Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) bagaimana manajemen pesantren dalam menerapkan bahasa Arab di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 Lampung Selatan; (2) apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam menerapkan bahasa Arab di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 Lampung Selatan. Dalam pengumpulan data, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan data deskriptif terkait penerapan bahasa Arab di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan dalam pemeriksaan keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi data. Adapun hasil temuan di lapangan dapat diketahui bahwa : (1) manajmen Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 dalam menerapkan bahasa Arab sudah sangat baik berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya perencanaan program kegiatan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan/pengendalian. Dalam pelaksanaannya menerapkan bahasa Arab, Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 memiliki staf pembimbing bahasa yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan, maupun pengawasan terhadap jalannya kegiatan kebahasaan, semua elemen pondok bekerja keras dalam menerapkan bahasa Arab, baik kyai, guru-guru dan peserta didik. Metode yang digunakan di Gontor Kampus 7 dalam menerapakan adalah dengan pengarahan, pelatihan, penugasan, pembiasaan, pengawalan, uswatun hasanah.; (2) faktor pendukung dalam menerapkan bahasa Arab adalah adanya kegiatan bahasa, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilakukan di dalam kelas menggunakan bahasa Arab, seluruh guru-guru selalu berusaha menjadi uswah hasanah dalam menerapkan bahasa Arab, adanya reward bagi santri yang memiliki bahasa baik dan punishment bagi santri pelanggar disiplin bahasa. Faktor penghambat dalam menerapkan bahasa Arab di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 adalah diperbolehkannya santri-santri baru untuk berbicara bahasa Indonesia selama 3 bulan pertama dalam rangka adaptasi menerapkan bahasa Arab dalam kehidupannya sehari-hari, kurangnya kesadaran santri-santri lama dalam memahami pentingnya bahasa Arab di dalam kehidupan mereka.