Ratih Listyawati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PETERNAKAN Ratih Listyawati; Amrie Firmansyah
SUBSTANSI Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.7 KB) | DOI: 10.35837/subs.v2i1.269

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi penerapan akuntansi aset biologis pada perusahaan sektor peternakan dengan mengambil objek CV Sumber Berkat yang berlokasi di Kabupaten Temanggung dengan kategori entitas tanpa akuntabilitas publik. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi praktek penerapan akuntansi aset biologis pada entitas akuntanbilitas publik sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dilakukan selama periode bulan Februari-Juni 2018. Wawancara kepada informan dilakukan pada Minggu pertama dan kedua bulan Mei 2018. Informan dalam penelitian ini adalah pemilik perusahaan yang sekaligus pimpinan perusahaan yang menjalankan bisnis proses perusahaan. Item pertanyaan yang diajukan terkait dengan tentang kebijakan pengakuan, pengukuran, pencatatan, dan penyajian akuntansi aset biologis yang diterapkan oleh perusahaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencatatan akuntansi yang telah dilakukan oleh CV Sumber Berkat masih tergolong sederhana. Hasil pencatatan akuntansi yang telah dilakukan masih kurang handal jika dijadikan dasar membuat keputusan manajemen perusahaan. Pelaporan keuangan yang diterapkan oleh CV Sumber Berkat khususnya dalam mencatat transaksi aset biologis kurang menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi di perusahaan. Secara keseluruhan perlakuan akuntansi aset biologis yang dilakukan CV Sumber Berkat berbeda dengan perlakuan akuntansi aset biologis yang ada di SAK 69 (2015) seperti pengakuan beban penyusutan yang kurang sesuai dan perusahaan belum mengakui nilai produk telur yang dihasilkan.