Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENINGKATKAN STABILITAS ASPAL BETON DENGAN MENGGUNAKAN FILLER SERBUK KACA Dony Triyatno; Yosef Cahyo; Ahmad Ridwan
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Faculty of Engineering, Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.106 KB) | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i1.898

Abstract

Road construction in Indonesia mostly uses concrete asphalt. This study aims to determine the optimum level of asphalt produced in a concrete asphalt mixture with glass powder filler, in terms of the stability of Marshall, flow, VIM, VMA, VFB, and MQ. Asphalt concrete mixture in this study uses AC 60/70 asphalt. This study uses 5 samples, each using a different asphalt content, namely: 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, with one sample consisting of 3 variants. The material used is a coarse coral aggregate held by sieve No. 8 (2,36mm). Fine aggregate with Brantas river sand passes filter no.8 (2.36mm), and fillers use glass powder bypassing   filter   no.   200 (0.075mm).  The   results of this study on Marshall characteristics obtained asphalt content of 5% and 6% with the average value of stability 714 and 880, Flow 3.2 mm and 2.3 mm, VIM 4.55% and 4.19%, VMA 19.30% and 17.89%, VFB values of 75.39% and 76.16%, and MQ 270 kg / mm and 438kg/mm. Pembuatan konstruksi jalan di Indonesia banyak menggunakan aspal beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar aspal optimum yang dihasilkan pada campuran aspal beton dengan filler serbuk kaca, ditinjau dari stabilitas Marshall, flow, VIM, VMA, VFB, dan MQ. Campuran aspal beton dalam penelitian ini menggunakan aspal minyak AC 60/70.  Penelitian ini menggunakan 5 sampel, masing-masing menggunakan kadar aspal yang berbeda yaitu: 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, dengan satu sampel terdiri dari 3 varian. Tahapan penelitian yaitu agregat kasar batu koral tertahan saringan no. 8 (2,36mm), agregat halus dengan pasir sungai brantas lolos saringan no.8 (2,36mm), dan filler menggunakan serbuk kaca dengan lolos saringan no.  200 (0,075mm).  Hasil dari penelitian ini pada karakteristik Marshall didapat kadar aspal otimum 5%  dan  6%  dengan  nilai  rerata  stabilitas  714  dan  880,  Flow  3,2  mm dan  2,3  mm, VIM 4,55%  dan  4,19%  VMA  19,30%  dan  17,89%,  nilai  VFB 75,39%  dan  76,16%,  dan  MQ  270  kg/mm dan 438 kg/mm. 
MENINGKATKAN STABILITAS ASPAL BETON DENGAN MENGGUNAKAN FILLER SERBUK KACA Dony Triyatno; Yosef Cahyo; Ahmad Ridwan
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 3 No. 1 (2020): JUNE
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v3i1.898

Abstract

Road construction in Indonesia mostly uses concrete asphalt. This study aims to determine the optimum level of asphalt produced in a concrete asphalt mixture with glass powder filler, in terms of the stability of Marshall, flow, VIM, VMA, VFB, and MQ. Asphalt concrete mixture in this study uses AC 60/70 asphalt. This study uses 5 samples, each using a different asphalt content, namely: 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, with one sample consisting of 3 variants. The material used is a coarse coral aggregate held by sieve No. 8 (2,36mm). Fine aggregate with Brantas river sand passes filter no.8 (2.36mm), and fillers use glass powder bypassing   filter   no.   200 (0.075mm).  The   results of this study on Marshall characteristics obtained asphalt content of 5% and 6% with the average value of stability 714 and 880, Flow 3.2 mm and 2.3 mm, VIM 4.55% and 4.19%, VMA 19.30% and 17.89%, VFB values of 75.39% and 76.16%, and MQ 270 kg / mm and 438kg/mm. Pembuatan konstruksi jalan di Indonesia banyak menggunakan aspal beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar aspal optimum yang dihasilkan pada campuran aspal beton dengan filler serbuk kaca, ditinjau dari stabilitas Marshall, flow, VIM, VMA, VFB, dan MQ. Campuran aspal beton dalam penelitian ini menggunakan aspal minyak AC 60/70.  Penelitian ini menggunakan 5 sampel, masing-masing menggunakan kadar aspal yang berbeda yaitu: 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, dengan satu sampel terdiri dari 3 varian. Tahapan penelitian yaitu agregat kasar batu koral tertahan saringan no. 8 (2,36mm), agregat halus dengan pasir sungai brantas lolos saringan no.8 (2,36mm), dan filler menggunakan serbuk kaca dengan lolos saringan no.  200 (0,075mm).  Hasil dari penelitian ini pada karakteristik Marshall didapat kadar aspal otimum 5%  dan  6%  dengan  nilai  rerata  stabilitas  714  dan  880,  Flow  3,2  mm dan  2,3  mm, VIM 4,55%  dan  4,19%  VMA  19,30%  dan  17,89%,  nilai  VFB 75,39%  dan  76,16%,  dan  MQ  270  kg/mm dan 438 kg/mm.Â