimal termasuk diantaranya di Dusun Lempuyangan. Tujuan kegiatan adalah mengoptimalkan peran perawat dalam kampanye Belkaga kepada masyarakat. Hasil kegiatan berupa peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Pencegahan Filariasis serta pencapaian 100% target sasaran POPM (Pembagian Obat Pencegahan Massal). Metode yang digunakan berupa screening kelompok sasaran, penyuluhan, serta pendampingan minum obat. Kegiatan screening dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan wawancara pada kelompok sasaran. Penyuluhan dilakukan dengan media story telling kepada kelompok anak TK, melalui media lagu dan senam kepada anak SD, serta media video kepada masyarakat umum. Pendampingan minum obat dilakukan di pos minum obat.