Wasted Cooking Oil (WCO) is oil and fat that has been used for cooking or frying in the food processing industry, restaurants, fast food and at the consumer or household level. WCO, if not managed properly, has the potential to pollute the environment, marked by increased levels of Chemical Oxygen Demand (COD) and Biological Oxygen Demand (BOD) in the waters, as well as causing a foul odor due to biological degradation. One of the ingredients that can be used to improve the quality of used cooking oil can use activated charcoal, because it has a high absorption power so that it can absorb gases or odors and colors contained in WCO. The purpose of this study was to determine the characteristics of WCO purified using activated charcoal and to determine the characteristics of solid soap processed from WCO from activated charcoal purification. This research was preceded by purifying WCO using activated charcoal and testing its characteristics. The purified WCO is then used as a raw material in the manufacture of solid soap. The results showed that the adsorption temperature and stirring time had a very significant effect on free fatty acid levels, water content and color intensity, the interaction between treatments, stirring time and temperature greatly influenced free fatty acids, brightness and redness levels. Increasing the adsorption temperature to 100°C and stirring time up to 80 minutes can increase the brightness level and reduce the water content and free fatty acid content in used cooking oil. The best treatment of the used cooking oil refining process using activated charcoal is a temperature treatment of 100°C and a stirring time of 80 minutes, with the characteristics of free fatty acid content of 0.36%, water content 0.19%, brightness level 60.83, redness level -11 .61 and the yellowness level is 40.43. The results showed that the adsorption temperature and stirring time had a very significant effect on pH, texture, foam content and sensory testing, the interaction between treatments, stirring time and temperature, greatly influenced pH and sensory tests of used cooking oil solid soap. Abstrak Minyak Goreng Bekas (MGB) adalah minyak dan lemak yang telah digunakan untuk memasak atau menggoreng di industri pengolahan makanan, restoran, makanan cepat saji dan di tingkat konsumen atau rumah tangga. MGB apabila tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari lingkungan ditandai dengan naiknya kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD) dalam perairan, serta juga menimbulkan bau busuk akibat degradasi biologi. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk memperbaiki mutu minyak goreng bekas dapat menggunakan arang aktif, karena memiliki daya absorpsi yang tinggi sehingga dapat menyerap gas atau bau dan warna yang terdapat pada MGB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik MGB yang dimurnikan dengan menggunakan arang aktif dan untuk menentukan karakteristik sabun padat yang diolah dari MGB hasil pemurnian arang aktif. Penelitian ini didahului dengan memurnikan MGB menggunakan arang aktif dan diuji karakteristiknya. MGB yang sudah dimurnikan kemudian digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan sabun padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu adsorpsi dan lama pengadukan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar asam lemak bebas, kadar air dan intensitas warna, interaksi antar perlakuan waktu pengadukan dan suhu sangat berpengaruh terhadap asam lemak bebas, tingkat kecerahan dan tingkat kemerahan. Peningkatan suhu adsorpsi sampai 100°C dan waktu pengadukan sampai 80 menit dapat meningkatkan tingkat kecerahan serta menurunkan kadar air dan kandungan asam lemak bebas pada minyak goreng bekas. Perlakuan terbaik dari proses pemurnian minyak goreng bekas menggunakan arang aktif adalah perlakuan suhu 100°C dan waktu pengadukan 80 menit, dengan karakteristik kandungan asam lemak bebas 0,36 % kadar air 0,19 %, tingkat kecerahan 60,83, tingkat kemerahan -11,61 dan tingkat kekuningan 40,43. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu adsorpsi dan lama pengadukan berpengaruh sangat nyata terhadap pH, tekstur, kadar busa dan uji sensoris, interaksi antar perlakuan waktu pengadukan dan suhu sangat berpengaruh terhadap pH dan uji sensoris sabun padat minyak goreng bekas.